Usia Covid-19 sudah menginjak satu tahun lebih. Di Indonesia sendiri, Covid 19 telah menjangkiti sekitar 1,2 juta lebih orang, di mana 1 juta lebih orang berhasil sembuh dan 32.936 orang harus meninggal per (13/2) sebagaimana dilansir dari laman CNN Indonesia. Di samping itu, terkait protokol kesehatan juga masih belum efektif, khususnya bagi masyarakat di akar rumput.

Selain mempunyai dampak di bidang kesehatan, pandemi Covid-19 juga telah membawa banyak problem di segala aspek kehidupan masyarakat, seperti ekonomi, agama, pendidikan, bahkan resepsi pernikahan. Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak orang yang tidak tahu tentang virus dari Wuhan tersebut, baik gejala maupun bahayanya.

Oleh sebab itu, wajar saja apabila ada orang yang mengeluh kalau dirinya tidak bisa merasakan dan mencium bau apa pun, tetapi tetap melakukan aktifitas seperti biasa, sampai ada orang lain yang mengetahui gejala Covid-19 tersebut kemudian melapor kepada petugas kesehatan.

Protokol Kesehatan

Gencarnya himbauan pemerintah tentang pencegahan penularan Covid-19 dengan melakukan 3 M, ternyata tidak sebanding dengan pemberian pengetahuan kepada masyarakat tentang gejala penyakit tersebut dan bahayanya untuk dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, banyak kejadian orang yang terpapar covid tidak mau diisolasi atau mengisolasi diri. Mirisnya lagi adalah ada sebagian orang yang mengikuti protokol kesehatan hanya demi menaati aturan pemerintah, dan bukan karena kesadaran untuk melindungi diri dari virus.

Sulitnya pelaksanaan protokol kesehatan tersebut juga terjadi di desa saya meski virus Covid-19 ini ada di tengah-tengah lingkungan kami, yaitu tepatnya saat tetangga saya ada yang dinyatakan positif dan harus melakukan isolasi mandiri. Perilaku masyarakat pun akhirnya berubah, seperti menggunakan masker setiap kali ke luar rumah dan saat menghadiri acara yang melibatkan banyak orang.

Tidak sedikit yang mengeluh panas dan susah bernafas saat memakai masker, tetapi dengan terpaksa tetap di lakukan. Bahkan orang tua saya sendiri, sangat susah ketika disuruh memakai masker ketika berjamaah di masjid dengan alasan terpapar covid atau tidak itu takdir Allah.

Keyakinan orang tua saya tersebut juga menjadi keyakinan beberapa orang di desa saya, sehingga sangat tepat ketika pemerintah desa akhirnya menggandeng polisi untuk mengawasi masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan. Hal tersebut bisa dilihat dari kejadian pelaksanaan sholat Jum’at kala itu.

Semua orang akhirnya mau memakai masker saat sholat karena ada beberapa polisi yang berdiri di depan masjid. Padahal, biasanya ada saja orang yang tetap nekat untuk tidak memakai masker. Ya begitulah kenyataan di masyarakat sehingga wajar jika sampai sekarang penyebaran virus Covid-19 tersebut masih sulit dibendung di Indonesia.

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: Kompas.com