Pacaran pada zaman sekarang ini sudah menjadi hal yang lumrah. Malah kalau nggak punya pacar kelihatan aneh. Tapi tau nggak sih di antara jutaan manusia dewasa ini ada yang nggak pernah pacaran sampai detik ini?

Bahasa kurang enak didengarnya, jomlo sejak lahir. Bayangkan masa-masa remaja yang umumnya dibarengi dengan kisah asmara dan sekolah, tetapi malah terlewat begitu saja tanpa pacaran. Namun, sebenarnya nggak aneh dan bukan jadi hal yang menyedihkan juga. Malah, zaman sekarang ada tren yang menyebutkan bahwa remaja SMA yang jomblo semakin meningkat demi prioritaskan pendidikan dan masa depan.

Tapi gimana ya, kalau remaja yang nggak pernah pacaran itu sudah menginjak usia dewasa? Pastinya ada positif dan negatifnya dari pengaruh nggak pacaran di usia remaja. Penasaran nggak, si?

Bisa Fokus sama Problem Solving yang Semestinya

Kita mulai dari sisi positifnya. Nggak pacaran bukan berarti menyedihkan. Masyarakat harus teredukasi bahwa remaja nggak punya pacar itu bukan masalah besar. Banyak kegiatan atau aktivitas lain yang memang semestinya dilakukan pada usia remaja. Nggak melulu soal mencari pacar dan berpacaran. Toh, untuk hidup berumah tangga juga masih lama.

Ada masa-masa alami di setiap kehidupan. Remaja sebagai salah satu kelompok usia yang bisa dibilang ada dalam masa-masa peralihan dan masa pertumbuhan, mereka seharusnya fokus dengan dunia pendidikan yang layak. Fokus dengan pembelajaran untuk dirinya sendiri, supaya masa depan yang mereka miliki baik.

Tanpa pacar bukan berarti masa-masa remaja nggak punya masalah, ya. Namun, dengan masalah-masalah yang timbul dengan sewajarnya itu, remaja jadi bisa fokus menyelesaikannya dengan cara mereka sendiri. Hal ini berguna supaya remaja dapat mengenal diri mereka sendiri. Hingga kemudian, pada fase berikutnya, usia dewasa, remaja jadi bisa makin mengenal diri sendiri. Mereka akan terlatih untuk mandiri dalam mengatasi masalah yang timbul dan lebih berani mewujudkan mimpi untuk masa depan. Yang ke semua itu tentunya sangat menguntungkan.

Bagi remaja, pacaran akan sangat banyak menguras energi. Bahkan, banyak kegiatan yang menyenangkan bisa terlewat akibat terlalu fokus pacaran di usia remaja.

Bingung Menjalin Hubungan ketika Sudah Waktunya

Selain sisi positif, ada pula sisi negatifnya. Seorang manusia dewasa yang dulunya nggak pernah pacaran di usia remaja secara otomatis nggak punya pengalaman untuk menjalin hubungan ketika sudah waktunya.

Misalkan tibalah waktunya ada seorang laki-laki atau perempuan ingin mengenal lebih dekat, tapi kitanya malah bingung meresponnya. Atau rasanya kita tertarik dengan lawan jenis, tapi bingung bagaimana caranya bisa menyampaikan rasa suka itu. Belum lagi bila ada keadaan-keadaan yang akan dialami, seperti cemburu tapi belum jadian, suka tapi gengsi, nggak suka tapi dianya suka. 

Keadaan-keadaan tadi adalah perasaan asing yang aneh. Padahal,  hal itu wajar ketika sudah menginjak usia yang semestinya, tapi karena tidak pernah menjalin hubungan ketika remaja, orang “aneh”. Bahkan dalam beberapa kasus, akibatnya jadi sering dibilang kurang peka dan cuek, padahal aslinya nggak gitu juga, alasannya ya karena mereka belum pernah menjalin hubungan aja.

Jika kamu ada dalam kondisi dianggap kurang peka dan cuek, penulis yakin kamu akan beradaptasi seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman dalam kehidupan cinta. Sedangkan buat kamu yang ada dalam kondisi merasa doi kok nggak peka dan cuek, tolong dipahami, bisa saja dia nggak pernah menjalani hubungan pacaran sebelumnya, 

Yang Harus Kita Tau, Semua ada Waktunya

Dalam mengambil keputusan, akan senantiasa ada hal positif dan negatif yang merupakan akibat dari sebuah sebab, seperti halnya pacaran di usia remaja. Akan tetapi yang harus kita ketahui adalah semua ada waktunya. Semua ada waktu prioritasnya. Semua ada jalan alaminya.

Prioritas yang wajar, yaitu remaja fokus pendidikan dan belajar untuk meningkatkan taraf kehidupan di masa depan. Lalu prioritas dewasa muda adalah melakukan aksi untuk bertahan hidup, mencapai mimpi-mimpi, dan menjalin hubungan untuk kelak membangun rumah tangga, bagi yang memang ingin menikah.

Hal-hal prioritas yang dilakukan sesuai alurnya akan membuat diri kita merasa puas dan bisa menjalani masa depan dengan pikiran dan tindakan yang lebih bijak. Yang menjadi tugas kita selanjutnya adalah bagaimana melakukan hal-hal yang menjadi prioritas kita tadi dengan maksimal.

Editor: Yud

Gambar: Pexels