Selama 22 tahun hidup, saya hanya mengenal yang namanya poligami dan poliandri. Ya, kalau monogami sih jelas, ya hubungan dengan satu orang saja. Kalau poligami, mudahnya ialah hubungan dengan lebih dari satu perempuan. Beda lagi dengan poliandri, yaitu hubungan dengan lebih dari satu laki-laki. Lalu, apa itu poliamori?

Poliamori

Nah, seakan belum cukup dengan yang namanya poligami dan poliandri. Sekarang ada istilah baru, yakni poliamori. Pertama kali saya baca tentang istilah itu karena anak perempuan Will Smith yang katanya menganut paham tersebut. Willow Smith bilang kalau dengan dia menerapkan hubungan poliamori, jadi lebih bebas. Karena sudah ada persetujuan sebelumnya.

Sebenarnya poliamori, poligami, dan poliandri memiliki sedikit kemiripan. Sama-sama berhubungan dengan lebih dari satu orang. Hanya bedanya kalau poligami dan poliandri sudah terikat hubungan pernikahan biasanya. Poliamori tidak. Setelah saya baca banyak sumber, paham ini berfokus kepada hubungan intim termasuk seksual ataupun hanya hubungan romantis biasa dan nggak ada ikatan pernikahan. Ya, jadi selama pacaran saja gitu.

Mbak Willow bilang kalau menganut poliamori nggak sama dengan selingkuh. Karena sudah ada persetujuan dari pasangan utamanya. Ya, gampangnya begini deh. Misalnya, saya punya pacar. Lalu pacar saya ini punya hubungan dengan wanita lain secara bebas. Akan tetapi, sudah saya setujui. Begitu singkatnya. Jujur, saya sih nggak mau lah.

Pertama kali saya baca tentang paham tersebut, sampai mikir paham apa lagi sih ini. Apa nggak bisa, ya manusia bertahan hanya dengan satu pasangan saja. Nggak perlu lah hubungan sana-sini apalagi konsteksnya seksual. Paham sih saya ini budaya luar. Budaya kita kan falling in love with someone we can’t have. Wis ra nyambung blas.

Beda Poliamori dengan Selingkuh

Iya, budaya luar yang nggak semua orang bisa terima. Sebenarnya nggak salah sih Willow Smith ini memilih poliamori. Waktu saya baca alasannya, karena doi nggak suka lihat sejarah pernikahan hubungan monogami. Kalau saya simpulkan, doi nggak suka dengan perselingkuhan dan perceraian nampaknya. Makanya doi milih hubungan bebas, tetapi sudah dalam persetujuan.

Ternyata kalau di Amerika hubungan semacam itu nggak jarang terjadi, lho. Ya, kalau di Indonesia masih awam, ya bahas ini. Orang-orang belum terlalu akrab dengan paham ini. Sebagian kecil saja. Hubungan poliamori ini lebih fokus pada kebebasan dan tidak mengikat menurut pandangan saya.

Beda dengan selingkuh. Poliamori harus dapat persetujuan dari semua pihak yang terlibat dalam hubungan itu. Jelas beda lah. Kalau diselingkuhi atau menyelingkuhi, itu namanya penipuan karena salah satu pihak pasti tidak terima.

Namanya setiap hubungan pasti punya kuncinya masing-masing. Berhubung poliamori ini hubungan bebas dan tidak terikat, ternyata ada kunci agar hubungan seperti itu bisa adem ayem saja. Coba simak.

Komunikasi

Kunci dari segala kunci tentu komunikasi. Kalau tidak ada komunikasi, jadinya pasti salah paham dan membuat hubungan retak. Komunikasi yang terbuka, jujur, dan apa adanya jadi faktor penting dalam berhubungan.

Kepercayaan

Jujur, ini adalah yang paling sulit kalau buat saya. Nggak semudah itu, lho memberikan kepercayaan kepada pasangan. Apalagi kalau mau melakukan poliamori. Ya, siapa memangnya yang rela pacar melakukan hubungan dengan perempuan lain. Duh. Tapi, kalau hatinya lapang selapang lapangan bola mah silakan saja. Percaya saja dengan pasanganmu.

Persetujuan

Kalau nggak ada persetujuan, itu namanya selingkuh bukan poliamori. Komunikasi tadi pasti ujung-ujungnya berakhir di sini. Setuju atau tidak. Kalau semua sudah dikomunikasikan, tinggal menunggu pasangan setuju atau tidak. Kalau memang setuju ya monggo. Tapi kalau nggak, ya hormati pilihannya.

Saling Menghormati

Kalau sudah berada dalam hubungan poliamori, setiap pasangan tentu harus saling menghormati. Menghormati pasangan utama dan pasangan lain. Biar sama-sama nggak sakit hati.

Terlepas dari apa dan bagaimana poliamori itu, sebaik-baiknya saya pribadi memilih setia dengan satu pasangan saja. Memang sih kebebasan itu juga penting. Hanya saja kalau ketika menjalin sebuah hubungan masih ingin bebas dalam konteks poliamori, ya mending nggak usah pacaran dong. Bertualang saja seumur hidup demi dapat kebebasan yang diinginkan.

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: PINTERPandai