Jati diri makhluk hidup atau spesies telah mengalami perubahan dengan cara perlahan-lahan. Revitalisasi bentuknya yang beragam, tentu saja menimbulkan sebuah pernyataan tentang teori revolusi. 

Terutama yang sudah mandarah daging di masyarakat, ialah teori evolusi Darwin. Dirinya sendiri telah melakukan penelitian mengelilingi dunia bersama pengikutnya.

Sejak awal, munculnya teori ini telah menimbulkan banyak persoalan-persoalan yang populer dari kalangan ilmuwan hingga agamawan. Harun Yahya, seorang pemikir muslim yang menyuarakan ketidaksetujuan terhadap teori evolusi Darwin.

Teori Evolusi Charles Darwin

Titik fokus penelitian Darwin selama kurang lebih 5 tahun adalah di bidang Biologi. Di samping itu, teori beserta pemikiran Darwin dalam mengungkapkan evolusi makhluk hidup, berdasarkan pada kajian ontologi dan epistimologi. 

Karena, seluruh pemikirannya telah dikemukakan setelah melalui pengamatan-pengamatan yang dilakukannya hingga sampai kepada analisis dan muncullah konsep seleksi alam dan adaptasi.

Menurut teori evolusinya, kehidupan ini dimulai dari munculnya sebuah sel yang pertama karena faktor kebetulan atau tercipta secara mandiri lalu berkembang dan berevolusi. Lantas, di antaranya mampu mengambil bentuk tekstur yang berbeda dan menghasilkan berjuta-juta spesies makhluk hidup. 

Bahkan, individu yang sekarang ini merupakan hasil revolusi dari spesies nenek moyang. Jika seluruhnya berhasil bereproduksi, maka populasinya akan meningkat secara drastis. Spesies memiliki fertilitas yang tinggi dan jumlah keturunannya mampu dilahirkan lebih banyak dari jumlah keturunan yang biasa dicapai di usia dewasa. 

Darwin menyatakan pula, beberapa variasi dalam spesies berkelangsungan mempengaruhi kemampuan diri untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu. Di antaranya, tentu saja juga diwariskan kepada keturunan selanjutnya. 

Individu yang tidak sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya, kemungkinan kecil akan bertahan hidup. Sedangkan, proses beradaptasi dengan lingkungan hakikatnya penting. Pada akhirnya, setelah berlangsung secara terus-menerus, tentu akan terbentuk keragaman yang baru, bahkan spesies baru.

Akan tetapi di samping semua itu, poin dari pemikiran Darwin beserta pengikutnya, menyimpulkan bahwa memang sebagian besar terdapat ras yang berevolusi berbeda-beda, ada yang lebih cepat dan ada pula yang lambat. 

Semakin cepat berevolusinya ras, semakin cepat pula majunya perkembangan dan semakin lambat berevolusinya ras, semakin lambat pula perkembangbiakannya bahkan akan terlihat masih primitif setingkat kera. 

Dengan unggulnya suatu ras akan menindas yang primitif. Orang aborigin di Australia perkembangan evolusinya lebih lambat dari orang Asia, dan orang Asia lebih lambat dari orang Eropa.

Ketidaksetujuan Harun Yahya

Munculnya pemikir muslim Harun Yahya, lebih tepatnya dikenal dengan kreasionisme Islamnya. Secara umum, gagasannya tentu sudah diyakini oleh sebagian besar manusia sejak berabad-abad yang lalu. 

Teori evolusi yang dikemukakan Darwin sebagai gagasan utama yang kontroversial, karena bertolak belakang dari pandangan kresionalisme yang telah berumur ribuan tahun. Kontroversial ini terus berlanjut hingga masuk abad 21.

Asal usul adanya kehidupan serta apa saja yang muncul di dunia ini memang tidak bisa dikatakan muncul begitu saja. Inilah yang dinyatakan oleh Darwinisme. Memang semua makhluk tidak bisa dikatakan hal yang dapat berevolusi dari satu bentuk ke bentuk yang lain secara tidak disengaja. Sementara sebaliknya yakni semua makhluk hidup diciptakan sendiri-sendiri.

Menurut teori evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek moyang terdahulu. Spesies yang ada sebelumnya lambat laun berubah menjadi spesies lain, dan semua spesies itu muncul dengan berbagai cara. Hal ini berangsur sedikit demi sedikit dalam jangka jutaan tahun.

Akan tetapi, antara teori Harun Yahya dan fakta atas pandangan Darwin, itu menggunakan desain sebagai pengganti evolusi untuk menjelaskan kerumitan struktur dan keragaman kehidupan. Bila teori evolusi lebih baik untuk dimiliki, maka seharusnya bisa diterapkan pada tiap peristiwa dalam sejarah kehidupan di bumi. 

Tentunya tidak logis bila penjelasan desain hanya diterapkan pada beberapa kasus (misalnya kejadian manusia), namun pada kasus lain penjelasannya diserahkan pada evolusi. Asal-usul dari tiap jenis makhluk hidup harus bisa dijelaskan sebagai tindak penciptaan terpisah.

Menurut Harun Yahya, kerumitan yang ditemukan pada tubuh makhluk hidup harus merupakan hasil ciptaan Sang Pencipta. Jelas bahwa kerumitan tersebut bisa ditemukan di berbagai makhluk hidup. Ini dapat diyakini bahwa mekanisme penciptaan makhluk hidup tidak diciptakan secara serentak oleh Allah. 

Melainkan, kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah itu selaku pemegang otoritas tertinggi dalam menciptakan makhluk hidup menggunakan mekanisme penciptaan secara gradual. Walaupun dengan segala daya yang dimiliki-Nya tidak menutup kemungkinan bahwasannya Darwin mampu menciptakan dalam waktu sekejap. 

Editor: Saa

Foto: Pexels