Setelah membaca tulisan Kenapa Kita Merindukan Gunung Lebih Dari Biasanya? tulisan Gigih Imanadi Darma, aku teringat kala terakhir kali naik gunung tahun lalu. Bagi aku naik gunung bukanlah hobi atau sekadar refreshing, tapi menjadi sebuah prime time buat aku bersama teman-teman. Ada hal yang lebih aku nikmati daripada sekadar hiking lalu muncak yaitu yaitu perjalanan. Bisa dibilang, sekarang aku rindu perjalanan.

Aku Rindu Perjalanan

Menurut aku perjalanan adalah hal yang sangat berarti, entah mengapa aku sangat menikmati perjalanan. Nggak cuma perjalanan jauh, tapi aku juga perjalanan dekat-dekat seperti pergi-pulang sekolah dan jalan mengelilingi kota–bareng doi, ciatt. Selama perjalanan di atas kendaraan juga sering menjadi waktu mencari ide, merenung dan me time bagi aku–apalagi bareng doi, CIAATT.

Dua tahun ini (sebelum terjadi pandemi Covid-19), mobilitasku untuk melakukan perjalanan jauh kayaknya meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya. Dengan alasan untuk suatu tugas atau sekadar jalan-jalan, yang jelas aku udah diizinkan orang tua untuk melakukan perjalanan jauh sendiri plus aku udah punya Surat Izin Mengemudi (SIM), hehe.

Sudah semua mode transportasi jarak jauh pernah aku rasakan. Bis? Udah sering banget, tapi dulu hehe. Pesawat? Udah pernah antar negara. Kapal? Udah tau rasanya diatas laut selama dua hari dua malam. Kereta? Udah khatam kalo ini. Semua punya rasa dan cerita masing-masing, yang nanti akan aku tulis as soon as possible. Oiya aku juga punya impian untuk bisa mencicipi naik kendaraan lainnya. Kapal selam misalnya.

Setelah pandemi ini hadir, kayaknya hampir semua sektor moda transportasi dibatasi mobilitasnya, bahkan angkutan umum juga. Aku benar-benar merindukan melakukan banyak perjalanan lagi, entah perjalanan jauh atau dekat. Tapi apa sih yang membuat aku rindu perjalanan?

Alasan Aku Rindu Perjalanan

Banyak banget orang yang bilang “jangan ganggu dulu ya, mau me time”, dan lalu menghilang entah kemana. Berbeda dengan aku yang justru sering melakukan me time di atas kendaraan sewaktu perjalanan pulang sekolah atau hanya muter-muter kota.

Banyak banget yang bisa aku lakukan waktu me time di atas kendaraan. Contohnya, memikirkan atau mendapatkan ide, merenung, atau buat cowok-cowok yang biasanya ngebut sambil meratapi nasib sampe nangis, wkwkwk.

Jadi, buat yang lagi mencari ide atau merenung bisa dilakukan saat perjalanan-perjalanan yang waktunya relatif sebentar. Jangan terlalu fokus sama me timenya, tapi tetep inget kalian lagi ada di jalan, hati-hati, jangan lupa berdoa sebelum berangkat, jalannya pelan-pelan aja, apa lagi buat cowok-cowok yang habis patah hati. Wkwkwk.

Waktu Bersama

Selain waktu sendiri, waktu bersama orang lain ga kalah membuat aku kangen dengan perjalanan. Banyak sekali obrolan-obrolan yang kita lakukan dalam perjalanan. Sekarang siapa yang tidak melakukan obrolan ketika di dalam mobil atau di atas motor dengan keluarga, teman, atau doi. CCUUAAKKSS.

Mulai dari obrolan-obrolan ringan seperti “gimana harimu?” dan “ini kita mau makan apa?” yang akhirnya menjadi obrolan ringan tapi membentuk suasana hangat. Sampai obrolan-obrolan berat seperti diskusi tentang masa depan sampai evaluasi suatu hal.

Itu baru waktu bersama dalam perjalanan dekat. Bagaimana dengan waktu bersama dalam perjalanan jauh? Seperti pulang mudik, pergi liburan bersama, atau study tour buat anak sekolahan yang naik bis isi 50 orang yang biasanya paling banyak obrolan dan super berisik itu bangku paling belakang. Hahaha.

Aku jadi kangen banget melakukan perjalanan jauh bareng temen-temen, hehe.

***

Nggak hanya aku, pasti ada banyak orang yang merindukan melakukan perjalanan, dan mungkin kamu salah satunya? Biar begitu kita harus tetap prihatin dengan kondisi sekarang, dimana mobilitas kita benar-benar dikurangi. Kalo kita prihatin dan tetep bersabar, dalam tempo secepatnya kita bakal melakukan banyak perjalanan lagi kok. Cheers!

Editor: Nabhan