Pandemi memang bikin repot banyak orang. Para karyawan banyak yang kehilangan pekerjaannya, para pelajar juga mahasiswa harus belajar secara online, dan yang lagi PDKT dengan gebetan barunya mulai bingung gimana caranya biar selalu ada topik pembicaraan karena nggak punya ide pertanyaan yang brilian.
Lah, gimana? Persoalan orang yang sedang PDKT itu kan selalu klasik. Selalu mentok di bahan obrolan apa yang asik dan seru untuk diperbincangkan. Mau nanya, “Lagi apa?” tapi udah ratusan kali ditanyakan. Tiap kali mulai chat, setelah menyapa, yang ditanya selalu itu. Mau nanya, “Udah makan belum?” halah, basi banget. Bahkan, tanpa perlu diingetin, semua orang pun akan makan ketika lapar.
Beranjak dari persoalan tersebut, saya akan memberikan rekomendasi pertanyaan agar ada bahan obrolan bagi kalian yang sedang PDKT biar selalu ada obrolan yang greget. Paling tidak, berawal dari rekomendasi pertanyaan ini, kalian akan mendapat insight tentang situasi terkini dan rajin diskusi bareng gebetan.
#1 Kenapa pemerintah tetap ingin melaksanakan pilkada, padahal situasi terkait pandemi masih belum kondusif?
Sampai dengan saat ini, pertanyaan ini masih debatable. Pemerintah maunya pelaksanaan pilkada tetap lanjut, sedangkan banyak masyarakat berharap kalau bisa diundur. Woiya, dong. Persentasi penularan covid-19 masih tinggi, kok bisa-bisanya pilkada tetap direncanakan sesuai jadwal.
Nah, ini bisa jadi bahan diskusi bagi kalian yang sedang PDKT. Kapan lagi selama PDKT ngobrolin soal negara. Pasti bakalan sweet banget. Out of the box. Biasanya kan brainstorming soal masa depan hubungan. Sekarang, saatnya brainstorming soal kebaikan negara. Kebijakan seperti apa yang bisa diusahakan, selain ngebet banget pilkada tetap dilaksanakan dalam suasana pandemi.
#2 Kapan tingkat penyebaran covid-19 di Indonesia bisa turun, terus kehidupan berjalan normal kembali, ya?
Meski pertanyaan ini terkesan retoris, tapi, tetap menarik untuk didiskusikan bareng gebetan kalian. Dan sisi baiknya, bisa jadi akan menjurus ke saling mengingatkan untuk tetap melakukan protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan oleh WHO.
Dalam situasi seperti sekarang ini, jangan pernah bosan saling mengingatkan untuk pakai masker, jaga jarak, hindari ngumpul-ngumpul yang nggak perlu, dan lain sebagainya.
#3 Siapa yang bertanggungjawab atas ketimpangan sosial-ekonomi selama pandemi?
Pertanyaan PDKT yang satu ini bukan untuk saling menyalahkan. Tapi, lebih kepada refleksi diri dan barangkali, ada Ade Londok lain di berbagai daerah yang melakukan hal tak terduga dalam mempromosikan usaha kecil menengah. Cara seperti itu, paling tidak membantu membangkitkan ekonomi dalam sektor mikro. Secara statistik mungkin tidak signifikan, tapi, yang jauh lebih penting adalah bisa membantu sesama dibanding tidak sama sekali.
#4 Di mana tempat yang aman dan nyaman untuk berdiam diri selama pandemi?
Ini bisa didiskusikan oleh siapa pun, termasuk kalian yang sedang PDKT agar mendapat insight untuk saling menjaga satu sama lain, juga orang terdekat. Selama patuh terhadap protokol kesehatan, tidak secara sengaja berkumpul di keramaian, kita semua berharap akan aman dan baik-baik saja. Paling tidak, kita sudah mengusahakan sesuatu.
#5 Bagaimana caranya agar para guru dan pelajar, bisa betul-betul mengaplikasikan merdesa dalam belajar?
Ini pertanyaan pamungkas yang menjadi keresahan banyak pengajar dan pelajar. Sebagaimana diketahui, selama pandemi, kegiatan belajar-mengajar menjadi serba online. Bagi sebagian orang yang memiliki fasilitas untuk belajar di rumah mungkin tidak akan menjadi masalah. Laptop, hape, kuota internet, hanya beberapa diantaranya.
Lalu, bagaimana dengan pengajar atau murid yang tidak memiliki fasilitas tersebut?
Ibu saya adalah seorang guru SD yang mau tidak mau harus merelakan kebahagiaannya dalam mengajar secara langsung dan tatap muka, dijeda terlebih dahulu karena pandemi. Proses belajar pun berubah menjadi online. Dalam persoalan ini, Ibu menjadi saksi bahwa, tidak semua murid serta orang tua bisa mengikuti metode ini karena keterbatasan fasilitas.
Jika semua orang yang sedang kasmaran, lalu mengajukan pertanyaan PDKT tersebut secara serius, bukan tidak mungkin, cepat atau lambat, segala persoalan selama pandemi ada solusinya berkat brainstorming sekaligus diskusi satu sama lain. Semoga saja.
Comments