Saya dan beberapa teman punya hobi bersama yang terbilang menyenangkan, yakni berburu baju bekas dengan kualitas impor. Beruntungnya di Bogor, domisili kami, ada beberapa toko pakaian bekas dengan merek luar negeri dan kualitas impor.

Sebagian orang yang mengenal saya, hampir selalu menyepelekan hobi ini. Katanya, “Dih, hobi bener beli/ngoleksi baju bekas.” Atau “Nggak ngeri tuh, beli pakaian bekas gitu?”

Ya, meskipun pakaian yang saya beli adalah barang second alias pakaian bekas, sebelum saya gunakan, pastinya akan saya cuci terlebih dahulu hingga bersih dan wangi. Tidak langsung dipakai saat itu juga, ketika saya membeli pakaiannya.

Ada beberapa alasan kenapa hobi hunting pakaian bekas ini sangat menyenangkan.

Pertama, jelas karena harganya murah.

Bayangkan saja, dengan uang Rp100.000 saya bisa dapat 3 pcs pakaian kualitas impor. Untuk jaket vintage atau celana jeans kece dengan berbagai merek, biasa saya beli dengan harga Rp50.000-Rp70.000. Soal kualitas, tentu saja akan menyesuaikan. Kendati demikian, bekas bukan berarti tidak layak pakai ya. Yang paling penting, harus pintar dan jeli dalam memilih.

Kedua, kamu bisa tampil keren dan unik.

Mungkin banyak yang belum tahu, di toko pakaian impor ini, banyak banget model pakaian vintage yang kece banget. Mulai dari kaos, kemeja, celana, jaket, dan lain sebagainya. Untuk kalian yang suka outfit ala-ala 90-an dengan harga terjangkau, bisa berkunjung ke toko pakaian impor.

FYI, untuk kalian yang sedang mencari jersey retro (jadul) klub kesayangan juga sering kali didapat di toko impor ini. Kalau beruntung, kalian bisa dapat jersey retro dari kesebelasan ternama, atau tim yang entah dari mana asalnya. Barang-barang yang dijual hampir nggak punya seri, alias kamu bisa jadi satu-satunya yang punya –paling nggak di antara orang-orang sekampus. Udah keren, unik, nggak ada yang kembaran baju sama kita pula.

Ketiga, bisa jadi ladang bisnis.

Beberapa kali saya mendapat pesanan dari teman saya, tolong carikan model pakaian yang seperti ini dan itu. Biasanya akan bantu saya carikan, lalu ia akan memberi sedikit bayaran tambahan sebagai uang transport. Semacam jastip tapi areanya masih lokal.

Atau ketika saya mendapatkan suatu pakaian dan teman lain ada yang menawar kembali karena ia suka dengan modelnya, ya, saya jual lagi saja dengan tetap menceritakan segala kondisinya. Jika negosiasi cocok, proses jual-beli segera diselesaikan.

Cara seperti itu sudah biasa saya lakukan. Namun, tetap tidak dijadikan beban. Pada dasarnya, saya melakukan hal demikian karena memang hobi dan tidak secara terus-menerus membeli baju di tempat pakaian impor tersebut.

Bagi siapa pun yang menyukai kegiatan hunting pakaian vintage dari luar negeri, saya pikir cara ini bisa dilakukan. Lumayan untuk menghemat pengeluaran jika memang betul-betul ingin mendapatkan pakaian second yang cukup berkualitas.

Saya punya beberapa tips ketika kalian ingin belanja di toko pakaian bekas impor di mana pun, agar bisa mendapatkan kondisi pakaian yang, setidaknya mendekati paripurna dan terlihat seperti pakaian baru. Cara ini sudah biasa saya lakukan dan hasilnya cukup memuaskan. Sebab, bukan tidak mungkin kita mendapatkan pakaian yang sesuai dengan keinginan kita.

1. Cek kelengkapan aksesoris pendukung.

Bisa dimulai dari pengecekan kancing, resleting, serta tingkat keapikan sablon pada pakaian, jaket, atau sweater (jika ada). Pastikan yang kalian pilih dan beli adalah pakaian dengan kelengkapan terbaik. Biar tetap kece dan pede saat digunakan atau ada yang ingin membeli.

2. Jangan malu bertanya pada penjaga toko.

Nggak perlu khawatir dibilang bawel, selama yang ditanya memang sekitar kualitas barang yang ingin dibeli, harusnya sih tidak ada masalah juga. Kesempatan bertanya ini, harus digunakan untuk mencari tahu banyak hal tentang produk atau barang yang ingin dibeli. Agar kita sebagai pembeli juga paham tentang kondisi barang yang menjadi incaran.

3. Cek kotoran yang menempel, bisa dibersihkan/dihilangkan atau tidak.

Ini menjadi hal yang paling fundamental, karena jika kotorannya terlalu membandel (sulit dihilangkan), saya tidak akan memilih pakaian tersebut. Dipakai sendiri agak gimana gitu, untuk dijual kembali pun akan sulit. Jadi, kuncinya memang harus jeli.

Biasanya, setiap kota memiliki toko pakaian bekas berkualitas impor masing-masing. Nah, kalian sudah berkunjung salah satu toko tersebut di kota-mu, belum?