Semuanya baik-baik saja, then 2020 happened. Barangkali begitu romantisasi pandemi yang selalu digembar-gemborkan para Youtuber. Padahal, justru mereka itulah yang paling diuntungkan dengan pandemi. Menjelang 2021, diiringi kabar vaksinasi yang entah harus disyukuri atau ditakuti sebagian kelompok lain, semua mengira pandemi akan segera berakhir.

Sayangnya, telah terlanjur banyak warung tutup permanen, bukan hanya tikar yang digulung. Gedung juga dikosongkan, berganti dengan papan “dikontrakkan tanpa perantara.” Kampus mulai ramai, tetapi nggak seramai 2019 dan tahun-tahun sebelumnya. Dan mahasiswa yang belum waktunya skripsi, tidak punya alasan kembali ke kota perantauan.

Makanya, silahkan kembali rebahan, saya rekomendasikan sedikit lagu yang dirilis selama pandemi, dan barangkali bisa meningkatkan imunitas rebahan kalian. Sok, atuh!

Playlist Pandemi: Adaptasi

Berdiam di dalam rumah ini denganmu. Dari malam hingga malam lagi.

Terkungkung langkah ragu tak ke mana-mana. Dari Rabu hingga Rabu lagi.

Ketika yang lagi pacaran terpaksa LDR-an sepanjang pandemi, Tulus juga memaksa dirinya menjadikan suami-istri masa pandemi sebagai segmen pendengar yang baru. Jadilah lagu ini, rilis sekira sepuluh bulan yang lalu, masa ketika berita lockdown menggema di seluruh dunia. Lantas di daerah ibukota mulai ditertibkan lewat kebijakan serupa, PSBB.

Masa-masa awal pandemi, ketika semua orang masih bingung akan jadi apa esok hari. Yang kita tahu, semakin banyak waktu untuk bicara. Tulus mengingatkan kita tentang hal-hal harian yang tidak pernah disyukuri. Sekedar kamu dan dia ada saja sudah jadi ketenteraman yang tak terperikan. Pesan untuk saling menjaga detik demi detik, selama rebahan panjang.

Melukis Senja

Akhir Juni kita kembali dibuat mewek sekaligus semangat dengan diksi dan majas sederhana kaya makna khas Budi Doremi. Apalagi di akhir official video ditampilkan kompilasi foto kiriman fans tentang keseharian perjuangan selama pandemi. Budi ingin meyakinkan bahwa kita semua bersama melewati ini. Kalian nggak sendiri. So sweet!

Aku disini, walau letih coba lagi jangan berhenti. Ku berharap, meski berat kau tak merasa sendiri. Ada kita semua yang menemani rebahan kalian dengan penuh makna. Yok bisa yok, balik lagi ke pulau kapuk, mabar lagi pagi, siang, dan malam. Semangat rebahan nggak boleh padam, kita sudah berjuang cukup jauh, separuh jalan lebih rasanya.

Playlist Pandemi: Bangkit dan Berlari

Kita berjalan dengan perlahan. Mencari cara, untuk ‘rebahan’. Liriknya sungguh enak jadi plesetan bagi para kaum rebahan. Lagu yang dirilis awal Agustus 2020 ini pas banget sama hype awal semangat mengalahkan corona. Bulan-bulan di mana batas antara titik nadir dan puncak klimaks mulai nggak jelas. Banyak yang tumbang, lebih banyak pula yang bertahan, kira-kira pesan untuk don’t give up on me itulah yang ingin dijelaskan oleh IM3 Ooredoo.

Menggandeng musisi dan pekerja seni yang selama pandemi paling hancur-hancuran ketidakjelasan nasibnya, tetapi masih pula memperhatikan segmen IM3 yang mayoritas anak muda. Makanya yang diajak ya Ardhito, Nadin, Barasuara, dan The Resonanz Children’s Choir. Paling tidak, dengan lagu ini kamu bisa bangkit dan berlari di kamar. Sebelum pada akhirnya ngos-ngosan dan ambruk kembali pada aktivitas rebahan yang sungguh menyibukkan.

Everything Is Gonna Be Fine

Nah, kalau butuh lagu yang agak keminggris kayak anak Jaksel, tapi kaya rasa musik lokal, Mocca selalu bisa jadi pilihan terbaik. When life gives you a lemon, let’s make a good lemonade. Just try to enjoy it every second, who knows, it could be great. Lagu yang dirilis lima bulan lalu ini digarap bersama Shopee. Cocok banget lah buat upgrade skill rebahan sambil belanja online.

Konsepnya mungkin ingin mendorong kalian para kaum rebahan untuk saling mengirim hadiah ke orang-orang terdekat. Namanya “Sekotak Harapan Shopee.” Jadi, dengan mendengarkan lagu ini, kita bisa lebih semangat cari gratis ongkir untuk meramaikan kesibukan rebahan kawan dan keluarga yang nun jauh di sana.

Rebahan memang terlalu lama dibully sebagai kawan dekat males-malesan. Padahal di masa pandemi seperti sekarang, justru dengan rebahan semua hal bisa dicapai. Kita hanya perlu playlist yang tepat saja untuk menggelorakan aktivitas rebahan yang diselenggarakan secara internasional ini. Yok, rebahan yok!

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: Kembali ke Akar