Sobat milenial sering nggak sih mengalami kegalauan akut waktu mau ngelakuin amalan-amalan sunnah? Entah karena alasan takut nggak dapet keutamaannya, takut bid’ah, atau karena bingung dan malah nggak jadi ngelakuin. Eits tunggu dulu sobat milenial, kali ini milenialis punya penjelasan tentang sunnah membaca Surat Yasin maupun al-Kahfi pada malam jum’at (baca: hari jum’at).

Baca artikel terkait: Kapan Pergantian Hari dalam Islam?

Yasin atau al-Kahfi?

Membaca Surat Yasin setiap malam jum’at sudah menjadi tradisi lama bagi penganut muslim Indonesia. Hal tersebut diyakini karena Surat Yasin memiliki banyak keutamaan. Namun ternyata, periwayatan hadist tentang membaca surat yasin pada malam jum’at sanadnya ada yang terputus sehingga hadist tersebut dapat dikategorikan sebagai  hadist dhoif.

“Ketahuilah bahwa yang terlintas di pikiran banyak orang, bahwa tidak ada bacaan yang dianjurkan di malam Jumat kecuali Surat al-Kahfi, membacanya sudah menjadi amaliah di beberapa surau dan madrasah. Anggapan demikian tidak benar. Sesungguhnya terdapat beberapa hadits tentang anjuran membaca surat selain al-Kahfi di malam dan hari Jumat. Di antaranya hadits riwayat al-Taimi dalam kitab al-Targhib, barangsiapa membaca surat al-Baqarah dan Ali Imran di malam Jumat, ia mendapat pahala sebesar sesuatu di antara bumi ketujuh dan langit ketujuh. Ini adalah hadits yang aneh dan sangat lemah. Dan hadits Imam Abu Daud dari al-Habr, barangsiapa membaca Surat Yasin di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya, di dalam hadits ini terdapat sanad yang terputus.” (Abdul Ra’uf al-Manawi, Faydl al-Qadir, juz 6, hal. 258)

Lantas, akhir-akhir ini milenial sering dihadapkan dengan himbauan sunnah membaca surat al-kahfi. Misalnya nih, Tidak ada tuntunan membaca surat Yasin, Yuk Baca Surat Al-Kahfi(biasanya disertakan hadist sohihnya).

Diriwayatkan oleh Al-Hakim:2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249, “Barangsiapa membaca Surat al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua jum’at” (Ibnu Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits Hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang Surat al-Kahfi. Syeikh Al-Bani menshahihkan dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)

Oh ya ada yang penting nih! Pemaparan milenialis diatas bukan untuk membenarkan atau menyalahkan satu dengan yang lainnya ya, apalagi membid’ahkan. Hmm, ternyata keduanya ada periwayatannya ya sob. Jangankan membaca Surat Yasin atau al-Kahfi, membaca surat yang lain saja juga boleh. Karena setiap bacaan satu huruf dalam al-Qur’an itu mengalirkan pahala loh, terlepas dari adanya periwayatan sohih dan dhoifnya. Yang perlu diwaspadai adalah ketika sobat milenial mengkhususkan membaca sebuah surat untuk menjadi ritual dihari tertentu dan menafikan surat-surat yang lain karena percaya terhadap keutamaan-keutamaannya. Nah lho inget sobat, percaya cuma boleh sama Allah kan?. Kalau Allah mau menganugerahkan keutamaannya, ya Alhamdulillah. Ye kan?


 Penulis:

Fadhlinaa ‘Afiifatul ‘Aarifah

   “Mahasiswa Ilmu Kota Gudeg
 Ilustrator:

Mohammad Ni’malmaula

Mahasiswa biasa yang suka berteman