Halo gaes, apa kabar dengan si doi? Flashback dulu yuk, gimana waktu pdkt kamu sama si doi. Sebenernya kamu tipe kekasih yang gimana sih? Nah, apakah cara pdkt mu dengan si doi itu sama dengan tipe pdkt mu dengan al-Qur’an, sebuah kitab suci milik umat Islam? Lalu, apa kabar dengan kamu yang jomblo atau memilih jalan untuk single? Apa iya, kamu bener-bener single? Al-Qur’an bisa banget lho buat coba kamu deketin. Lantas, bagaimana dengan saudara non-muslim? Apakah juga bisa melakukan pdkt dengan al-Qur’an? Yuk simak penjelasan milenialis berikut ini.
Pesona al-Qur’an
Sejak diturunkan sampai hari ini dan yang akan datang, menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi setiap manusia yang bertemu dengannya. Daya tarik tersebut menumbuhkan hasrat manusia untuk melakukan pendekatan dengan al-Qur’an. Farid Essack, seorang pemikir muslim dari Afrika dalam bukunya yang berjudul The Qur’an User’s Guide atau dalam versi terjemah Diva Press berjudul Samudera al-Qur’an, mencoba membagi enam tipe pdkt seseorang baik muslim (insider) maupun non-muslim (outsider) dengan menganalogikan al-Qur’an sebagai sosok perempuan yang mempesona dan penuh rahasia. Kira-kira kamu termasuk tipe yang mana ya?
Insider
-
Pecinta Buta (Uncritical Lover )
Mendekati dan mencintai untuk sekedar memenuhi hasrat karena kamu meyakini bahwa al-Qur’an itu sosok yang suci yang memiliki keistimewaan dan merupakan sebuah kalam dari Tuhan. Kamu hanya menggelutinya setiap hari dengan membaca, tanpa tau sebenarnya isi dari al-Qur’an itu dan bagaimana sebenarnya dia. Bahkan kamu tidak mengkritisi sama sekali apabila ada hal-hal yang mengganjal darinya. Pokoknya tetap cinta. Hmm, padahal yang mengganjal itu bisa jadi sebagai tanda atau kode bahwa al-Qur’an ingin diperhatikan lebih dan atau al-Qur’an ingin berbicara dengan kamu. Tapi kamu tidak peduli, yang penting kamu sudah mencintainya.
-
Pecinta yang terpelajar (Scholarly Lover)
Tidak jauh berbeda dengan tipe yang pertama. Hanya saja, selain mencintai kamu juga ingin mengabarkan pada dunia bahwa kamu punya kekasih yang begitu suci dan istimewa. Kamu endorse kesana-kemari dengan harapan akan ada banyak orang yang kagum terhadap al-Qur’an.
-
Pecinta kritis (Critical Lover)
Meskipun kamu telah berhasil mendekati dan mencintai, kamu selalu bertanya-tanya sebenarnya apa hakikat dari seorang kekasihmu? Apa yang membuat al-Qur’an itu suci dan istimewa? Apa yang membuat kekasihmu begitu mempesona? Apa rahasia dan makna dibalik kode-kode yang selalu ia paparkan? Kamu terus mengusik, mengkritisi dan bahkan terkadang kamu ingin menghias al-Qur’an dengan berbagai macam make up supaya orang yang berada disekitar kekasihmu dimana saja berada juga merasakan keindahan dan kenyamanan bersama kekasihmu meskipun kamu akan terus dan tetap mencintainya.
Outsider
-
Kawan sang pecinta (the Friend of the Lover)
Kamu adalah orang ketiga yang kepo terhadap kekasih insider. Kamu juga meyakini bahwa kekasih insider itu merupakan kekasih yang suci dan memiliki keistimewaan (mukjizat). Hal tersebut membuat kamu terkadang cemburu karena juga ingin mencintai kekasih insider dengan cara yang berbeda, tapi sebenarnya kamu adalah tipe orang yang bodo amat.
-
Pengelana (the Voyeur)
Hampir sama dengan tipe ke empat. Kamu juga berperan sebagai orang ketiga. Tidak hanya kepo dan yakin, tapi kamu benar-benar melakukan pendekatan juga terhadap kekasih insider. Kamu berusaha mendekati dan mencari fakta-fakta objektif tentangnya dengan dalih hanya sebatas kepentingan studi. Tipe kelima ini jarang ditemui, karena seringkali dihinggapi dengan modus-modus lainnya.
-
Pecinta polemik (the Polemicist)
Kamu adalah tipe obat nyamuk. Tapi sebenarnya kamu adalah tipe orang yang paling perhatian. Paling senang ketika berhasil membuat sebuah polemik (kegundahan) terhadap hubungan insider dengan kekasihnya. Kamu berusaha mendekati al-Qur’an dengan maksud mencari fakta dan hal-hal mengganjal tentangnya serta membandingkan dengan kekasihmu (bible) untuk kamu nyatakan ataupun tanyakan kepada insider supaya insider ragu ataupun shock terhadap fakta dan keganjalan yang terjadi pada kekasihnya. Tapi karena ulahmu, seringkali insider menjadi untung. Karena ia menjadi tahu tentang sesuatu yang lain yang ada pada kekasihnya, yang selama ini belum pernah diketahui olehnya. Sehingga insider bersama para insider maupun outsider lainnya akan segera meneliti untuk mencari tahu dan merespon. Hal tersebut yang selama ini sering menciptakan sebuah keilmuan baru dalam bidang al-Qur’an.
Keenam tipe tersebut menunjukkan bahwa Farid Essack berhasil mencerminkan dirinya sebagai ilmuwan muslim yang mampu menerima berbagai macam respon seseorang terhadap kedekatannya dengan al-Qur’an. Ia tidak memihak terhadap tipe manapun, hanya berusaha menerima secara legowo dan objektif sehingga ia mampu melihat dan meneliti al-Qur’an lebih dari sekedar objektif.
So gaes, dari pembacaan keenam tipe diatas, sudah tau kan ya, ternyata kamu termasuk tipe yang mana. Hmm meskipun begitu, ada baiknya sebagai sosok insider maupun outsider milenial dapat merefleksikan ulang, sebaiknya menjadi tipe yang mana ya? Selamat ber-pdkt dengan al-Qur’an ya, semoga al-Qur’an dapat terus membersamai dalam menjalani kehidupan.
Penulis:
“Mahasiswa Kota Gudeg“ |
Ilustrator:
“Mahasiswa biasa yang suka berteman“ |
Comments