Ada 1 hal yang membuat masyarakat Banjarnegara jadi sumringah belakangan, tidak lain tidak bukan dikarenakan Rocket Chicken baru saja membuka cabang di tengah area pasar. Sebagian masyarakat di Banjarnegara menyebut ayam goreng tepung dengan sebutan chicken, panganan yang sangat mudah ditemukan di pinggir jalan dan dijual oleh abang-abang dengan menggunakan gerobak dorong.
Kedatangan rocket chicken ini bukan main-main dampaknya. Ia menarik animo masyarakat di Banjarnegara, mulai dari kalangan pelajar, sampai kalangan simbah-simbah yang melepas sandal ketika masuk ke dalam gerai ayam goreng tepung tersebut.
Keberadaan resto tersebut rupanya menjadi daya tarik bagi para orang tua untuk memberikan hadiah berupa makan di RC apabila anaknya berhasil menjadi juara kelas. Selain itu tempat makan tersebut juga menjadi salah satu destinasi anak muda untuk pacaran dengan harga yang cukup ramah di kantong. Maklum kedai kopi kekinian kadang menyediakan kopi dengan harga yang setara dengan paket menu paling murah yang ada di Rocket Chicken.
Simpelnya, kita tidak harus kaya dan tidak harus tampil gaya untuk bisa menyantap beragam menu yang ada di dalam gerai ayam goreng tepung tersebut. Selain itu, selama berada di dalam gerai dan menikmati paket nasi + chicken + teh botol, kita juga akan terbebas dari tuduhan pro terhadap asing. Lha wong ownernya yang bernama Nurul Atik itu saja merupakan sosok kelahiran Jepara Jawa Tengah.
Dari pantauan saya, rocket chicken saat ini juga menyediakan ayam geprek spesial harga pandemi seharga Rp 8500, harga tersebut lengkap dengan nasi putih dan es teh manis. Tentu saja harga tersebut cukup menjadi obat bagi pengabdi jajanan yang tengah berhemat.
Jujur saja melihat minat dan antusiasme warga Banjarnegara, mulai dari ciwi-ciwi aktivis tiktok, sampai pada simbah-simbah yang melepas sandal sebelum masuk resto saya jadi penasaran banget sama satu hal ini:
Apa sih yang membuat gerai ayam goreng tepung rocket chicken ini diminati masyarakat Banjarnegara?
Pertanyaan ini melahirkan beberapa jawaban asumsi dari pengamatan saya belakangan.
Punya Warna Logo yang Mirip dengan McD
Rocket chicken menggunakan background warna merah dan kuning yang kerap digunakan resto waralaba seperti Mc Donald. Barangkali warna tersebut dianggap mampu menarik mata calon pelanggan karena makanannya jadi terasa seperti ayam-ayam anak orang kaya di tivi.
Sayangnya, argumen ini agak lemah karena nyatanya ayam goreng tepung yang dijajakan dengan gerobak dorong punya pola warna serupa namun tidak punya pengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan pelanggan.
Untuk Semua Kalangan
Asumsi lain yang menurut saya masuk akal adalah, rocket chicken menawarkan menu yang bisa dinikmati banyak kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua yang beranjak menjadi kakek-nenek.
Bagi anak-anak tentu saja menu chicken drumstick menjadi favorit, karena menu tersebut disajikan tanpa tulang. Sehingga meminimalisir kemungkinan tersedak bagi anak.
Sedangkan bagi ciwi-ciwi muda, menu cheese di Rocket Chicken dengan beberapa tingkatan pedas menjadi jawaban atas keinginan mereka untuk mencoba Richeese Factory yang kebetulan belum ada di Banjarnegara. Keberadaan menu tersebut saya pikir merupakan strategi “ATM” (Amati, Tiru, Modifikasi) yang berhasil dilakukan oleh Rocket Chicken untuk menarik minat pelanggan. Sekadar informasi, menu cheesy level ini merupakan ayam goreng tepung yang dilumuri saus pedas dan bisa dinikmati dengan saus keju ala Rocket Chicken. Bagi yang intoleran terhadap keju, tentu makanan ini tidak direkomendasikan karena berpotensi jackpot.
Nah, bagi simbah-simbah yang melepas sandalnya di luar gerai, rocket chicken menyediakan menu seperti nasi goreng dan perkedel dimana menu tersebut sudah sangat akrab di lidah mereka.
Artinya, tempat ini memang didesain sebagai resto segala usia. Dimana semua kalangan mulai dari mereka yang berdasi hingga yang bersandal swallow bisa menikmati aneka menu yang disediakan.
Segmentasi pasar dari resto tersebut tentu saja berbeda dengan segmentasi kedai kopi kekinian yang umumnya dinikmati oleh kalangan anak muda pengabdi senja. Tentu akan sangat lucu apabila kita melihat simbah-simbah melepas sandalnya lalu masuk ke dalam kedai kopi dan memesan secangkir espresso.
Di Rocket Chicken Banjarnegara semua kalangan dari berbagai umur dan segala tingkat sosial ekonomi dapat menikmati dan duduk disana tanpa merasa insekyur. Barangkali itulah kunci kalau kamu mau buka usaha makanan di kota ini.
Comments