Pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi (termasuk dakwah), beribadah, dan taat kepada-Nya. Hal ini pun tercantum dalam firman Allah “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S. az-Zariyat ayat 56).

Ibadah adalah segala sesuatu aktivitas yang bertujuan untuk mencari rahmat dan keridhaan-Nya. Dimulai dari shalat, mengaji, puasa, zakat, dan lain sebagainya. Ada salah satu ibadah yang sangat disukai Allah, yaitu menyampaikan petunjuk dan mengajak kepada kebaikan (dakwah).

Dakwah adalah aktivitas bersosialisasi yang bertujuan untuk memberikan petunjuk dan mengajak pada kebaikan dalam rangka mencari keridhaan-Nya. Dakwah merupakan hal yang sangat mulia dan agung di sisi Allah, karena aktivitas tersebut bertujuan untuk saling berbagi kebaikan dan saling mengingatkan pada kebaikan.

Dakwah ialah warisan para nabi dan utusan-utusan Allah. Buah dari aktivitas ini adalah memberikan petunjuk kepada orang lain. Bahkan, Nabi menganjurkan pada kita agar saling mengingatkan pada kebaikan. Nabi Saw. bersabda “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).

Dakwah dan Da’i

Da’i merupakan orang yang mengajak, mengingatkan, dan menyeru kepada kebaikan serta menjauhi kemungkaran. Seorang da’i merupakan pendakwah, dimana ia terlibat dalam aktivitas menyeru dan mengajak orang untuk lebih taat dan beriman kepada Allah.

Sebab inilah, seorang da’i dituntut untuk lebih paham dan mengerti apa yang akan ia sampaikan dan suarakan kepada orang lain, karena pertanggungjawabannya bukan hanya kepada Allah, melainkan juga umat manusia.

Tentunya, seorang da’i harus memiliki bekal ilmu agama dan ilmu pendukung lainnya yang adekuat. Karena hal ini menyangkut dengan agama, dan tentunya tingkat kehati-hatiannya dalam menyampaikan perlu diperhatikan.

Selain itu, sorang da’i tentu tidak boleh melupakan perihal akhlak. Dengan perilaku yang baik dan pergaulan yang sopan lagi santun, maka seseorang tersebut akan dapat memberikan pengaruh besar bagi orang di sekitarnya.

Seorang pendakwah yang ingin berjuang di jalan Allah, juga harus ikhlas dengan apa yang ia perbuat. Karena hal tersebut bukan semata untuk mendapat perhatian dan pujian dari orang-orang, bukan untuk mencari kejayaan sendiri, melainkan untuk mencari keridhaan-Nya.

Perihal da’I, tentunya juga tak luput dari kesalahan. Karena da’i juga merupakan seorang manusia yang tidak terlepas dari yang namanya kesalahan. Oleh karenanya, setiap orang memiliki hak dan kewajiban untuk saling mengingatkan satu sama lain tanpa memandang derajat orang itu.

Refleksi Ketaatan

Setiap insan harus mengingat bahwa kehidupan ini terbatas dengan waktu, kapan kita semua akan mati tentunya tidak ada yang tahu, melainkan hanya Allah Sang Maha Pencipta dan Sang Maha Tahu. Mumpung kita masih diberikan kesempatan, mumpung masih ada waktu, maka manfaatkanlah waktu kita untuk berbuat kebaikan dan beribadah kepada Allah.

Lakukan lah ibadah sekecil apa pun itu, karena hal tersebut sangat bermakna dan akan kembali ke diri kita. Sucikan lah hati kita ketika ingin melakukan ibadah, karena setiap amal dan perbuatan yang dilakukan sesorang tergantung dari niatnya.

Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Banyak orang yang berbuat baik, namun ibadahnya tidak diterima oleh Allah. Walaupun tata cara ibadahnya benar, cara pengerjaannya benar, namun sayangnya niat dalam hatinya tidak benar, karena tujuannya hanya untuk mendapatkan kejayaan di dunia semata.

Semoga poin-poin penting di atas dapat kita pahami dan kita terapkan dalam kehidupan. Agar kita senantiasa semakin taat dan beriman kepada Allah. Dan mengingat akan kebesaran Allah Sang Maha Pencipta.

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: NU Online