Sudah jamak diketahui bahwa anak kos adalah spesies manusia yang biasanya harus menjalani hidup serba irit di tanah perantauan. Ya, nggak semua anak kos adalah orang susah, tetapi nggak banyak juga yang hidupnya kaya raya bergelimang harta. Anak kos yang berasal dari keluarga menengah ke bawah biasanya harus bisa bertahan hidup dengan berbagai cara. Salah satu cara berhemat adalah dengan menekan biaya untuk membeli makanan, pergi ke warteg contohnya.
Sebagai manusia yang pernah merasakan jadi anak kos-kosan, saya mengamati pola kebanyakan rekan seperjuangan ketika datang ke warteg. Semakin mendekati akhir bulan, biasanya menu sayur-mayur, non ayam-ayaman selalu ludes duluan. Berbagai jenis olahan sayur mulai dari sayur bayam, sop, lodeh, hingga tahu dan tempe, semua bisa ludes di kala jam makan siang.
Lalu, mengapa menu sayur selalu jadi pilihan utama di warteg? Menjadikan keberadaan menu ayam dan daging yang semakin kokoh berdiri, kalah pamor oleh menu sayur-sayuran? Berikut ini alasan mengapa anak kosan sering memborong ludes menu sayur-sayuran:
Di Warteg Lebih Hemat
Biasanya, harga seporsi menu sayur di warteg sangatlah murah meriah. Udah gitu kalau dibungkus bisa dapat lumayan banyak, dan hal ini membuat menu sayur di warteg dengan mudah dicintai kaum-kaum penghemat uang makan.
Menu sayur selalu paling laris duluan, bukan karena anak kos-kosan adalah para vegetarian, tetapi karena menu inilah yang memiliki nilai gizi oke, bikin kenyang, dan paling murah meriah. Seporsi tumis atau sayur bayam dan sop, misalnya di warung sekitaran daerah Malang, bisa dibeli mulai dari harga 2500-4000 rupiah.
Dengan harga semurah itu, bisa dipakai 2x makan. Semakin hemat kalau kita hanya beli lauk, dan nasinya masak sendiri pakai ricecooker. Kalaupun kamu butuh kawan pendamping sayur untuk masuk ke perutmu, kamu masih bisa tambah beli tempe, bakwan, dan gorengan. Paling-paling kamu akan mengeluarkan total uang makan sekitar 7000-10000 rupiah, dan itu sudah cukup mewah banget, kalau dompetmu lagi seret-seretnya.
Muak dengan Menu Ayam dan Saudara-saudaranya
Salah satu menu yang paling ramah dan cukup mewah untuk anak kosan adalah ayam dan segenap saudara-saudaranya, seperti telur, hati, ampela, usus, dan juga ceker. Akan tetapi, terlalu banyak makan ayam dan saudaranya akan membuat sebagian besar pengidap alergi mendadak kambuh penyakitnya. Sehingga sebelum alergi menyerang, sudah saatnya berpindah haluan ke menu lainnya yang juga ramah di kantong.
Pilihan biasanya jatuh pada menu sayur-sayuran ataupun aneka olahan tempe dan tahu-tahuan. Karena kalau memilih menu ikan-ikanan, terkadang harganya nggak jauh beda dengan menu ayam dan segenap saudara-saudaranya.
Alasan lain, ketika anak kos mulai beralih ke menu yang cenderung vegetarian (meski kadang di dalam menunya masih ada campuran terasi ataupun ebi), bukan lah agar anak kosan tampak lebih fancy dan gaul. Tapi lebih karena lihat menu ayam dan saudaranya langsung mendadak mual, pusing, mual, bahkan mau pingsan.
Keburu Sembelit Semakin Melilit
Masalah lain dari menu makanan anak kos-kosan adalah kurang serat. Sehingga anak kosan sering love- hate relationship dengan sembelit. Sembelitnya udah sampai mendarah daging, bikin melilit nggak karuan.
Mau tidak mau, anak kosan pun harus segera hijrah makan makanan yang punya cukup serat. Dari sehari-hari menunya karnivora, mendadak harus jadi herbivora.
Akan tetapi, meski harus mendadak jadi kaum herbivora, opsi membeli buah biasanya tidak terlalu dilirik. Alasannya, karena selain beberapa harga buah cukup menguras kantong, beli buah segar yang bukan sekedar jus-jusan, haruslah menggerakkan kaki menuju ke pasar atau supermarket terdekat. Padahal, seperti yang kebanyakan ada di kehidupan nyata, godaan mager-nya anak kos-kosan itu terlalu besar.
Berhubung butuh makan cepat, tetapi nggak bikin sembelit tapi juga males buat masak, maka menu sayur-sayuran di warteg adalah solusi. Murah meriah, beli sayur langsung beberapa macam sekaligus, agar isi perut pun segera tertendang.
Anak kosan dan warteg adalah sejoli yang paling romantis, sebab bisa bikin kenyang, tanpa bikin kantong menipis. Memilih menu sayur di warteg bukanlah karena ingin menjadi vegetarian, masalah kebutuhan mempertahankan kehidupan. Hidup butuh makan, makan butuh uang, uang menipis, menu sayur di warteg pun solusinya.
Editor: Nirwansyah
Gambar: Prambors FM
Comments