Sejarah mengatakan, Indonesia dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun. Durasi yang singkat namun cukup membuat bangsa kita ambyar daripada kolonialisme Belanda yang beratus tahun. Tapi kok bisa bangsa di Asia yang sama-sama makan nasi dapat menjajah hampir satu benua Asia tak terkecuali printilan pulau kecil di Samudera Pasifik?

Dipaido Bangsa Barat

Dalam bahasa Jawa ‘paido’ berarti seenaknya sendiri atau bisa juga berarti meremehkan. Hal ini yang sebenarnya membuat Jepang dari bobok cantiknya selama ratusan tahun.

Aksi ala cowboy Komodor Perry yang mengancam akan membobardir pelabuhan Jepang negara matahari terbit itu memaksa Jepang membuka hubungan dagang dengan Amerika Serikat tahun 1853. Otomatis Jepang dibanjiri pengaruh-pengaruh barat yang bermacam bentuknya. Pengaruh tersebut megubah pola pikir dan industrialisasi bangsa Jepang yang membuat mereka harus berubah dari negara miskin yang terbelakang, menjadi bangsa Asia yang dihormati oleh dunia.

Tak disangka walau harus mengalami peperangan dan konflik internal, Jepang sukses melakukan industrialisasi dengan waktu teramat singkat yang terkenal dengan Restorasi Meiji. Jepang berhasil mengembangkan industri dibantu teknologi dan pendidikan ala barat. Yang akhirnya membuat simpati bangsa Eropa dan Amerika, posisi Jepang mulai dihormati sebagai kekuatan Asia modern.

Ekspansi Besar-besaran Asia Timur Raya

Industrialisasi Jepang semakin berkembang dan kebutuhan akan sumber daya semakin mendesak. Memaksa Jepang untuk melakukan ekspansi ke wilayah di sekitarnya. Dimulai dengan Formosa atau sekarang bernama Taiwan. Formosa yang dipunyai Kekaisaran China akhirnya diserahkan kepada Jepang. Ekspansi ini berlanjut ke Kekaisaran Korea yang lemah serta menuju wilayah daratan China.

China pada masa tersebut terlampau lemah, korupsi dan perang saudara membuat China menjadi bancakan negara Barat, banyak wilayah China menjadi konsesi negara lain akibat tidak dapat membayar hutang. Jepang ikut tertarik untuk dalam mencaplok wilayah China daratan.

Pada tahun 1905 Jepang berperang melawan Rusia pada serangan di Pelabuhan Arthur, wilayah China yang menjadi konsesi Kekaisaran Rusia. Perang ini diakibatkan oleh perebutan wilayah antara Rusia dan Jepang atas Manchuria, wilayah di Utara China. Rusia ingin membuat rel kereta api melintasi Manchuria sehingga membuat Jepang tidak terima.

Akhirnya meletuslah perang yang ndilalah dimenangkan telak oleh Jepang. Bahkan Jepang sanggup meluluhlantakan armada Angkatan Laut Rusia dalam satu pertempuran terkenal yaitu Pertempuran Selat Tsushima.

Akibat dari perang ini, Jepang dapat merebut Pelabuhan Arthur dan wilayah Manchuria yang kaya besi dan batubara. Ditambah Korea yang berhasil dikuasai penuh Jepang pada tahun 1910. Menjadikan Jepang sebagai bangsa Asia yang dipandang kuat dan berjiwa imperialisme baru.

Dipaksa Kebutuhan Dua Angkatan Perang

Wilayah Utara China, Semenanjung Korea dan Formosa jatuh ke pinangan hangat Kekaisaran Dai Nippon. Ditambah beberapa pulau di Samudera Pasifik bekas dari wilayah Kekaisaran Jerman yang kalah pada Perang Dunia I. Tapi apakah Jepang puas akan wilayah jajahan yang didapatkan? Belum bosque.

Ekspansi luas membuat Jepang makin keblinger untuk mendapat sumber daya yang sukar didapat seperti minyak bumi, bijih besi, karet dan bahan makanan. Mengingat Jepang kini dengan industri yang besar dan militer yang gemuk sangat membutuhkan minyak bumi sebagai penggerak alat militernya.

Secara sederhana kekuatan militer Jepang terbagi dalam dua kelompok dominan yang saling sayang juga kerap jotos-jotosan yaitu angkatan darat dan angkatan laut. Permasalahan utama kenapa militer Jepang masih butuh sumber daya adalah perebutan besi dan minyak bumi.

Angkatan laut Jepang merupakan armada paling kuat kedua di dunia setelah Inggris Raya. Terdiri puluhan kapal perang besar, puluhan kapal penjelajah, ratusan kapal perusak dan kapal selam serta belasan kapal induk. Kapal tersebut bukan terbuat dari kertas dong.

Pembangunan satu kapal perang membutuhkan ratusan hingga ribuan ton besi baja, kromium dan bahan tambang lain. Untuk menjalankannya butuh batu bara dan minyak bumi. Berhadapan dengan angkatan darat Jepang berjumlah empat sampai  lima juta tentara yang tersebar di Kepulauan Pasifik, Kepulauan Jepang dan China. Kebutuhan angkatan darat adalah pesawat tempur dan kendaraan taktis serta logistik. Tank, panser dan meriam merupakan alat militer utama untuk menjebol pertahanan musuh dan pastinya butuh besi dan minyak bumi untuk dijalankan.

Kedua kubutuhan militer tersebut membuat Jepang harus bergantian memprioritaskan bahan tambangnya untuk pembangunan militernya. Memaksa Jepang untuk melakukan ekspansi besarnya ke Asia Timur. Ekspedisi selatan atau Nanjo pun dipaksa harus segera dibentuk demi Kejayaan Asia Timur Raya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Nantikan dalam Kilat Nippon di Asia Timur Raya bagian dua!