Pembahasan tentang SpongeBob memang nggak ada habisnya. Sekarang mari membahas tentang dua karakter pembantu lainnya, yaitu Plankton dan Sandy Cheeks.

Anda tentu sudah hafal dan paham sekali lah ya dengan dua karakter ini. 

Plankton

Pertama adalah karakter antagonis yang selalu berusaha untuk menyaingi kesuksesan Krusty Krab yaitu Plankton dengan cara mencuri resep makanan Krabby Patty dari Tuan Crab (padahal dia bisa cari di Google, xixi).

Setiap usahanya dilakukan dengan cara-cara kocak dan biasanya gagal. Namun ada beberapa episode yang menunjukkan Plankton berhasil mendapatkan resep tersebut, meskipun pada akhirnya dia selalu sial dan tak pernah berhasil memilikinya.

Sandy Cheeks

Kedua adalah karakter pembantu Sandy Cheeks. Kemunculannya sempat menjadi candaan dikarenakan ia adalah seekor tupai.

Ya jelaslah, yakali tupai bisa hidup di dalam air. Tapi ya itulah kehebatan kartun SpongeBob. Karakter tupai ini mengenakan helm kaca agar ia bernafas.

Sandy diperlihatkan sebagai karakter pendukung yang serba bisa dan cerdas. Dia kerap menolong SpongeBob dan menyertai SpongeBob kemanapun ia pergi. Intinya untuk ukuran karakter pendukung, Sandy sudah diatas kata sempurna.

Meskipun keduanya sering muncul dalam kartun, kita tak pernah diperlihatkan kesuksesan keduanya secara penuh. Ya ada sih sebenarnya beberapa episode dimana Plankton atau Sandy sukses di Bikini Bottom, tapi ya cuma sesaat.

Hal ini wajar saja mengingat mereka bukan karakter utama dan mereka masih gagal memaksimalkan potensi diri masing-masing. Warga disana pun agaknya juga nggak peduli-peduli amat dengan mereka berdua.

Hal ini tak boleh dibiarkan. Padahal mereka berdua punya peluang keberhasilan yang bagus, namun lingkungan mereka tidak mendukung.

Karena itu, tidak ada salahnya jika Plankton dan Sandy berkarir ke Indonesia! Ya, mereka pasti sukses besar disini.

Karir untuk Plankton

Meski citra dirinya diperlihatkan sebagai pencuri, tak bisa kita pungkiri bahwa Plankton adalah peneliti dan pencipta terbaik.

Entah sudah berapa puluh atau mungkin ratusan teknologi yang ia ciptakan untuk mendapatkan resep Krabby Patty.

Robot, alat penyamar, kendaraan, bahkan senjata telah dikembangkan sedemikian rupa, ya meskipun selalu tidak berhasil sih.

Bukan itu saja, Plankton juga menciptakan sebuah robot komputer bernama Karen yang ia klaim sebagai istrinya sendiri (agak sakit jiwa nih makhluk, masa robot jadi istri).

Bahasa kerennya sekarang kecerdasan buatan atau disebut artificial intelligent (AI). Karen mampu melakukan apapun yang disuruh Plankton karena pada dasarnya dia itu robot pembantu.

Nah dengan kecerdasannya ini, Plankton dapat bergabung ke lembaga riset Indonesia. Misalnya kayak LIPI, BRIN, dan beberapa instansi kementerian.

Diharapkan Plankton dapat membuat sistem administrasi dan birokrasi yang baik.

Misalnya seperti membuat AI untuk sistem E-KTP yang lebih baik supata tidak ada lagi kebijakan fotokopi KTP dua lembar yang sangat ribet eh maksudnya supaya dapat berjalan lancar dan baik.

Dan juga, Plankton ini berjiwa bisnis jadi sangat cocok berada di bangku kementerian yang isinya mayoritas masyarakat bisnis meskipun melenceng dari kementerian itu sendiri.

Karir untuk Sandy

Jika kita bicara tentang kecerdasan, Sandy ini sebelas dua belas dengan Plankton. Bahkan bisa saja lebih pintar.

Cuma bedanya Sandy ini sangat multitasking, beda dengan Plankton yang isi kepalanya hanyalah resep Krabby Patty saja.

Sandy memiliki kecerdasan di bidang Kimia dan Astronomi. Masih ingat ketika Sandy membuat roket untuk berangkat ke bulan?

Hei sobat, membuat roket secara otodidak itu benar-benar jauh diluar nalar lho. Sandy mempersiapkan semua spare-part seorang diri.

Belum lagi beberapa obat hasil eksperimennya sendiri. Sepertinya dulu ibunya Sandy ngidam baca buku sains daripada ngidam mie ayam.

Tapi bukan itu saja. Sandy juga ahli dalam urusan fisik, salah satunya bela diri. Mungkin saja Sandy adalah karateka terbaik di Bikini Bottom.

Dapat dilihat di beberapa episode dimana Sandy mengajari karate, Sandy menghajar preman bar, Sandy mengangkat material yang sepuluh kali berat tubuhnya, bahkan diakui oleh master karate saat itu.

Dengan semua keterampilannya, Sandy berpotensi menjadi dosen di perguruan tinggi seperti di ITB dan IPB.

Sandy juga cocok mewakili Indonesia dalam ajang olahraga internasional dan global. Atau jika Sandy ogah jati atlet, Sandy bisa mendaftarkan diri menjadi pelatih saja.

Mantap bukan? Memang sih kewarganegaraan mereka berbeda dengan kita. Tapi itu bukan masalah, kan bisa diatur. Pokoknya nanti Plankton dan Sandy harus siapkan fotokopi KTP dua lembar agar proses kewarganegaraan mereka lancar jaya.

Editor: Lail

Gambar: Google