Musik tidak melulu soal pengalaman mendengarkan dan menonton secara langsung. Musik juga bisa dinikmati melalui racikan audio-visual berupa film. Salah satu produk film yang kerap dijadikan tempat bercerita oleh para musisi adalah film dokumenter. Melalui film dokumenter, para musisi seakan lebih leluasa menceritakan kisah hidup dan perjalanan karir musik mereka. Bahkan untuk musisi yang sudah pensiun, atau bandnya sudah bubar pun masih dengan asyik dapat diceritakan melalui film dokumenter.

Ada cukup banyak musisi dari berbagai era yang memanfaatkan medium ini sebagai tempat bercerita. Tentu dengan berbagai model. Ada yang hanya menampilkan footage-footage lama mereka, ada yang lebih banyak bercerita dengan model wawancara, ada yang napak tilas ke tempat-tempat awal berkarir mereka, atau ada juga yang modelnya storytelling seperti sedang stand up comedy. Apapun model dan bentuknya, film dokumenter para musisi ini memang selalu diminati dan ditonton oleh banyak orang. Ya maklum, mereka sudah punya basis penggemar yang banyak.

Maka dari itu, saya akan coba membuat tiga rekomendasi film dokumenter musik yang menurut saya wajib ditonton, apalagi oleh para pecinta musik. Silahkan disimak daftarnya di bawah ini:

1. The Beatles: Eight Days A Week, The Touring Years

Film ini dibuat oleh Ron Howard dan dirilis pada tahun 2016. Melalui film dokumenter ini, mereka bercerita mengenai bagaimana mereka terbentuk, bagaimana hingar-bingar yang mereka sebabkan, bagaimana lelahnya mereka menjalani tour, dan bagaimana musik mereka berevolusi. Film ini juga menunjukkan penampilan terakhir mereka sebagai The Beatles sebelum bubar. 

Meskipun John Lennon dan George Harrison sudah wafat ketika film ini dibuat, footage wawancara mereka masih bisa ditemukan dalam film ini. Sementara itu, Paul McCartney dan Ringo Starr yang masih sehat walafiat seakan menjadi pencerita utama dalam film ini. Selain dari keempat personil The Beatles, cerita mengenai The Beatles juga didapat dari pihak-pihak lain sebagai penguat cerita. Jadi, bisa dibilang ini adalah film yang wajib ditonton oleh para pecinta musik.

2. Rush: Beyond The Lighted Stage

Bagi para pecinta musik awam, nama Rush mungkin terdengar asing. Namun, bagi para pecinta musik hard-rock atau heavy metal, nama Rush tentu bukan nama yang asing. Band ini adalah salah satu komposisi trio rock-metal terbaik sepanjang masa. Kombinasi antara riff-riff gitar dari Alex Lifeson, betotan bass dan suara melengking Geddy Lee, serta gebukan drum yang ajaib dari Neil Peart adalah komposisi paripurna dalam sebuah band.

Film yang rilis tahun 2010 ini menceritakan bagaimana mereka terbentuk, bagaimana latar belakang masing-masing personel, bagaimana proses pembuatan album mereka, dan bagaimana pendapat musisi-musisi lain yang terinspirasi oleh Rush secara musikal. Menonton film ini, kita akan melihat bagaimana jeniusnya ketiga orang ini dalam bermusik. So, wajib bagi kalian para pecinta musik untuk menonton film ini.

3. Beastie Boys Story

Mau melihat bagaimana bocah berandalan dari New York berkarir sebagai musisi? Jawabannya adalah film ini. Trio Ad-Rock, MCA, dan Mike D diceritakan dengan paripurna dalam film ini. Berawal dari band hardcore-puk, lalu berubah menjadi grup rap, hingga memainkan hardcore, rap, dan rock dalam satu album menjadi benang merah cerita mereka. Berbagai macam kenakalan mereka juga ditunjukkan di film ini.

Konsep yang berbeda diusung oleh Beastie Boys dalam film dokumenter ini. Mereka berdua, Ad-Rock dan Mike D (MCA sudah almarhum delapan tahun lalu), bercerita secara langsung kepada penonton di sebuah hall. Storytelling seperti sedang stand up comedy. Mereka juga menampilkan footage-footage lama mereka ketika manggung atau bermain-main. Bisa dibilang, ini adalah konsep yang segar untuk ranah film dokumenter. Maka dari itu, wajib hukumnya menonton film ini.

Itu saja tiga rekomendasi film dokumenter musik dari saya. Kalau ada tambahan, silahkan saja untuk menambahkan atau membuat baru daftarnya. Untuk yang pernah menonton ketiga film di atas, mari berbagi pendapat. Untuk yang belum menonton, ya tonton saja dulu, lah. Dijamin terhibur!