Setiap orang pasti punya alasan sendiri dong ya kenapa memutuskan untuk memilih ini atau itu. Bebas milih hari ini mau makan apa, mau beli apa, mau melakukan apa, dan mau mau yang lainnya. Pilihan yang dijatuhkan bukan berarti tanpa alasan atau seenak jidat kan? Misalnya, memilih ngekos padahal jarak rumah masih terbilang cukup dekat juga termasuk salah satu pilihan yang diambil bukan tanpa pertimbangan atau asal-asalan loh, enak aja!

Waktu awal-awal kuliah di Jatinangor, ada masa-masa di mana saya harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Kampus baru di kota yang baru juga. Pada masa awal-awal kuliah itulah banyak orang yang bertanya dari mana asal saya dan di mana saya tinggal sekarang. Memang sih, jarak rumah saya dengan kota tempat saya kuliah nggak jauh-jauh amat kayak bumi-mars, tapi saya tetap memilih untuk ngekos. 

“Lah, orang Cimahi ternyata. Rumahnya kan deket ngapain ngekos.”

“Ooohh, rumahnya masih deket. Sayang ih ngekos.”

“Kan masih bisa pp (pulang pergi). Ngapain ngekos dah.”

Loh, emang kenapa sih kalau saya ngekos? Nggak boleh? Emang kosannya punya ibu-bapakmu? Ya, sah-sah saja kan kalau saya mau ngekos. Saya kan sudah bilang kalau setiap orang pasti punya alasan kenapa memilih ini atau itu. Begitu pun saya. Saya memilih ngekos juga bukan tanpa alasan.

Habis Tenaga di Jalan

Jarak rumah saya di Cimahi dengan kampus saya di Jatinangor, memang nggak terlalu jauh. Kurang lebih kalau naik bus hanya memakan waktu 45 menit. Kalau macet ya beda lagi. Berasa panjang banget perjalanan saya untuk sampai rumah. Waktu awal-awal kuliah, saya disibukkan dengan berbagai kegiatan. Taulah ya mahasiswa baru alias maba yang kalau awal-awal kuliah semangat banget buat ikut UKM ini-itu di kampus. Saya adalah maba yang seperti itu waktu dulu. Belum lagi ada OKK yang menyita waktu hingga sore hari berkegiatan di lapangan.

Oh ya! Yang paling penting kenapa saya memilih ngekos ketimbang pulang pergi adalah waktu ospek pertama kan harus bangun subuh-subuh buat ke kampus dan mengikuti seragam rangkaian dari subuh sampai sore hari itu. Nah, saya sih bukan orang yang kuat bisa pulang pergi dari rumah ke kampus subuh-subuh ya. Lagian kalau seperti itu, bisa saja nanti malah jatuh sakit dan tumbang duluan kalau kecapean kan. Makanya saya memilih untuk ngekos supaya lebih hemat waktu. Hemat tenaga dan biaya jugalah pastinya.

Semester pertama kuliah masih bisa dibilang masa-masa menyenangkan kuliah. Kenapa? Karena ketemu teman-teman baru dan mengikuti berbagai kegiatan di kampus. Semangat sekali rasanya kalau ada UKM yang diminati. Daftar ini itu sampai akhirnya kalap dan nggak bisa membagi waktu untuk berkegiatan. Belum lagi tugas-tugas akademik yang menuntut kesiapan jiwa dan raga. Nggak cuma itu, ospek jurusan juga masih menunggu. Masa iya, saya sanggup pulang pergi dengan kegiatan yang super padat.

Kalau boleh jujur masalah pulang pergi atau ngekos itu ya terserah masing-masing orang kan. Orang dengan kekuatan super sanggup pulang pergi ya nggak masalah. Sementara orang dengan stamina tubuh lemah kayak saya kan sulit untuk memaksakan diri pulang pergi meskipun jarak rumah dengan lingkungan kampus bisa dibilang cukup dekat. Mbok yha tolong diperhatikan juga resiko apa yang akan diambil kalau memaksakan untuk pulang pergi. 

Nggak Ada yang Salah dengan Ngekos Meski Rumah Dekat

Apa salahnya sih rumah dekat tapi ngekos? Nggak ada tuh. Saya selalu menganggap kos-kosan sebagai rumah kedua saya. Kalau saya capek ya saya di kosan, kalau saya butuh keheningan ya saya di kosan. Toh, ngekos juga bisa bikin diri ini jadi lebih mandiri (ya walaupun saya sebenernya nggak mandiri-mandiri amat, mageran pula. Hehe). 

Tapiiiiiii kan dengan hidup sendirian di kosan mau nggak mau akan membuat diri sendiri menjadi lebih peka dengan sekitar. Sekitar kamar maksudnya. Ngekos membuat saya mengerti apa artinya kenyamanan, kesempurnaan, kebersihan, kerapihan cinta kamar saya. Wqwq.

Well, nggak ada yang salah tuh rumah deket tapi tetep ngekos. Banyak kan pertimbangannya. Sudahilah kalimat-kalimatmu yang selalu terkejut dan terheran-heran kenapa orang yang rumahnya deket tapi tetep ngekos dan nggak memilih pulang pergi. Ih, dikira pulang pergi nggak capek apa. Hehe