Diet nggak perlu melulu rekoso secara fisik dan finansial. Membayangkan berapa uang yang mesti dihabiskan untuk membeli buah sehat minim karbohidrat yang harganya senantiasa mahal, bisa jadi malah bikin pengalaman diet kamu gagal total.

Nah, sebagai penyintas program diet, dengan bangga akan saya ceritakan bagaimana pengalaman turun berat badan empat kiloan. Itu saja kayaknya saya lah pelaku diet yang paling malas-malasan. Iya, saya pernah jadi responden penelitian diet selama dua bulan. Jadi, selain turun berat badan, jaminan lembar-lembar cuan juga bisa didapatkan.

Selain itu, kalau mau cari-cari alasan yang lebih mulia, saya bisa berdalih turut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai responden penelitian. Yang tentu saja hasilnya kelak memiliki tingkat novelty tinggi dan data yang proper untuk jurnal Q1. Penelitian diet yang dilakukan ahli gizi atau mahasiswa gizi memiliki prosedur yang ketat secara etis dan akademis.

Kalau kalian merasa insecure dengan banyaknya darah yang diambil selama penelitian, tidak perlu khawatir. Penelitian yang melibatkan subjek hidup, baik berupa hewan coba tikus, kelinci, babi, sapi, dan rentetan hewan penelitian lainnya, maupun yang menggunakan bantuan responden manusia sehat dan sakit, telah melalui proses panjang review dan kajian lembaga etik penelitian lewat penerbitan keterangan ethical clearance (EC).

Biasanya penelitian semacam ini menggunakan dana hibah yang tidak sedikit, minimal sembilan digit angka. Maka hidangan sarapannya pun tidak main-main, seringnya nasi kotak lengkap dari rumah makan padang paling mahal di kota, atau paket gudeg lengkap yang sering dikunjungi wisatawan. Cuannya? Minimal harusnya lembaran uang rupiah berwarna biru bergambar Gusti Ngurah Rai dan Ir. H. Djuanda Kartawidjaja tiap kali ambil darah.

Kalau sumber pengambilan darahnya beda, ya dapat dua lembar, misalnya ambil darah di ujung jari dan di pembuluh vena. Kadang masih ditambah pula dengan mengumpulkan sampel feses, bagi yang bersedia, sebelum pengambilan darah, tambah lagi satu lembar. Bisa dibayangkan dong berapa kali ambil darah selama dua bulan masa penelitian? Banyak pokoknya!

Jadi, diet yang saya lalukan pada waktu itu lebih kepada pengaturan asupan kalori yang masuk tiap kali waktu makan tiba. Sialnya, saya tidak termasuk dalam kelompok intervensi yang mendapatkan produk hasil penelitian. Makanya, justru karena itulah pengalaman diet ini bisa kalian lakukan sendiri di rumah. Kelompok intervensi mendapatkan jelly yang terbuat dari glukomanan porang, sebagai produk inovasi rendah gula dan lemak yang tetap bisa mengenyangkan.

Jelly tersebut dimakan sebagai selingan, artinya dikonsumsi pada jam tertentu saja. Sehari dua kali, pukul sembilan pagi, dan pukul tiga sore. Sementara saya sebagai kelompok non-intervensi, tetap diharuskan mengonsumsi selingan, berupa buah. Kebetulah waktu itu penelitian dilakukan selama dua bulan dan ngepasi lagi musim panen buah naga. Jadi, ya pagi siang malam, selingan buah saya cuma buah naga saja, mumpung sekilo cuma sepuluh ribu je.

Nah, mari saya jelaskan lebih detail tentang menu diet rendah kalori yang saya jalankan selama dua bulan. Pada bulan pertama, target asupan kalori harian yang mesti saya konsumsi maksimal 1500 kilo kalori (kkal). Sementara pada bulan kedua, jumlah total kalori harian tersebut dikurangi menjadi 1200 kkal. Meskipun demikian, jumlah kalori tersebut tentu saja masih dalam batas kira-kira.

Untuk dapat memperkirakan porsinya lebih sempurna, kalian bisa download Buku Foto Makanan yang disusun oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2014. Dalam buku tersebut, kalian akan menemukan foto porsi makanan berkualitas HD, gramasi makanan, ukuran piring dan centong nasi, hingga detil dimensi panjang lebar makanan.

Sementara konversinya terhadap kalori bisa kalian temukan di app android Calorie Counter by FatSecret. Sudah tersedia pula database beragam menu makanan Indonesia pada aplikasi tersebut. Dalam penelitian diet, pencatatan konsumsi kalori menggunakan aplikasi tertentu adalah hal yang wajar. Dan FatSecret inilah yang digunakan oleh tim penelitian dimana saya menjadi salah satu respondennya.

Nah, selama satu dua bulan pengalaman diet 1200-1500 kkal itu, menu makanannya apa saja? Tim penelitian sih memberikan contoh menu harian, tetapi nggak harus sama serupa dengan rekomendasi itu. Jumlah yang paling kentara adalah, konsumsi nasi harian yang nggak boleh lebih dari 100-150 gram. Itu kira-kira setara 2-3 centong rice cooker, atau kurang lebih 8-10 sendok makan.

Lauknya tentu saja mesti menghindari yang kaya minyak dan lemak, makanya yang dianjurkan paling-paling cuma telur dadar, ikan bakar, dan pepes. Pendampingnya bisa tahu goreng dan orak-arik tempe. Sementara sayurnya nggak jauh-jauh dari sayur rebus, pecel, dan oseng kangkung. Buah juga direkomendasikan harus ada setiap kali waktu makan.

Jadi, selain saya makan buah pada waktu yang disediakan untuk mengonsumsi selingan (jam 9 pagi, jam 3 sore, dan jam 9 malam). Saya juga diharuskan menyediakan buah tiap waktu makan berat. Bayangkan, dalam sehari saya makan buah enam kali, dengan berat masing-masing 100 gram. Udah lebih dari setengah kilo sendiri itu, tiap hari, selama dua bulan.

Olahraganya apa? Saya nggak terlalu ngoyo olahraga, tiap minggu paling-paling cuma badminton sampe ngos-ngosan selama tiga jam. Tentu saja nggak sepanjang tiga jam itu dng mainnya, kan gantian sama yang lain. Dengan usaha diet yang malas-malasan itu saja saya bisa turun empat kilogram.

Ada loh peserta lain yang turun lebih dari sepuluh kilo, gila nggak tuh. Dan yang paling penting, saya sama sekali tidak tersiksa selama menjalani diet. Masih bisa makan sambel, makan gorengan, hampir nggak ada pantangan apapun. Menggiurkan bukan? Cus, langsung dah besok diet!

Editor : Hiz

Foto : Republika