Sampai dengan saat ini, anak magang selalu menjadi bulan-bulanan banyak orang. Khususnya di kalangan pekerja. Ya, minimal jadi bahan diskusi, meski tanpa aksi nyata yang membikin mereka—para anak magang—merasa sejahtera.

Ujung-ujungnya hanya jadi ajudan atau pembawa berkas ke tiap divisi. Kadang kala merangkap jadi tukang fotokopi. Semua dilakukan tanpa mendapatkan kepastian akan wawasan-ilmu-dan bekal pasti untuk bekerja di kemudian hari. Sudah begitu, harus siap membantu para karyawan tanpa digaji. Nahas betul.

Isu tentang anak magang tidak hanya berhenti di situ saja. Baru-baru ini, dilihat dari sudut pandang lain, ada juga anak magang yang dengan serampangannya mengeksploitasi konsep magang itu sendiri. Alih-alih fokus magang di satu tempat/perusahaan, ada yang sampai magang di beberapa perusahaan sekaligus.

Mungkin, hal ini terkesan sepele dan sebagian kalangan nggak ada masalah sama sekali dengan dasar premis, “Lho, kan hanya magang? Nggak ada salahnya dong? Namanya juga cari ilmu tambahan buat bekerja. Sah-sah aja, lah.”

FYI, seseorang yang magang di beberapa tempat sekaligus bisa membawa petaka bagi anak magang itu sendiri. Sekilas mungkin terkesan keren, bisa diterima magang di banyak tempat sekaligus. Namun, sempat kepikiran efek latennya, nggak? Kalau belum kepikiran, saya akan coba bahas satu per satu gambarannya terlebih dahulu saja.

Pertama, apakah magang di beberapa tempat sekaligus, sudah disetujui oleh perusahaan terkait?

Yang perlu digarisbawahi pada poin ini adalah disetujui, bukan hanya sekadar diketahui oleh perusahaan terkait. Disetujui, sudah pasti dengan sepengetahuan perusahaan. Jika hanya diketahui, belum tentu mendapat persetujuan. Jangan dibenturkan satu sama lain.

Tentu saja hal yang sampean lakukan—magang di beberapa perusahaan sekaligus—perlu persetujuan dari masing-masing perusahaan. Sebab, nggak semua perusahaan mengizinkan hal ini karena alasan confidential (adanya rahasia perusahaan yang harus dijaga).

Dengan kalian mengikuti program magang di beberapa perusahaan sekaligus, potensi tugas atau segala info tentang satu dan lain perusahaan yang tercampur aduk akan semakin besar. Dan jika hal ini sampai terjadi, kemungkinan terburuknya adalah kena poin minus dari sisi integritas.

Kedua, efektif atau nggak menjalani tugas magang di beberapa perusahaan sekaligus?

Tren magang di beberapa tempat sekaligus memang bukan hal yang baru-baru amat. Sebelum pandemi, sudah ada yang menjalani proses ini. Namun, apakah disetujui oleh satu dan lain perusahaan, menjadi tanggung jawab masing-masing.

Terlebih selama pandemi, karena bekerja dan/atau magang bisa dilakukan secara virtual/WFH, tren ini menjadi punya celah yang cukup besar untuk semakin gencar dilakukan. Lantaran, peserta magang nggak perlu setor muka. Cukup online dan semuanya dirasa bisa dilakukan secara bersamaan.

Katakanlah peserta magang bisa mengikuti program magang di beberapa perusahaan sekaligus. Lantas, bagaimana cara mengatur waktunya? Apakah efektif atau malah ngeribetin diri sendiri? Sebab, nggak sedikit juga perusahaan yang berharap anak magang bisa produktif dan betul-betul diikutsertakan dalam tugas ini-itu untuk tujuan yang positif—agar bisa menambah ilmu, wawasan, dan latihan sebelum terjun ke dunia kerja.

Itulah kenapa, bagi sebagian perusahaan, sertifikat magang itu fungsinya sangat maksimal dan sebagai validasi. Bahwa, peserta magang sudah menjalankan tugas dengan baik, disertai pencapaian tertentu. Bukan hanya sebagai penghias atau pelengkap lampiran CV semata.

BTW, meeting online di waktu bersamaan saja bisa membikin mumet banyak pekerja. Lantas, gimana caranya seseorang bisa magang di beberapa perusahaan sekaligus dengan segala tugas yang ditangani? Warbyasa, warbyasa.

Ketiga, coba renungkan kembali, tujuan magang di beberapa tempat sekaligus itu untuk apa?

Dari info yang menguap akhir-akhir ini, ada seseorang yang berhasil magang di beberapa perusahaan sekaligus, hanya demi menggarap konten bisa diterima magang di perusahaan A, B, C sekaligus, beserta tips dan lain sebagainya.

Oke. Membuat konten edukasi sekaligus tips memang sangat baik. Apalagi, bisa magang di perusahaan yang bonafide. Tapi, coba dipikir kembali. Jika tujuan magang di beberapa perusahan sekaligus hanya demi mengejar konten, ujung-ujungnya bisa backfire. Bisa cilaka dua belas jika satu dan lain perusahaan tidak berkenan karena alasan confidential.

Editor: Ciqa

Gambar: Pexels