Pertanian merupakan salah satu sektor pencaharian dominan dalam sistem kehidupan masyarakat Jawa. Hal tersebut didukung oleh banyaknya gunung berapi di pulau Jawa yang menjadikan kondisi tanahnya subur dan sangat menguntungkan untuk dilangsungkannya kegiatan bertani.
Maka tak heran bila kegiatan bertani sering kita jumpai pada keseharian masyarakat Jawa. Terutama bagi yang tinggal di daerah pedesaan seperti saya ini. Meskipun bukan petani utun, setidaknya saya memahami beberapa istilah yang sering dijumpai dalam pertanian Jawa.
Istilah pertanian Jawa tersebut banyak saya dapatkan saat ngobrol sama tetangga sekitar yang mayoritas adalah petani nyel. Dari hasil riset kecil-kecilan saya tersebut, kemudian saya merangkumnya ke dalam kamus mini di bawah ini.
Baik, biar kalian para milenialis bisa dengan mudah memahaminya, saya telah menyusunnya urut secara alfabetis. Yuk simak uraian berikut
1. Bawon
Bawon merupakan upah yang diperoleh buruh panen padi. Di desa saya, sistem pengupahan dengan model bawon biasanya menyesuaikan dengan hasil panen yang diperoleh terlebih dahulu. Lalu dihitung secara tunai menggunakan rumus 1/18 (mara wolulas).
2. Damen
Damen yaitu batang padi sesudah dipanen dan telah mengering. Istilah bekennya dalam bahasa Indonesia yaitu jerami.
3. Derep
Derep adalah istilah yang digunakan untuk buruh panen padi. Derep di desa saya lumrahnya didominasi oleh kaum ibu-ibu. Sebagai imbalannya, mereka biasanya menerima bawon atau jatah panen padi.
4. Galengan
Gundukan tanah yang kegunaannya untuk membatasi petak sawah. Dalam pertanian masyarakat Jawa lumrahnya disebut galengan. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini disebut pematang sawah.
5. Gemadhung
Saat berumur kurang lebih 4 minggu, dedaunan padi mulai tumbuh dengan subur dan berwarna hijau. Keadaan padi semacam ini disebut gemadhung.
6. Kedhok
Kedhok merupakan istilah yang digunakan untuk penyebutan satuan lahan sawah. Satu kedhok sama dengan sepetak sawah yang dibatasi dengan galengan.
7. Labuh tandur
Saat sebelum menanam padi, pemilik lahan biasanya menggelar ritual adat Jawa yang dinamakan labuh tandur. Ritual ini berbentuk acara kirim doa yang dilakukan di lahan sawah yang hendak ditanami padi.
Tujuannya yaitu mengharap keselamatan selama proses pra hingga pasca bertani dan hasil panen yang melimpah. Acara ini biasanya dihadiri oleh kerabat pemilik lahan dan masyarakat sekitar.
8. Lerleran
Sebelum bibit padi di persemaian dipindahkan ke lahan yang sesungguhnya, lahan harus telah digaru untuk yang kedua kalinya dan harus betul-betul gembur. Kondisi lahan yang seperti ini dinamai lerleran.
9. Macul
Macul yaitu kegiatan menggali tanah menggunakan cangkul. Dalam bahasa Indonesia, kalian biasa menyebutnya dengan istilah mencangkul.
10. Matun
Matun merupakan kegiatan mencabuti rumput-rumput liar yang ada di sela-sela padi supaya padi dapat tumbuh dengan subur. Kegiatan matun dilakukan saat padi telah berumur ± 3 minggu.
11. Mbedheng dan ngurit
Mbedheng dan ngurit adalah kegiatan menaruh bibit-bibit tanaman ke persemaian. Bedanya, kalau ngurit itu berlaku pada bibit padi, sedangkan mbedheng berlaku pada bibit tanaman selain padi.
12. Mbesik
Sama seperti matun, bedanya kalau mbesik itu memakai sabit.
13. Mlecuti
Setelah memasuki umur sekitar 71-85 HST (hari setelah tanam), biasanya padi akan mulai berbunga satu dua. Kondisi padi seperti ini disebut mlecuti.
14. Mratak
Saat memasuki masa akhir pembungaan, tanaman padi akan mratak. Mratak yaitu kondisi tanaman padi yang berbunga secara serempak.
