Halo. Ingat nggak sih dulu ketika SD aja berebut duduk di deret depan, sampai antri dari subuh, kok sekarang jadi mahasiswa malah suka duduk di deret belakang? Kelauan siapa nih yang suka duduk di deret belakang? Kenapa hayo kok suka duduk di deret belakang? 

Sampai-sampai nih deret depan selalu jadi tempat kosong saat ada kelas. Terkadang dosen menyuruh mahasiswa yang telat untuk duduk di deret depan. Tak hanya itu saja, dosen juga sampai menyuruh mahasiswa untuk maju di deret depan, jika tidak perkuliahan tidak akan dimulai. Berasa anak TK ya gais, harus disuruh dulu baru mau maju duduk di deret depan. 

Aku sebagai mahasiswa juga merasakan kok lebih senang duduk di deret belakang. Hal itu disebabkan oleh 4 hal, apa saja 4 hal tersebut? Let’s go kita bahas satu persatu-satu. 

Takut Diberikan Pertanyaan

Dosen selalu memberikan pertanyaan saat perkuliahan, entah di awal atau di akhir perkuliahan. Tujuannya sih sebagai intermezo aja agar iklim kelas tidak sepi. Atau bisa juga sebagai tambahan nilai harian mahasiswa. 

Namun faktanya, banyak nih mahasiswa yang tidak mau duduk di deret depan karena takut diberi pertanyaan oleh dosen. Padahal tinggal dijawab aja loh pertanyaannya, saat kuliah tidak ada jawaban yang benar atau salah. Kan jawabannya sesuai sudut pandang kita, kalau pun kurang benar, akan dibenarkan oleh dosen. 

Mengantuk

Nah ini memang benar, aku juga begitu. Ketika kelas siang dan sore memang mantab untuk duduk di deret belakang. Sungkan lah ya kita tidur kok malah duduk di deret depan, seakan tidak menghargai dosen yang sedang memamaparkan materi. Ya walau pun ada sebagian dosen yang memperkenankan jika mahasiswa mengantuk lebih baik tidur di belakang dari pada menganggu teman-temannya. Ngantuk memang nggak bisa ditolerir ya gais, itu bawaan alami. Tahu sendiri kan fokus manusia itu hanya beberapa jam saja.

Tidak Menyukai Mata Kuliah & Dosen Pengajar

Nggak semua mahasiswa menyukai mata kuliah akan tetapi dipaksa untuk mengambil mata kuliah agar bisa lulus tepat waktu. Hal itu dikarenakan bisa dari dosen pengajar yang membosankan atau flat-flat aja dalam mengajar atau memang nggak suka mata kuliah itu.

Ketika kita nggak suka dengan mata kuliah dan dosen pengajar sudah pasti pilihan duduknya ya deret belakang. Mungkin satu atau dua kali pertemuan kita akan duduk di deret depan, namun setelahnya kita akan pindah menjadi haluan deret belakang. Aku juga begitu, ketika nggak suka mata kuliah A, bakal datang mepet dan duduk di deret belakang. 

Ingin Satu Deret dengan Circle

Ini bener banget, terkhusus untuk cewek-cewek ya. 10 menit sebelum kelas di mulai, udah mengirim pesan nih ke grup whatsapp agar dibooking kan deret belakang. 

“gais jangan lupa booking kan deret belakang untuk circle kita ya”, ujar si A

“ okey siap, udah aku taruh tas di 5 bangku sebagai penanda bookingan bangku, cukupkan”, ujar si B

Ya kurang lebih begitu, karena aku dan teman-temanku juga begitu. Gak usah kaget ya. entah kenapa duduk di samping teman satu circle itu enak dan nyaman banget. Kenapa milih di deret belakang, tujuannya agar nggak disuruh maju di deret depan. Kan kalau deret belakang sudah penuh, otomatis mahasiswa lain akan duduk di deret depan. 

Nah itu tadi 4 alasan mahasiswa selalu duduk di deret belakang. Sebenarnya duduk di deret mana aja itu nggak salah, yang terpenting kita menghargai, mendengarkan dan memperhatikan saat kelas berlangsung. Tenang gais, nilai mu nggak tergantung deret bangku mu. Dosen juga bakal mengerti alasan mahasiswa senang duduk di deret belakang, kan dulunya juga jadi mahasiswa.

Editor: Assalimi

Gambar: Pexels