“kamu sih terlalu pemilih, gak usah mengeluh nganggur kalau pekerjaan banyak didepan mata tapi gak kamu ambil”!

Ungkapan tersebut terlihat absolut tanpa ada proses untuk mempertimbangkan apakah kata itu tepat, sebagai pilihan kalimat untuk dilontarkan pada mahasiswa yang baru saja menyandang predikat pengangguran-nya, ungkapan itu tak jauh berbeda dengan “kok masih jomlo mau jadi perawan tua, pemilih banget si sampai lupa kalau sudah berumur”. Coba saya berikan pandangan terkait alasan para fresh graduate dalam lika liku mencari pekerjaan.

Urusan Mencari Pekerjaan Susahnya Sudah Seperti Mencari Jodoh

Sebut saja mali teman saya yang sudah resign 2 kali dalam kurun waktu 6 bulan akibat tidak cocok dengan pekerjaan yang ia terima, pekerjaan pertamanya bahkan tidak memberikan fee atau gaji karena resign dalam kurun waktu yang belum sampai satu bulan. Untung saja pekerjaan keduanya memberikan fee karena dari awal sudah ada kesepakatan bahwa gaji dihitung harian. Dari gambaran tersebut tentu anak fresh graduate yang minim privilege sudah mencoba dan berusaha, namun perihal nyaman tentu menjadi hal yang utama yang dipertaruhkan dan berpengaruh besar untuk memilih resign atau bertahan.

Jika muncul anggapan “kok bisa nggak selektif sebelum menerima, gak baca kontrak kerja atau research dahulu seperti apa perusahaannya” ungkapan tersebut beberapa kali terlontarkan dan diterima oleh kami para jobseeker hunter. Dan jawabannya adalah sejak kapan ada rahasia budaya kantor dan keburukan attitude atasan diunggah di web atau di sosial media lalu apa gunanya skill content writing hingga SEO kalau perusahaan memperlihatkan sisi buruknya. Tentu kamu perlu merasakan sampai ke internal untuk mengetahui apakah cocok budaya kerjanya, apakah ini akan menunjang karir kedepannya atau jangan-jangan hanya akan membuat kamu terbelenggu dalam lingkaran setan. Bagaimana sudah mirip-mirip bukan susahnya seperti mencari jodoh dalam hidup?

Bekerja atau Berkarir Sudah Tau Perbedaannya?

Sebelum memutuskan pekerjaan apa yang kita pilih, setidaknya itu adalah gambaran sebuah proses dalam mencari identitas kita yang baru. Akan dikenal sebagai apa? Atau bahkan menjadi awal proses pencarian jati diri. Jadi tentu membutuhkan pemikiran yang matang setidaknya Langkah awal yang dipilih adalah bentuk Langkah kecil untuk menciptakan hasil yang besar sesuai pada harapan nantinya. Dalam buku berjudul Your Job Is Not Your Career!, Rene’ Suhardono juga menegaskan kalau karir dan pekerjaan punya makna yang jauh berbeda. Menurutnya, pekerjaan adalah sesuatu yang bukan milik kita, sedangkan karir adalah apa yang kita miliki.

Pekerjaan sendiri yaitu proses seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, suatu kesempatan yang diberikan oleh perusahaan untuk berkembang secara pribadi dan untuk perusahaan. Mendedikasikan apa yang dimiliki untuk perusahaan, Sedangkan berkarir yaitu proses seseorang dalam mencari pengalaman untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan nantinya, baik melalui perusahaan dalam proses pegembangkan bakat yang dimilki dengan harapan dan keinginan untuk mewujudkan  cita-citanya.

Apapun Pekerjaan mu, Bekerja ataupun Menganggur Hujatan akan tetap Menemani setiap Langkahmu.

Pada praktiknya semua orang akan menghadapi masalah dan mendengarkan argument dari sekitarnya, kita tidak akan lepas dari penilaian yang ada disekitar. Bukankah hidup akan tidak luput dari persepsi, intervensi dan tugas kita adalah mengontrol hal tersebut dan tetap fokus pada substansi tujuan yang kita miliki.

Dalam buku filosofi teras atau filsafat stoisisme ada kutipan sebagai berikut“You have power over your mind-not outside event. Realize this and you will find strength”. Marcus Aurelius mengatakan kita lah yang memegang kendali pikiran kita, bukan orang lain. Segala hal yang diluar kendali kontrol kita yang dapat kita lakukan adalah memilih untuk terpengaruh dan berlarut-larut dalam kesedihan atau memilih untuk mengolah pikiran kita untuk memilah mana yang patut kita dengarkan dan mana yang patut kita abaikan. Semangat wahai kamu para fresh graduate, hidup akan berlanjut, pilihan dan keputusan akan berdatangan. Kuatkan niat dan ambil langkah mari kita lanjutkan petualangan ini.

Referensi

1.     https://www.topkarir.com/article/detail/pekerjaan-vs-karir-emang-apa-bedanya

2.     https://kumparan.com/faizuddin-ahmad/penerapan-falsafah-stoa-di-tengah-masyarakat-urban-1wFHz7o1jWU/4

Editor: Nawa

Gambar: Google.com