Kita semua pasti pernah mengalami kejenuhan dengan aktivitas sehari-hari, bahkan sampai penat dengan lingkungan sekitar yang kadang kurang mendukung. Saat momen itu datang, kita ingin sekali punya waktu untuk ‘beristirahat’. Sebagian dari kita akhirnya memilih untuk ‘me-time’, atau meluangkan waktu untuk diri sendiri, tanpa ditemani orang lain.

Me-time untuk sebagian orang adalah hal yang sangat penting dilakukan setidaknya seminggu sekali atau bahkan hampir setiap hari. Saya pribadi adalah seseorang yang menganut prinsip “pokoknya harus ada waktu sendiri, mau itu pergi keluar atau hanya duduk menikmati kopi.”

Tiap orang punya cara masing-masing untuk menikmati ‘kesendiriannya’. Saya sudah bertanya kepada teman-teman, apa saja yang mereka lakukan saat me-time? Sebagian menghabiskan waktunya untuk duduk di tempat tertentu seperti taman, perpustakan atau kafe sambil membaca buku, membuat tulisan atau merangkai jurnal. Sebagian lainnya bersepeda di kompleks perumahan atau kampus, atau jalan ke mal sendirian untuk sekedar window shopping dan menonton film di bioskop. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan duduk di rumah sambil menonton tayangan streaming atau bermain gim. Saya sendiri, paling suka jalan-jalan seharian keliling mal untuk cuci mata dan keliling kota tertentu sambil memotret pemandangan secara acak.

Namun, tidak semua orang paham bahwa me-time adalah hal yang sangat menyenangkan. Seringkali, teman-teman kita membercandai dengan, “kok jomblo banget sih jalan sendiri aja?,” atau “ga punya teman apa gimana jalan sendiri terus?”

Lalu, kenapa kamu harus punya alokasi waktu untuk dirimu sendiri? Simak 3 alasan kenapa kamu harus punya me-time di bawah ini.

Me-Time: Refreshing Jiwa dan Raga

Untuk para introver, me-time adalah hal yang paling mereka minati untuk refreshing dari segala kegiatan yang mereka lakukan. Me-time adalah momen di mana kita bisa merefleksikan diri atas apa yang telah dilakukan. Me-time juga adalah waktu di mana kita tidak takut untuk explore berbagai tempat selama yang kita mau, tanpa harus membebani teman seperjalanan kita.

Kita bisa jelajah kuliner, duduk berjam-jam di kafe dengan laptop/ tablet/ buku di depan mata, atau bahkan menikmati transportasi menarik yang ada. Hal ini sulit dilakukan saat kita jalan bersama teman-teman.

Recharge Semangat

Selain jadi momen yang tepat untuk refreshing, me-time adalah momen di mana kita bisa recharge diri kembali. Mungkin sebagian dari kita berada di lingkungan yang membuat kita merasa kurang nyaman secara emosional dan spiritual. Di saat itulah, kita bisa merefleksikan diri kita kembali dengan hal-hal yang membuat kita kembali nyaman.

Me-Time Bagus untuk Kesehatan

Terakhir, manfaat ini menarik bagi para kaum yang malas berolahraga. Untuk para penikmat me-time, berjalan kaki keliling mal atau taman sangat bagus untuk kesehatan. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berjalan kaki setiap hari selama 40 menit adalah cara terbaik untuk untuk membakar kalori lebih cepat, membantu mengurangi stress dan membakar lemak dalam tubuh.

Me-time bukanlah hal yang menyedihkan. Me-time adalah hal menarik dengan segudang kegiatan dan manfaat. Bukan sebuah hal yang memalukan jika kita melakukan aktivitas sendirian. Justru dengan momen ini, kita jadi tau apa yang diri kita inginkan.

So, sudah merencanakan apa untuk ‘menyendiri’ pekan ini?

Penulis: Tessa Lantika Putri

Penyunting: Aunillah Ahmad