Nama gumuk pasir pasti terdengar tidak asing di telinga kita, namun apakah kalian tahu apa itu gumuk pasir dan bagaimana sih kok bisa terbentuk? Apakah merupakan runtutan dari fenomena alam yang terjadi? Tentunya, fenomena alam di muka bumi ini pasti ada sebab-akibatnya, begitu pula dengan si gumuk pasir ini. Jadinya tidak serta merta terjadi begitu saja doong, hehe. 

                Sebelumnya, kenapa sih kok dinamain gumuk pasir? Gumuk sendiri berasal dari Bahasa Jawa yaitu “gumuk” yang berarti gundukan-gundukan pasir yang terhampar luas. Menurut KBBI, gumuk berarti bukit pasir di tepi laut. Yap, sudah sangat cocok sekali dengan kenyataan yang ada. Gumuk pasir di Yogyakarta tepatnya di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul ini memang berlokasi tidak jauh dari pantai. Dilansir dari skyscanner, gumuk pasir di Yogyakarta ini mencapai ketinggian 30 meter dan terbentang diantara Pantai Parangkusumo dan Pantai Depok.

Terbentuknya Gumuk Pasir

                Bagaimana sih kok bisa terbentuk gumuk pasir? Gumuk pasir merupakan salah satu bentuklahan aeolin, yaitu suatu bentukan lahan yang terjadi akibat pergerakan dari angin. Proses dari pembentukannya sendiri tidak lepas dari peranan Gunung Merapi sebagai pembawa material utama. Jadi dulunya saat Gunung Merapi Meletus, pastinya terdapat material-material yang keluar dari dalam gunung. Material-material tersebut yang berupa batuan besar maupun kecil kemudian mengalir terbawa arus sungai dari hulu.

Dua sungai besar yang terdapat di Yogyakarta yaitu Sungai Opak dan Sungai Progo juga merupakan sungai yang berpengaruh dalam pembentukan gumuk pasir ini. Seiring berjalannya waktu, material-material yang terbawa arus sungai tersebut terkikis dan akhirnya sampai ke hilir yaitu ke muara sungai, lalu mengendap di pantai-pantai sekitar muara. Material yang terendapkan lama-kelamaan menjadi kering. Hembusan angin dari arah tenggara mengangkat pasir-pasir tersebut sehingga terdeposisi membentuk sebuah bukit pasir di daratan dekat bibir pantai.

                Gumuk pasir di Yogyakarta ini ada yang unik, yaitu berbentuk seperti bulan sabit atau disebut juga dengan ‘barchan’. Bentuk bulan sabit ini menghadap ke arah angin. Besar kemiringan lereng yang menghadap angin lebih landai daripada yang membelakangi angin. Gumuk pasir ini semakin lama semakin meluas seiring bertambahnya waktu karena mengingat kondisi Gunung Merapi juga yang masih aktif sehingga semakin banyak material yang terendapkan kemudian terkena hembusan angin.

Gumuk pasir di Desa Parangtritis ini menjadi salah satu warisan dunia (world heritage). Hal ini yang menjadi keistimewaan tersendiri bagi tempat ini. Selain itu, jumlah fenomena seperti ini hanya ada beberapa saja di dunia, dan Indonesia adalah salah satu yang memilikinya. Dan satu-satunya gumuk pasir di Indonesia ada di Yogyakarta. Maka dari itu, kita harus bangga menjadi bagian dari negeri yang penuh dengan keanekaragaman alam ini.

Menjadi objek wisata rujukkan di Yogyakarta

Bagi kalian yang punya hobi berwisata, gumuk pasir ini cocok banget untuk menjadi salah satu objek tujuan. Keindahan alam disini yang sangat menakjubkan, serasa berada di gurun di Afrika lhoo, hehe. Namun hati-hati, saat di siang hari karena teriknya matahari, suhu pasirnya pun juga akan meningkat. Dilansir dari IDN Times Jogja, wisata ini tidak dipungut biaya loh. Jadi sangat cocok bagi kalian yang ingin berwisata tapi low budget. Jam operasionalnya buka setiap hari pukul 07.00 – 18.00 WIB.

Salah satu hal seru yang bisa kalian lakukan disini adalah sandboarding. Berseluncur dengan bebas menggunakan papan diatas gundukan pasir ini akan sangat menyenangkan pastinya. Kalian dapat menyewa papan tersebut lengkap dengan helm dan pelindung. Selain itu, banyak juga tempat-tempat yang instagramable disini, seperti gundukan pasir, pepohonan kaktus, ayunan, dan juga taman bunganya yang sangat menawan. Apalagi saat waktu sore hari ketika sunset, pemandangannya sangat luar biasa.

Fasilitas disini pun juga sudah cukup memadai, meliputi tempat makan, parkir kendaraan, dan toilet. Kalaupun bosan di Kawasan tersebut, kalian bisa berjalan-jalan di tempat wisata lain di sekitar sini. Ada Pantai Parangkusumo, Pantai Parangtritis, dan Pantai Cemara Sewu. Paling dekat adalah Pantai Parangkusumo. Kalian bisa bersantai melepaskan penat di pantai setelahnya.

Itulah salah satu pesona Indonesia yang sangat indah dan langka. Menarik sekali bukan? Sudah siap untuk menjelajah disini?