Sobat milenialis, kita telah memasuki bulan Dzulhijjah dalam sistem kalender Hijriah. Ada ngga sih keinginan untuk berubah dari sobat milenialis? Berubah menuju kebaikan atau biasa disebut hijrah.

Ada banyak arti tentang hijrah. Kalau dalam kehidupan Rasullah SAW, hijrah itu berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam konteks saat ini, hijrah bisa dimaknai sebagai perubahan sikap dari kurang baik menuju lebih baik.

Mumpung sudah masuk bulan Dzulhijjah, mengingat dan memperhatikan kata dan laku dari sebagian kita—pemuda atau pemudi—yang kian hari kian mengalami dekadensi moral dari standar yang ada, yuk mulai berubah dan merencanakan kebaikan dari awal bulan ini.

10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah

Salah satu modal yang diberi Allah kepada kita dalam mengarungi samudra kehidupan adalah waktu. Waktu yang disajikan-Nya pula memiliki kualitas yang berbeda satu sama lain. Waktu tertentu bisa jadi lebih berharga daripada waktu lainnya.

Salah satu waktu atau fenomena yang memiliki kualitas terbaik yaitu 10 hari awal bulan Dzulhijjah. Bagi orang-orang yang cerdas dalam mengarungi kehidupan, akan terjadi kerugian besar-besaran jika melewati begitu saja 10 hari awal bulan Dzulhijjah ini tanpa dimaknai dan dijadikan bahan untuk penyucian dosa.

Tidak sedikit ulama berbicara tentang keutamaan 10 hari awal bulan ini. Diantaranya menyatakan keutamaan siang hari di bulan Dzulhijjah sebanding dengan 10 malam akhir bulan Ramadan, diampuninya dosa 1 tahun ke belakang, serta dihindari untuk melakukan dosa 1 tahun ke depan. So, jangan dilewatkan begitu saja!

Kesempatan Hijrah untuk Pemuda

Setelah mengetahui betapa istimewa dan utamanya 10 hari awal bulan Dzulhijjah, sebaiknya fenomena ini dijadikan ajang untuk penyucian diri dari segala kesalahan atau perbuatan maksiat. Kata yang terlontar dan laku yang terlaksana setidaknya harus menjalankan kebaikan-kebaikan.

Mumpung ada waktu kayak gini, maksimalkan dan optimalkan segala amalan yang bikin Allah senang. Minimal puasa deh selama 10 hari atau beberapa hari diantara 10 hari tersebut. Karena secara langsung maupun tidak langsung, puasa pasti kasih energi positif kepada kita.

Daripada menunggu lama lagi untuk berubah, pakai waktu mustajab ini. Check and recheck setiap aktivitas kita yang dianggap monoton dan datar. Selanjutnya, buat perencanaan apa yang mesti dikerjakan 1 bulan ke depan. Jika terdapat kotoran dalam jiwa dan raga kita, ciptakan dan hadirkan oleh kita udara yang segar dalam hidup.

So, sudah siap melakukan hijrah kecil dari dirimu untuk hidup lebih baik?

Penulis: Muhammad Taufiq Hidayat

Penyunting: Aunillah Ahmad