Kitab suci al- Qur’an adalah mukjizat terbesar yang Allah SWT berikan kepada Nabi Muhammad Saw. Di dalam pusaka tersebut tersimpan rapi berbagai informasi lintas zaman dan generasi. Salah satu keistimewaan al- Qur’an adalah mengandung informasi peristiwa saintifik bahkan sejak peristiwa tersebut belum terbukti secara ilmiah.
Kemajuan peradaban, perkembangan ilmu dan teknologi telah membuktikan dan mengkonfirmasi beberapa hal saintifik dalam al- Qur’an yang sebelumnya dianggap tidak ilmiah. Seperti menipisnya oksigen ketika berada di atas udara (al- An’ām: 6/125), keberaturan garis edar tata surya (al- Anbiyā’: 21/33), pertemuan dua lautan (al- Raḥmān: 55/19-20) dan lain sebagainya.
The Five Unpredictable Things dalam Al-Qur’an
Tapi, tahukah kalian kalau di dalam al- Qur’an terdapat lima hal yang tidak dapat diprediksi (The Five Unpredictable Things) meskipun ilmu pengetahuan dan teknologi telah mencapai puncak kesempurnaannya karena telah Allah SWT tentukan sebagai rahasia pribadi-Nya (al- Luqmān: 31/34). Penasaran kan apa saja kelima hal tersebut? Kuy, Check it out!
Pertama, hari kiamat (al- sā’ah).
Sure! Pasti mayoritas kalian secara langsung mengiyakan hal ini karena sejak kecil telah diajarkan kalau hari kiamat adalah rahasia Tuhan. Meskipun demikian, kita diberikan beberapa tanda-tanda saat hari kiamat semakin mendekat. Contohnya, maksiat yang semakin merajalela.
Dalam sebuah hadis ṣaḥīḥ yang diriwayatkan oleh imam Muslim disebutkan bahwa terdapat 10 tanda hari kiamat semakin dekat, yakni: kabut, dajjal, binatang (al- dābbah), matahari terbit dari barat, turunnya nabi Isa a.s., ya’jūj dan ma’jūj, tiga gerhana; di timur, di barat dan gerhana di jazirah Arab, lalu munculnya api di Yaman (Ṣaḥīḥ Muslim, Vol. 8: 178). But, itu semua hanya tanda-tanda. Adapun hari kiamat tidak mungkin dapat dipastikan kapan terjadi, bahkan dengan peralatan teknologi secanggih apapun.
Kedua, turunnya hujan pembawa rahmat (al- ghaith).
Hmm.. pasti kalian bertanya-tanya bagaimana bisa hujan tidak dapat diprediksi padahal saat ini telah ada aplikasi peramal cuaca yang bisa memprediksi potensi curah hujan yang turun. Eits, tunggu dulu. Hujan yang dimaksud di sini bukan sekedar hujan berupa air saja loh!
Hujan yang dimaksud adalah hujan yang turun dengan membawa siraman rahmat Allah SWT. Bukan hujan yang menyebabkan musibah banjir, sebaliknya membawa kesuburan bagi tanah, pertanian dan perkebunan. Hujan yang tiap tetes airnya membawa manfaat bagi kehidupan manusia. Teknologi yang ada, hanya dapat memprediksikan hujan tetapi tidak dapat mengetahui tentang apa dampak yang akan diberikan oleh hujan tersebut, apakah keberkahan atau justru malapetaka.
Ketiga, sesuatu dalam rahim (mā fī al- arḥām).
Menurut kalian, sesuatu tersebut apa guys? Yaps betul. Sesuatu yang dimaksud adalah janin. Eh, tapi kan udah ada teknologi Ultrasonography (USG) yang bisa memberikan informasi jenis kelamin bayi yang sedang dalam kandungan. Lalu, apa yang tidak bisa diprediksi? Ok. That’s the point.
Memang betul telah ada teknologi USG. Tapi, yang harus dipahami adalah bahwa USG hanya bisa mengidentifikasi jenis kelamin. Sedangkan, diksi yang digunakan oleh al- Qur’an adalah mā yang bermakna sesuatu yang lebih umum cakupannya. Oleh karena itu, maksud sesuatu (mā) tersebut mencakup segala aspek kehidupan: jodoh, karier, rezeki, kesehatan, usia, serta segala hal yang akan dialami oleh si jabang bayi kelak ketika telah lahir ke dunia.
Keempat, takdir kehidupan.
Manusia hidup di dunia dibekali dengan akal budi sehingga dapat merencanakan segala hal dalam hidupnya. Tetapi, jangan sampai tertipu karena sebaik apa pun perencanaan yang telah dilakukan, manusia tidak akan pernah mendapatkannya kecuali atas kehendak takdir Allah SWT.
Betapa banyak yang yakin mendulang kesuksesan namun akhirnya menemui kegagalan. So, buat kalian yang sedang berharap sesuatu, selalu sandarkan harapan itu hanya kepada Allah SWT. karena dalam kuasa-Nya lah segala harapan dapat terkabulkan.
Kelima, takdir kematian.
Setiap orang pasti akan berjumpa dengan ajalnya. Yaps, kematian adalah suatu kepastian. Kita semua pasti akan menjumpainya. Tetapi, tidak ada satu pun dari kita yang tahu akan meninggal dunia di mana, bagaimana dan dalam keadaan seperti apa karena itu telah digariskan oleh Allah sebagai hak prerogatif-Nya.
Oleh karena itu, mari selalu berbuat baik di mana pun dan kapan pun agar sewaktu-waktu ajal menjemput, kita telah siap bertemu dengan Allah dalam sebaik-baiknya keadaan.
Itulah lima hal yang tidak dapat diprediksikan (The Five Unpredictable Things) dalam al- Qur’an bahkan ketika ilmu pengetahuan dan teknologi telah mencapai kesempurnaan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.
Comments