Amerika Serikat (AS) adalah negara adidaya yang dibenci oleh banyak kalangan di dunia. Tapi, mau-nggak mau penduduk dunia mengakui pentingnya peran AS bagi peradaban saat negeri Paman Sam punya pemimpin yang random banget kelakuan, perkataan, dan kebijakannya semacam Donald Trump. Untungnya, pada Pilpres 2020 Donald Trump dijungkalkan oleh saingannya, Presiden AS terpilih Joe Biden.

Lalu, gimana sih perjuangan Joe Biden sampai jadi presiden terpilih?

Jalan Sedih dan Berliku Presiden AS Terpilih Joe Biden

Donald Trump adalah orang super kaya, banyak omong, dan pemikiran-tindakannya cenderung ekstrem plus rasis. Sebaliknya, Joe Biden merupakan sosok politisi banget, cenderung efektif pembicaraannya, dan relatif moderat. Karakter Biden ini juga yang membuat dirinya berhasil maju jadi Calon Presiden dari Partai Demokrat, mengalahkan tokoh-tokoh lain yang lebih nyentrik namun pandangan sosial-politiknya cenderung kiri seperti Bernie Sanders dan Pete Buttigieg.

Namun, perjalanan Biden sampai terpilih di Pilpres Amerika Serikat 2020 nggak mudah. Bahkan penuh kesedihan dan sangat berliku. Hal ini terjadi baik dalam kehidupan pribadi maupun karir politiknya.

Pak Biden yang kini berusia 77 tahun dulunya bahagia dengan istri bernama Neilia dan dikaruniai 3 orang anak. Di tahun 1972, dirinya terpiih menjadi Senator AS termuda dari Negara Bagian Delaware pada usia 29 tahun. Lalu, kabar duka menimpanya sebulan kemudian. Istri dan anak ketiganya, Naomi yang masih bayi, meninggal karena kecelakaan. Dua anaknya yang lain, Beau dan Hunter, terluka parah, untungnya masih bisa pulih kembali.

Biden pun disumpah sebagai Senator dari Delaware di ruang perawatan anaknya pada awal tahun 1973.

Rangkaian Kegagalan dan Penderitaan

Pak Biden sebagai Senator sebenarnya cukup sukses. Dirinya menjadi anggota Senat AS mewakili Delaware sejak tahun 1973 sampai tahun 2009, berakhir ketika Barrack Obama meminang Biden sebagai Wakil Presiden untuk Pilpres tahun 2008. Namun, bukan berarti perjalannya mulus-mulus aja.

Biden yang menikah dengan Jill, istrinya sekarang, pada tahun 1977 sempat mengajukan diri sebagai bakal calon Presiden dari Demokrat pada tahun 1988. Namun, pengajuan ini nggak berlanjut sampai menjadi calon Presiden yang berlaga dalam Pilpres karena dirinya tersandung isu plagiarisme pidato.

Akhirnya, karir politik Biden sebagian besar dihabiskan sebagai Senator. Bahkan sosok yang memiliki satu anak dari pernikahan keduanya ini dikenal sebagai Senator dengan masa jabatan terpanjang dari Delaware (36 tahun). Setiap harinya, Biden menempuh perjalanan dari Delaware ke Kantor Senat AS di Washington D.C dengan menumpang kereta api. Perjalanan tiga jam pergi-pulang setiap hari selama 36 tahun ini ditempuh Biden demi bisa bertemu kedua anaknya di rumah.

Penderitaan Biden nggak hanya itu. Biden lahir dari keluarga kelas menengah yang sempat goyah karena krisis ekonomi. Ia juga menderita kegagapan di masa kecil hingga remaja. Di tahun 1988, Joe Biden dilarikan ke rumah sakit, menjalani operasi, dan tujuh bulan absen dari Senat karena pembengkakan pembuluh darah otak.

Setelah menjalani segala lika-liku kehidupan, di tahun 2008, Biden kembali mengajukan diri sebagai bakal calon Presiden dari Partai Demokrat. Namun, saat itu Biden tersisih oleh Barrack Obama, yang kemudian meminta Biden menjadi Calon Wakil Presiden.

Setelah dua kali gagal nyalon, pada pencapresan 2020 semesta mendukung dirinya. Apalagi dia lebih Demokrat dibanding Bernie Sanders. Lebih panjang pengalaman politiknya dibanding Michael Bloomberg, Elizabeth Warren, dan Pete Buttigieg. Juga jauh lebih populer dibanding calon lain seperti Amy Klobuchar dan Tulsi Gabbard.

Akhirnya, Joe Biden yang sangat berpengalaman dalam kebijakan luar negeri dan sukses saat jadi Wakil Presiden di era Obama berhasil melaju sebagai Calon Presiden AS dari Partai Demokrat.

Presiden Terpilih AS

Saat bersaing di Pilpres, Bernie Sanders, mantan saingan yang populer dan kiri banget itu meng-endorse Biden. Jadi deh, Joe Biden seakan menjelma sebagai anti-tesis Donald Trump. Apalagi pemerintahan Trump juga terguncang isu pemakzulan, diwarnai demo besar-besaran Black Lives Matter, sampai pontang-panting dan dianggap nggak becus menghadapi pandemi COVID-19.

Keadaan yang melatarbelakangi Pilpres 2020 akhirnya mengantarkan Joe Biden sebagai Presiden AS Terpilih periode 2021-2025. Sementara ini Biden memimpin dengan 290 suara elektoral (bisa menjadi 306) dari 270 suara elektoral minimum yang dibutuhkan untuk menang.

Satu yang jadi catatan, kampanye Trump menyerang Biden nggak hanya soal janji, kebijakan, dan sikap pribadi, tapi juga keluarga. Trump dan anaknya, Eric bahkan menyebut keluarga Biden sebagai “keluarga korup”. Catatan ini menjadi satu dari sedikit kontroversi dalam Pilpres kali ini.

Kontroversi memang mewarnai kampanye hingga perhitungan hasil Pilpres AS 2020, meski begitu, selisih suara Biden-Trump yang cukup besar membuat tim kampanye Joe Biden maupun media-media AS percaya diri mengumumkan Biden sebagai presiden terpilih. Biden pun menjadi presiden terpilih dengan usia tertua sepanjang sejarah AS.

Lebih jauh lagi, partisipasi pemilih Pilpres 2020 juga disebut-sebut memecahkan rekor terbanyak dalam satu abad. Biden berhasil menang di daerah-daerah “blue wall” (negara bagian yang didominasi Demokrat pada Pilpres 1992-2012) yang dikuasai oleh Trump pada Pilpres 2016. Kemenangan Biden juga mengantarkan Kamala Harris, pasangannya dalam Pilpres, akan menjadi Wakil Presiden AS perempuan pertama sepanjang sejarah.

***

Keberhasilan ini pun menjadi akhir yang manis dari jalan yang sedih dan berliku dari Sang Presiden Terpilih AS Joe Biden. Dirinya berjanji menjadi “Presiden yang tidak memecah belah, tetapi menyatukan. Juga nggak memandang negara bagian berdasarkan warna merah (Partai Republik) dan warna biru (Partai Demokrat)”.

Lalu, gimana sepak-terjang Biden dan Harris saat resmi menjadi Presiden Amerika Serikat Januari 2021 mendatang? Apakah Amerika Serikat melanjutkan kiprah sebagai negara adidaya yang menyebalkan, atau malah jadi negara yang dihormati seluruh dunia?

Editor: Halimah
Gambar: Reuters