Kamu yang berstatus anak kuliahan, fresh graduate, atau bahkan young parents pasti enggak asing dengan istilah Generasi Z, kan? Bahkan mungkin kamu termasuk generasi ini, tapi kamu tidak menyadarinya.

Berbeda dengan Generasi Milenial atau Generasi Y, menurut beberapa ahli, Generasi Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1993-2014. Perbedaan tersebut membuat para ahli sepakat bahwa Generasi Z adalah generasi yang lahir ketika sudah ada internet dan mereka bisa menikmati kejaiban teknologi. Berarti usia tertua untuk Gen-Z itu sekitar 27 tahun. Sedangkan generasi milenial adalah generasi yang lahir di tahun 1980-1995. Pada tahun 2020 ini usia milenial sekitar 26 tahun ke atas. Jadi, jangan sampai salah dalam membedakannya, ya.

Sejak dekade terakhir sampai sekarang, preferensi Generasi Z terus diteliti. Mulai dari ekonomi, politik, bahkan gaya hidup. Menurut riset dari laman tirto.id terhadap 1.201 responden (7-21 tahun) di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Tangerang, dan Denpasar, 35.2% Generasi Z mengakses informasi melalui media sosial. Rata-rata generasi ini juga menggunakan internet 3-5 jam per hari dengan penggunaan paling sering adalah Instagram dan Line. Memang tak bisa dipungkiri jika hanya mengandalkan berita dari koran atau televisi saja, mereka bisa menjadi Gen-Z yang kudet.

Fesyen

Untuk masalah fesyen pun, Generasi Z jarang sekali terlihat norak. Merek yang paling sering digunakan sekitar 70% Generasi Z adalah Nike, Adidas, dan Zara. Rata-rata dari mereka lebih memilih untuk membeli pernak-pernik seputar fesyen di mal, pusat perbelanjaan, dan pasar. Sedangkan di bidang kuliner, KFC dan McDonald’s masih menjadi pilihan teratas untuk makanan cepat saji dengan paket nasi.

Hiburan

Dalam aspek hiburan, Gen-Z lebih menggemari streaming musik pop Barat dan Indonesia. Untuk menonton film pun, mereka lebih memilih untuk streaming daripada harus pergi ke bioskop. Hal ini dibuktikan dengan melonjaknya penikmat Netflix dan Spotify. Mayoritas dari mereka juga lebih memilih bermain gim daring atau gim aplikasi daripada bermain PlayStation bersama teman. Rata-rata waktu yang mereka habiskan untuk bermain gim sekitar 1-3 jam per hari.

Sisi lain Generasi Z

Gen-Z juga memiliki banyak sisi positif. Beberapa di antaranya, yaitu mereka senang berbagi. Baik itu berbagi ilmu pengetahuan karena canggihnya teknologi maupun berbagi dalam acara bakti sosial.

Dalam hal pekerjaan, mereka lebih mementingkan pengembangan softskill dan kenyamanan daripada besarnya gaji.

Tak kalah pentingnya, teknologi yang semakin canggih dan terus berkembang bersamaan dengan masa pertumbuhan generasi ini menjadikan mereka layak untuk disebut sebagai duta teknologi. Pemahaman yang lebih baik tentang teknologi mampu menjadikan mereka lebih paham cara mengoperasikan gawai sekaligus teknologi terbarukan lainnya dibandingkan generasi sebelumnya.

Penulis: Zahra Radhiyya

Penyunting: Aunillah Ahmad