Siapa yang tidak tahu Nadin Amizah sama satu lagunya yang berjudul ‘Bertaut’? Saya rasa hampir semua anak muda familiar dengan lagu ini. Pertama kali saya mendengarkan lagu ‘Bertaut’ dari Nadin Amizah ini yaitu ketika masih SMA. Pada saat itu pula saya langsung merasa relate banget sama liriknya. Saya langsung terbayang kasih yang ibu berikan melalui lirik lagu ini. Lagu yang diksinya indah, melodinya bagus, dan maknanya yang deep banget. Tentang seorang anak yang telah menyadari bahwa hidup ini keras dan sendirian, tetapi ‘aku’ punya ibu, yang selalu punya jawaban atas semua pertanyaan-‘ku’, yang semua hal dari dirinya mirip sama ‘aku’. Intinya: akan kuhadapi dunia ini asal ada ibu. 

Unconditional Love adalah Cinta tak Bersyarat dari Ibu untuk Anaknya

Semakin dewasa, saya menyadari bahwa sosok ibu dalam lagu ini punya parenting yang bagus dan punya cinta yang tulus untuk anaknya. Seperti pada lirik “Bun, kalau saat hancur ‘ku disayang. Apalagi saat ku jadi juara”. Ini mengingatkanku pada sosok ibu yang memberikan cinta tak bersyarat kepada anaknya, tidak menuntut untuk selalu jadi juara. Ya, itulah unconditional love dari ibu untuk anaknya. 

Kata dosen saya, unconditional love dari ibu bisa membuat seorang anak merasa mendapat perhatian serta cinta yang cukup. Perhatian dan cinta yang cukup dari seorang ibu ini kemungkinan besar akan berpengaruh pada kepribadian serta kehidupan anak tersebut nantinya. Unconditional love juga berarti mencintai tanpa ekspektasi tinggi. Seperti makna dalam liriknya, ketika “hancur” saja disayang, terlebih ketika dia mendapatkan pencapaian. 

Unconditional Love dari Ibu Bukan Berarti Memberikan Apapun yang Anaknya Mau

Lagi-lagi, saya suka tidak hanya suka lagu ini karena melodinya enak didengar saja, melainkan saya juga suka dengan makna dalam lagu ini– meskipun terkadang memang saya menafsirkan lagu ini dari kepala saya sendiri. Dalam lagu ini, Unconditional Love yang diberikan oleh ibu memiliki porsi yang pas. Tidak berlebihan, dan tidak kurang. Tidak ada kekhawatiran berlebihan terhadap anaknya dan tidak memanjakan anaknya. Sebab, cinta yang berlebihan dari ibu kepada anaknya juga punya dampak negatif jika porsinya tidak pas. 

Cinta yang diberikan seorang ibu kepada anak nanti akan berdampak pada anak yang kemungkinan besar memiliki kecenderungan narsistik atau anak yang terlalu bergantung dengan orang lain dalam kehidupannya. Namun, di lagu ini tidak, sang anak mendapatkan unconditional love dan berusaha memperjuangkan hidup yang menurutnya serba membingungkan dan penuh tantangan. Anak mandiri karena cinta dari ibu. Hal tersebut ditunjukkan dalam lirik: Semoga lama hidupmu di sini. Melihatku berjuang sampai akhir. Meskipun memang, semandiri apapun kita, toh pada akhirnya terkadang kita rasanya seperti akan melibatkan ibu dalam kehidupan kita. 

Lagu ‘Bertaut’ Merupakan Salah Satu Cara Kita Mengekspresikan Feedback dari Cinta yang Diberikan oleh Ibu

Jelas bahwa lagu ini tidak hanya menceritakan cinta ibunya, tetapi juga secara tidak langsung merupakan penggambaran atau pengekspresian Unconditional Love dari anak kepada ibu. Nadin Amizah mengekspresikan cinta kepada ibunya dengan sebuah lagu. Melalui lagu ‘Bertaut’ ini, secara tidak langsung ia juga memberikan Unconditional Love kepada sang Ibu. 

Ya, sebuah simbiosis cinta memang. Namun kita bukan Nadin Amizah. Mungkin kita tidak harus membuat lagu untuk menunjukkan cinta kita kepada ibu. Ada banyak cara menyampaikan cinta. Sesederhana kita yang menjadi alasan ibu bahagia, atau seperti kata Nadin, “Nyawaku nyala kar’na denganmu”. Menjadi bersinar karena dengan cinta ibu. 

Editor: Yud

Gambar: Instagram