Where is…?

The names get free bottle every thursday

Muhammad and Maria

Gordon’s dry gin for men and gordon’s pink for women

Itulah bunyi promo super kebablasan yang memang memancing rasa penasaran khalayak untuk mencoba mencicipi seperti apa sih rasa minuman yang katanya bisa menyebabkan agak-agak ‘ngefly’ gimana gitu persis dengan jargon Holywings sendiri “never stop flying”.

Emm… tunggu dulu, tapi jargon never stop flying kok agak-agak janggal ya saya rasa, “jangan pernah berhenti terbang”, emangnya Holywings itu produsen penangkaran belalang, kumbang atau kunang-kunang?

Kalau terbang terus, jadi kapan kaki para pelanggannya napak ke tanah? Tapi sebelumnya maaf ini bukan menghakimi ya teman-teman…

Buat yang pada belum tau, Holywings adalah group usaha yang memiliki 3 jenis usaha yaitu club, bar dan restoran. Tak hanya itu Holywings juga di desain untuk lokasi ‘nongkrongers’ anak muda-mudi jaman now.

Pemilik saham terbesarnya pasti udah pada tau semua la ya, sedangkan pendirinya adalah PT. Aneka Bintang Gading pada tahun 2014 lalu oleh Ivan Tanjaya dan Eka Satria Wijaya.

Viralnya kasus dugaan penistaan agama Holywings membuat gempar masyarakat terutama umat islam yang nota bene mayoritas di tanah +62 ini.

Pelapor Perdana

Sunan Kalijaga (bukan wali songo, pen.) dari Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) adalah pelapor perdana kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Holywings.

Terbukti dari Laporan Pengaduan (LP) Sunan atas kasus dugaan penistaan agama pada kamis malam (23/06/22) yang telah terdaftar dengan nomor register: STTLP/B/3135/VI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Setelah viral se-Indonesia raya maka ormas-ormas lain seperti SAPMA PP DKI Jakarta, KNPI Jakarta dan GP Anshor ramai-ramai ikut melaporkan Holywings Indonesia.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, setelah banjir dan longsor kecaman dari publik Holywings segera meminta maaf melalui official akun Instagram mereka @holywingsindonesia.

Sayangnya permohonan maaf Anda tidak cukup bung, rakyat dari berbagai macam elemen sudah bergerak semua, yaa… tinggal sabar menunggu hari penghakiman keliatannya.

Polisi Tetapkan 6 Orang Tersangka

Polda Metro Jaya melimpahkan 2 kasus dugaan penistaan agama Holywings ke Polres Metro Jakarta Selatan yang dilaporkan oleh HAMI serta SAPMA PP DKI Jakarta dan KNPI Jakarta.

Polres Metro Jakarta Selatan resmi menetapkan 6 orang tersangka yaitu EJD (27), NDP (36), DAD (27), EA (22), AAB (25), dan AAM (25) yang seluruhnya bekerja di divisi kreatif, yaitu divisi yang bertugas menangani kegiatan marketing, promosi dan konten-konten iklan baik di media cetak maupun elektronik.

Holywings di Berbagai Penjuru Mata Angin Kena ‘Lockdown’

Pemprov DKI Jakarta bersama Satpol PP serentak bergerak menutup 12 outlet Holywings yang ada di Jakarta setelah menerima rekomendasi dari Dinas Parekraf DKI dan Dnas Penanaman Modal Terpadu dan Pelayanan Satu Pintu DKI Jakarta.

Sementara ditempat yang berbeda Walikota Bogor Bima Arya bersama Forkopimda sigap ‘membungkus’ Cafe Elvis Eks Holywings akibat menjual minuman alkohol dengan kadar diatas 5% bahkan 40%.

Hal ini dilakukan untuk menjaga situasi kamtibmas di masyarakat. Di Bandung dan Surabaya juga turut melakukan penutupan sementara outlet Holywings yang berjumlah 2 dan 3 outlet.

Setelah viralnya Holywings yang membagikan cuma-cuma 1 botol minuman dingin penghantar ke panasnya neraka ini menyebabkan hampir seluruh lapisan masyarakat dan ormas turun ke jalan memprotes keras dugaan penistaan agama Holywings. Bahkan ada yang meminta Holywings agar ditutup permanen.

GP Anshor di Jakarta, warga masyarakat di Sleman, Batam, Surabaya, Pekanbaru dan tak menutup kemungkinan di berbagai daerah seluruh di Indonesia akan terus menggelar aksi protes.

Umat Islam Ibarat Lebah

Satu hal yang wajib dicamkan oleh semua pihak yang ingin bermain-main dengan isu SARA ini bahwa karakteristik umat islam itu ibarat lebah, jika sudah Allah, Rasulullah dan Al Qur’an dilecehkan, maka mereka akan dengan sangat cepat menyengat siapapun tanpa pandang bulu.

Mereka tak kan segan-segan berkorban harta, jangankan hanya harta, nyawa sekalipun akan mereka relakan demi menegakkan kehormatan Islam. Contohnya bisa kita liat lewat demo yang berjilid-jilid itu.

Akan lebih normal rasanya Holywings tidak menempatkan embel-embel holy atau suci dalam identitas perusahaan mereka, atau lebih gampangnya Holywings lebih baik ganti nama aja deh, setelah selesai diproses hukum nanti.

Agar kata-kata holy tadi tidak menjadi topeng atau kedok untuk mencari keuntungan, namanya holy/suci tapi ternyata yang dijual kok dari bahan yang non-holy dan malahan buruk.

Saya punya usulan nama baru buat Holywings nanti, bisa ganti nama menjadi Fly Wings, Two Wings atau Chicken Wings. Tentunya dengan menjual makanan dan minuman yang halalan thayyiban. Insya Allah bejibun yang datang kesana.

Editor: Lail

Gambar: Google