15. Namping
Namping yaitu aktivitas merapikan pematang sawah dengan cara dicangkuli supaya terlihat rapi. Selain itu, kegiatan namping juga difungsikan untuk membersihkan rerumputan yang ada di sekitar galengan supaya tidak mengganggu proses pertumbuhan tanaman.
16. Ndhangak
Saat ujung padi belum berisi sama sekali, maka postur padi akan tegap lurus. Kondisi padi semacam ini disebut ndhangak.
17. Ndhangir
Ndhangir hampir serupa dengan matun dan juga mbesik. Bedanya kalau ndhangir itu menggunakan cangkul dan biasanya dilakukan di lahan perkebunan.
18. Ndhaut
Setelah bibit padi berusia sekitar 5 minggu, maka sudah saatnya untuk melakukan aktivitas ndhaut. Ndhaut diartikan sebagai memindah bibit padi yang telah cukup umur ke lahan tanam sesungguhnya.
19. Ngasag
Ngasag merupakan kegiatan mewadahi sisa-sisa panen dengan menggunakan karung. Ngasag berakar kata ‘sag’ yang berarti karung.
20. Ngeleb
Setelah bibit padi telah ditanam di lahan sesungguhnya, maka lahan harus segera diairi supaya bibit tidak kering dan layu. Proses pengairan tanaman ini disebut ngeleb.
21. Ngerit, mecok, dan methik
Ngerit, mecok, dan methik merupakan aktivitas memanen. Bedanya, kalau ngerit diberlakukan untuk padi, mecok untuk jagung, sedangkan methik untuk tanaman selain padi dan jagung.
22. Ngiles
Ngiles berakar kata ‘iles‘ yang berarti injak. Ngiles adalah kegiatan merontokkan benih padi yang telah dipanen dengan cara diinjak-injak menggunakan kaki.
23. Ngluku
Ngluku dalam bahasa Indonesia memiliki arti membajak. Ngluku sendiri berakar kata ‘luku’ yang berarti alat bajak sawah.
24. Ngrabuk
Aktivitas memupuk tanaman umumnya dalam bahasa Jawa disebut degan ngrabuk. Ngrabuk sendiri berakar kata ‘rabuk’ yang berarti pupuk.
25. Nyawur
Nyawur merupakan aktivitas menabur benih padi di lahan tanam tanpa melalui proses persemaian terlebih dahulu. Biasanya, nyawur dilakukan di lahan perkebunan. Aktivitas ini dilakukan lantaran praktis, hemat biaya, dan juga tenaga.
26. Pagajih
Pagajih bisa diartikan sebagai lahan sawah yang terletak di dekat sungai. Sehingga sungai menjadi sumber irigasi utama di lahan pagajih.
27. Talun
Talun adalah istilah yang digunakan untuk lahan tanam yang berada di tempat tinggi seperti pegunungan.
28. Tandur dan icir
Tandur dan icir dimaknai sebagai aktivitas tanam-menanam. Bedanya, icir khusus untuk jagung, sedangkan tandur untuk tanaman selain jagung.
29. Tonjoh
Tonjoh merupakan alat untuk melubangi tanah yang hendak ditanami bibit tanaman. Biasanya, masyarakat Jawa menggunakan sistem tonjoh pada saat menanam jagung. Cara ini sangat efektif untuk membuat pertumbuhan tanaman jagung semakin rapi dan sejajar sesuai dengan lubang yang dibuat.
30. Tulakan
Saluran masuknya air dari parit ke sawah umumnya diartikan sebagai tulakan.
31. Tumungkul
Setelah padi berumur kurang lebih 4 bulan, bulir-bulir padi mulai merunduk ke bawah karena berat berisi. Kondisi ini dinamakan tumungkul.
32. Wiwitan
Menjelang masa panen padi, petani Jawa biasanya akan menggelar wiwitan. Wiwitan merupakan tradisi syukuran dengan harapan agar perolehan panen padi bisa melimpah ruah. Acara ini biasanya di gelar di area persawahan, sama seperti labuh tandur.
Nah, sementara itu dulu daftar yang bisa saya kasih, ya. Barangkali ada dari teman-teman yang ingin menambahkan istilah-istilah yang belum saya sebutkan, tentunya bisa banget, dong! Semoga dapat menambah wawasan teman-teman tentang istilah pertanian Jawa.
Editor: Lail
Gambar: Pexels
Comments