Relationship atau hubungan terbentuk karena adanya kecocokan antara individu satu dengan individu lainnya. Bahasa kasih menjadi hal yang penting untuk menjalin sebuah hubungan supaya kita bisa saling mengenal dan saling berkomunikasi dengan baik. “Ngejalanin hubungan makin lama makin banyak tuntutan, seharusnya bukan saling menuntut tapi menuntun”. Begitu kata Gery Ardian di YouTube Podcast-nya yang berjudul PDKT dan 5 Bahasa Kasih.
Apakah kamu pernah merasa gebetan kamu ternyata berbeda dari saat pertama kenal di masa PDKT ketika kalian udah jadian? Atau mungkin kamu merasa segala yang dia berikan saat masa PDKT, tidak kita dapatkan lagi sekarang, saat hubungan sudah berlangsung lima bulan misalnya? Bisa jadi, pasanganmu ternyata nggak berubah loh, melainkan dia sedang menunjukkan sifat aslinya yang sebenarnya.
5 Bahasa Kasih
Mungkin kita perlu tahu, ternyata ada lima bahasa kasih yang bisa kita lihat dari pasangan kita. Biasanya lima bahasa kasih itu kita berikan semuanya saat masa PDKT. Itu kenapa kita merasa masa PDKT adalah masa paling indah. Perasaan dia yang berubah karena tidak seperti dulu, mungkin karena bahasa kasih yang dia berikan tidak lagi lima, mungkin hanya dua saja, atau bahkan hanya satu. Apa aja sih 5 bahasa kasih yang diungkapkan oleh Gery Ardian di YouTube Podcast-nya? Check this out!
Word of Affirmation
Kata-kata romantis atau rayuan-rayuan dengan sajak puitis. Kalau sekarang namanya ke-uwu-an. Pasang caption Instagram, dengan foto berlatar belakang senja, dan siluet kita berdua duduk bersama. Sadar atau tidak, manusia memang butuh eksistensi. Dalam hal ini, pengakuan dari pasangan.
Panggilan sayang, seperti “Beb, Ayang, Dek atau Honey”, sudah jadi panggilan tetap untuk terciptanya bumbu-bumbu asmara agar tidak membosankan. Bagi sebagian orang, kata-kata romantis jadi sesuatu yang penting untuk mempertahankan sebuah hubungan. Apalagi panggilan sayang, dari mulai yang uwuw sampai panggilan sarkastis. Ngomong hal-hal yang baik, yang menyenangkan, mengirim teks panjang tengah malam, adalah bentuk dari Word of Affirmation ini.
Physical Touch
Kalau kamu kira yang punya bahasa kasih sentuhan fisik ini cuma lelaki, maka salah. Banyak juga perempuan yang suka punya love language yang satu ini. Sentuhan fisik banyak sekali bentuknya. Mulai dari menepuk-nepuk kepala, pegangan tangan, hingga pelukan. Saya pun mungkin mewakili sebagian cewek lainnya, suka sekali kalau dielus-elus kepalanya. Rasanya seperti menjadi kucing, uwu banget~.
Receiving Gift
Take and give hadiah juga penting untuk pasangan yang lagi PDKT. Biasanya kalau awal memang sedang gencar-gencarnya kasih hadiah. Baik cewek maupun cowok, siapa sih yang nggak senang kalau dikasih hadiah. Terlebih kalau gebetan juga punya perasaan yang sama dengan yang kita rasakan.
Ada orang-orang yang punya bahasa kasih satu ini. Ia senang memberi hadiah, pun juga dapat hadiah. Tetapi ternyata, ada juga sebagian orang yang tidak memasukkan receiving gift ke dalam bahasa kasih mereka, sehingga nggak begitu suka dengan pemberian hadiah. Bisa jadi orang itu berpikir merepotkan, atau berpikir harus kasih hadiah balik karena ngerasa nggak enak. Perlu dibicarakan dengan pasanganmu kalau masalah ini. Bagaimana enaknya, apa sistemnya timbal balik atau ikhlas-ikhlasan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan apa sih, bahasa kasih pasanganmu?
Quality Time
Waktu yang berkualitas, sudah jadi sesuatu yang mahal, dan nggak bisa dibeli dimana pun. Waktu luang untuk sekadar bertemu dan ngobrol, bisa jadi runyam kalau keduanya sama-sama sibuk. Perlu kesepakatan untuk berbicara dari hati ke hati. Waktu yang diatur dengan tepat, bisa jadi barang mahal ditengah kesibukan yang padat merayap.
Bisa jadi ada orang yang mengharuskan setidaknya telpon sekali sehari. Walau barang 5 menit, itu sudah bisa menyembuhkan kangen. Atau hanya ingin dengar suara saja. Ada juga yang nggak suka chattingan, tapi harusnya ketemu. Walau hanya sebentar, menyela waktu istirahat jam kantor.
Act of Service
“Mau ditemenin nggak, Beb?”, Atau “Yang, mau nggak temenin aku?”. Nah begitu mungkin gambaran pasangan yang peka. Pelayanan kita terhadap pasangan, jadi salah satu cara kita mengenal lebih jauh responsibilitas pasangan kita.
Sesibuk apapun, kalau memang kita adalah prioritas, pasti bisa kok untuk sekedar kasih kabar. Jangan harap kamu dianggap, kalau dia saja selalu sibuk. Bahkan tidak dikabari apalagi ditawari kesana kemari. Tidak ada orang yang sangat sibuk, kalau kita pasangannya, pasti selalu ada luang dan kepekaan.
Dari 5 bahasa kasih di atas, kamu termasuk yang mana nih? Belum tau dan penasaran? Kamu bisa cek di sini!
Comments