Bagi pecinta drama Korea, pasti sudah tidak asing dengan judul drakor “Replay 1988.” Drama ini seakan-akan mengingatkan kembali era delapan puluhan dan tren-tren apa yang sedang naik daun yang di gandrungi oleh remaja Korea Selatan pada era tersebut. Dengan setting era delapan puluhan, drakor ini sukses menggaet hati para pecinta drama Korea.

Drakor hasil karya penulis Lee Won Jung dan sutradara Shin Won ini kembali booming pada tahun 2020 setelah penanyangannya di akhir tahun 2015. Drakor “Replay 1988” juga sempat beberapa kali trending di jagat maya Twitter.

Aktor Drakor Sekaligus Aktivis Lingkungan

Mengambil cerita tentang persahabatan antara satu orang perempuan dan empat orang laki-laki di sebuah komplek di Ssangmundong, Seoul, Korea Selatan. Persahabatan di antara kelima orang tersebut seolah tidak luntur sedari mereka kanak-kanak hingga mereka masuk di bangku SMA.

Drama yang dibintangi Lee Hyeri sebagai Sung Deok Sun, Park Bo Gum sebagai Choi Taek, Ryu Jeon Yeol sebagai Kim Jung Hwan, Go Kyung Pyo sebagai Sung Sun Wo, Lee Dong Hwi sebagai Ryu Dong Ryong dan sederet artis lainnya. Mereka suskes menyabet berbagai penghargaan, yaitu aktor pendatang baru terbaik dan sutradara terbaik.

Namun, yang akan penulis bahas lebih mendalam adalah sosok pemeran Kim Jung Hwa, yaitu Ryu Jeo Yeol yang ternyata pencinta lingkungan. Dalam media sosialnya, aktor berusia 34 tahun ini aktif mengkampanyekan End Plastic Pollution bersama Greenpeace Korea.

Seperti yang sudah diketahui, bahwa sampah plastik adalah sampah yang sulit terurai di tanah. Tidak seperti sampah tumbuh-tumbuhan dan kertas, sampah plastik perlu ribuan tahun untuk bisa hancur dan terurai dengan tanah.

Mengerikannya lagi, kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun. Menurut perkiraan Bank Dunia, jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025. Hal tersebut menghasilkan masalah lingkungan hidup yang sangat serius bagi kita.

Melansir dari soompi, aktor Ryu Jeon Yeol menyumbangkan 10 juta won atas kepeduliannya terhadap lingkungan. Hal tersebut ia lakukan untuk membantu penyelamatan bumi dari dampak lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Ia juga percaya bahwa hal kecil akan menambah serta membuat pengaruh yang besar dalam proses menyelamatkan bumi.

*

Barang tentu, masih membutuhkan lebih banyak orang yang peduli untuk menyelamatkan bumi dari dampak sampah plastik dan sederet permasalahan lingkungan. Setiap orang bisa melakukan aksi kecil sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, dengan mengurangi penggunaan plastik dalam aktivitas sehari-sehari, membawa kantung belanja yang bisa dipakai berkali-kali, memakai tempat bekal dengan tidak menggunakan sterofoam, membawa tumbler minum sendiri, dan lain sebagainya.

Seperti yang di katakan sang aktor, aksi kecil ini bisa menambah dan memiliki pengaruh besar dalam menyelamatkan bumi. Jika setiap orang peduli atas permasalahan lingkungan ini, tentu bumi ini akan lebih sehat serta dapat menyelematkan kehidupan umat manusia dari bencana.