Sebenarnya kalau bicara soal pengajar, banyak model dan tipe guru di sekolah yang tentu jadi menarik dan penting dibahas. Sebab guru katanya ujung tombak pendidikan.
Berdasarkan niat guru itu bisa dibagai menjadi dua yaitu guru betulan dan guru kebetulan. Kategorisasi ini tentu penilaian subjektif saya, yang terinspirasi dari beberapa obrolan dan diskusi.
Tipe Guru di Sekolah yang Betulan
Guru betulan adalah guru yang sejak awal niat memang ingin menjadi seorang pendidik, ingin mengajar, dan ingin menjadi guru. Tipe guru di sekolah yang betulan ini memang guru yang diidamkan. Seorang guru yang memiliki energi untuk mengajar dan energi untuk bertemu dengan siswa. Ia punya keinginan menularkan ilmu yang dimiliki nya kepada anak-anak didik.
Namun, dibanyak kenyataan kita kerap menemukan atau menjumpai guru kebetulan?
Tipe Guru Kebetulan dan Karakteristiknya
Guru kebetulan bisa dikatakan guru yang ada lowongan jadi pengajar maka ia mendafatar menjadi guru dan ada juga setelah lulus dari universitas sambil menunggu adanya pembukaaan pendaftaran pegawai negeri sipil (PNS), maka ia mendaftar dibanyak sekolah-sekolah biar ada kegaiatan sambil menunggu pekerjaan yang tepat sehingga tidak jadi penggangguran, jadilah ia mendaftar sebagai guru pasnya lagi kebetulan keterima jadi guru.
Ada juga problem yang biasa kita dengar dari seorang yang hendak melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Misalnya salah jurusan. Pada awal ingin menjadi profesi tertentu, karena sulit bersaing digunakankan lah alternatif.
Pokoknya kuliah dan mendaftarlah sebagai mahasiswa di jurusan-jurusan yang dianggap lebih mudah seperti jujuran keguruan. Apalagi kalau mendaftar di swasta cukup banyak peluang dan pada kahirnyaa menjadi guru seterusnya.
Kebutulan lagi ada yayasan yang membutuhkan guru. Kadang yayasan menerima guru berdasarkan rekomendasi dari seseorang yang memiliki kedekatan emosional.
Ada juga guru yang ingin meneruskan impian orang tua jadi guru. Nah kalau ini secara pribadi penulis banyak menjumpai. Selain itu sering saya mendengar cerita dari banyak kawan guru dan saya sendiri kini kebetulan jadi guru disebuah instansi pendidikan swasta di Sleman.
Cerita sedikit sejarah kecil awal penulis kebetulan jadi guru. Saya pun bukan orang yang sejak awal memiliki dorongan personal menjadi guru. Melainkan karena dorongan orang di keluarga. Serta beberapa faktor lain saat dalam masa pendidikan sebelum kuliah.
Apakah Tipe Guru Kebetulan itu Salah?
Mungkin salah, jika kebetulan itu terus-menerus dibiarkan dan tidak mau belajar untuk menjadi guru betulan. Namun kadang-kadang guru kebetulan akan menjadi guru betulan kalau dia mau belajar, mau mengerti, dan mau menerima profesinya dengan niat yang mulia.
Kita tak pernah tahu kadang-kadang ada guru kebetulan dalam prosesnya menjadi yang sangat mencintai dan menjadi sungguh-sungguh menyelami dunia pendidikan. Sebab dia bisa menyadari bahwa ini menjadi sebuah proses yang harus di jalani.
Jadi, kepada semua guru betulan dan kebetulan dimanapun berada, marilah kita untuk menjadi guru yang dicintai dan guru yang dirindukan. Guru yang benar-benar menjalankan fungsinya.
Dengan menjadi guru betulan ini sedikit meringankan beban Mas Menteri dalam mencapai merdeka belajar bagi guru-guru semua. Semoga tuhan memberikan kemudahan dengan niat baik kita sebagai guru kebetulan menuju betulan guru.
Terakhir seandainya tulisan ini dibaca oleh guru kebetulan, saya mau bilang saya sama seperti kalian hahaha
Comments