Akhir-akhir ini tren Healing sedang digandrungi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali kaum tua yang mulai gencar menggunakan istilah tersebut untuk melakukan kegiatan pelepas penat dalam bekerja. Tren healing yang telah mewabah kurang lebih setahun terakhir ini memang membuat pola hidup masyarakat Indonesia sedikit mengalami pergeseran. Belum lagi bagi sebagian orang ada yang mengartikan bahwa healing harus dilakukan dengan pergi berlibur, staycation atau semacamnya.

Namun ternyata healing tidak harus melulu dilakukan dengan kegiatan berlibur di luar kota atau staycation di hotel maupun vila-vila. Dilansir dari Kompas.tv, menurut psikolog Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Galang Lutfiyanto, healing merupakan sebuah proses penyembuhan diri secara psikologis ataupun batin. Dengan kata lain, healing membuat proses psikologis manusia menjadi sehat kembali setelah sebelumnya mengalami kepenatan atau stress. 

Akan tetapi ada garis besar dalam healing yang harus diperhatikan. Yakni prosesnya harus dilakukan atau disesuaikan dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau sedang dilalui oleh masing-masing individu. Hal ini agar tujuan dari “me-refresh” psikologis dari padatnya aktivitas yang membuat jenuh tepat sasaran.

Mencari Sumber Permasalahan

Menentukan akar permasalahan proses yang bisa dibilang susah-susah gampang. Bahkan, ada beberapa orang yang kesulitan untuk menentukan penyebab kejenuhan yang dialaminya. Sehingga hal ini membuat dia secara acak atau random untuk melakukan healing. Maka dari itu mencari sumber kejenuhan merupakan hal yang cukup mendasar sebelum kamu melakukannya.

Contohnya ketika kamu merasa jenuh dengan pekerjaan harian di kantor yang dilakukan dalam 5-6 hari seminggu. Tentu kamu perlu melakukan refreshing dengan pergi liburan singkat ke tempat-tempat yang tenang. Disana kamu dapat menjadi salah satu pilihan untuk proses menenangkan diri Atau, kamu bisa melakukan jalan-jalan di taman kota di akhir pekan tentu bisa menjadi pilihan lainnya.

Pilih Aktivitas Healing yang Sesuai

Banyak pilihan healing yang dapat dilakukan olehmu tergantung dari permasalah apa yang sedang kamu alami. Namun, tentunya usahakan kegiatan healingmu ini bukan merupakan kegiatan yang menguras tenaga berlebih. Apalagi jika dilakukan dalam waktu singkat semisal sehari saja. Hal ini untuk menghindari kamu mengalami kelelahan berlebih di keesokan harinya. Bukannya malah segar ketika menghadapi rutinitas harian, namun malah badan masih capek serta pegal. Tentu hal tersebut akan berakibat tidak maksimalnya dalam melakukan aktivitas.

Hal ini tentu menjadi sesuatu yang harus dipertimbangkan oleh sebagian orang. Khususnya jika kamu merupakan karyawan atau pekerja yang setiap hari senin harus berjibaku dengan rutinitas tempat kerja yang padat. Belum lagi jika tidak maksimal dalam bekerja ada kemungkinan untuk mendapatkan omelan dari atasan.

Sebenarnya banyak pilihan menenangkan diri yang cukup simpel untuk dilakukan. Semisal mendengarkan musik, berkaraoke ria, membaca buku maupun olahraga ringan semacam yoga juga dapat menjadi salah satu pilihan kamu dalam melakukan healing. Tentunya beberapa pilihan tersebut tidak terlalu menguras tenaga yang berlebih sehingga siap untuk beraktivitas lagi keesokan harinya.

Pastikan Kondisi Keuangan

Mungkin hal ini yang seringkali dilewatkan oleh orang-orang ketika melakukan healing. Sebelum melakukan healing, perhatikan dulu kondisi keuanganmu ketika ingin melakukan semacam berlibur ke luar kota. Hal ini wajib jadi pertimbangan utama bagimu. Tentunya kita tidak ingin bukan asal-asalan mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak masuk akal untuk sekedar liburan. Belum lagi ketika melihat tagihan yang dihabiskan untuk proses healing bukannya kita merasa segar, tetapi malah semakin pusing karena pengeluaran yang bertambah.

Oleh karena itu, sebelum melakukan refreshing alangkah baiknya kamu tetap melakukan perhitungan dalam keunganmu. Usahakan untuk tidak membuang-buang uang yang berlebih untuk healing. Belum lagi jika kamu melakukan salah satu jenis healing karena hanya sekadar “ikut-ikutan” yang sedang tren di berbagai kalangan tentu bukanlah pilihan yang bijak.

Editor : Faiz

Gambar : Pexels