Saya suka sekali mendengarkan musik dalam setiap kesempatan. Bahkan, bisa dibilang musik menjadi bagian dari hidup saya hingga saat ini. Tidak terbatas pada suatu genre musik. Selama suatu lagu enak didengar dan sesuai dengan selera musik saya, pasti akan saya masukkan dalam daftar lagu favorit. Namun, sampai dengan saat ini, ada satu musik yang sangat saya tidak suka, namanya Karlmayer.

Pada dasarnya, saya pikir, hampir semua orang mendengarkan lagu dan musik untuk mendapatkan hiburan atau suasana hati yang nyaman sekaligus menenangkan. Akan tetapi, Karlmayer justru menawarkan sensasi yang berbeda. Berbanding terbalik dengan ekspektasi banyak orang saat mendengarkan musik.

Kali pertama saya mendengarkan Karlmayer adalah saat SMA, sekira 14 tahun yang lalu. Itu pun karena ada salah seorang teman yang memberi referensi dan meminta saya untuk mendengarkan. Saya sudah tidak menyukai instrumen musik ini sejak awal.

Simfoni Karlmayer: Dari bikin pusing kepala hingga stres

Konon, simfoni Karlmayer bisa memengaruhi otak manusia dengan suara yang bising sekaligus bikin pusing dan dapat dikategorikan sebagai polusi suara. Dari beberapa artikel yang saya baca, simfoni ini bahkan bisa menghancurkan mental seseorang hingga bikin stres. Entah memang ada alasan ilmiahnya atau lebih kepada sugesti. Satu yang pasti, banyak suara melengking.

Selain itu, konon, menurut beberapa bahan bacaan, awal mula simfoni ini diciptakan untuk menekan dan menginterogasi tawanan perang di negara Eropa pada masa lampau sampai merasa stres lalu depresi, kemudian secara terpaksa, mau tidak mau, akan mengungkapkan segala informasi musuh.

Jika memang benar, tentu ini menjadi bagian dari sejarah yang sangat menarik. Apalagi simfoni Karlmayer masih ada dan bertahan hingga saat ini dan bisa kita rasakan secara langsung sensasi ketika mendengar suaranya.

Mencoba sensasi Karlmayer

Jika ingin merasakan sensasinya, kalian bisa cek langsung di YouTube dengan mengetik kata kunci Karlmayer. Dan kalau ingin mendengarkan, saran saya, jangan sendirian. Jangan. Musik ini sarat akan jumpscare versi suara (tanpa visual). Di sisi lain, sensasinya akan lebih didapat ketika didengar menggunakan earphone.

FYI, musik berisikan beragam suara ini berdurasi sekitar tiga menit. Ragam suara yang akan kalian dengar secara langsung antara lain: suara ketawa anak kecil, suara yang melengking, suara teriakan samar-samar, suara yang terdengar datar begitu saja, suara wanita, dan suara yang terdengar sangat melengking. Jika kalian menonton langsung di YouTube, video atau visualnya pun tidak kalah menjengkelkan.

Sebetulnya gambar yang ditayangkan biasa aja. Berisikan foto bunga, gambar anak kecil, abstrak, pemandangan, dan badut. Tapi, entah kenapa kok ya jadi terkesan seram. Bagi yang pertama kali mendengar sekaligus melihat video Karlmayer, mungkin akan merasakan sensasi parno atau ketakutan tersendiri. Betul-betul bikin kuping dan pandangan si pendengar tidak nyaman. Asli, bikin merinding sejak pertama kali didengarkan.

Jujur saja, awalnya saya merasa parno saat mendengarkan lagu ini. Entah kenapa takut aja gitu. Merinding dari awal sampai akhir. Tapi, lambat laun sensasi parno dan ketakutan berkurang karena sudah terbiasa.

Setelah saya coba telusuri secara perlahan, sebetulnya sensasi parno dan mengerikan yang didapat saat mendengarkan Karlmayer tergantung referensi juga. Khususnya referensi mengenai film horor beserta suara latar-nya.

Sadar atau tidak, sebetulnya suara dari Karlmayer mirip dengan mixtape latar belakang suara pada setiap film horor. Kalau sudah sangat terbiasa mendengarkan musik pada film horor, mungkin sensasi merinding tidak akan begitu dirasakan.

Sebaliknya, jika jarang nonton film horor beserta latar belakang musik yang bikin ‘ngeri-ngeri sedap’, mungkin malah bikin takut dan merinding sendiri. Jadi terbayang bagaimana muka badut dengan senyum yang malah bikin ngeri dan terpampang pada video di YouTube, bercampur dengan lengkingan suara yang sangat mendistraksi.

***

Sebagai penutup, jika ada di antara kalian yang belum pernah mendengarkan sama sekali dan ingin coba merasakan sensasinya, kalian bisa ketik kata kunci ‘Karlmayer’ di YouTube. Dengarkan pake earphone atau headphone. Kalau bisa jangan sendirian. Kecuali kalian memang siap untuk merasakan sensasi merinding seorang diri.

Penulis: Seto Wicaksono

Penyunting: Aunillah Ahmad