Kadang, jokes media sosial perannya sangat vital.
Paling tidak, sampai dengan saat ini ada tiga platform media sosial yang memiliki banyak pengguna dan bertahan hingga sekarang. Facebook, Twitter, dan Instagram adalah tiga platform masih eksis dan bertahan, ketika para kompetitornya timbul-tenggelam.
Saya cukup yakin, mau lintas usia, lintas generasi, di zaman sekarang ini banyak yang aktif menggunakan media sosial. Registrasinya pun nggak ribet. Cukup bermodalkan email, satu akun jadi dalam sekejap.
Konon, ketiga platform tersebut sudah tersegmentasi dan punya ciri khasnya tersendiri seiring perkembangannya. Termasuk jokes media sosialnya. Twitter sempat familiar dengan tempat berkumpulnya para sobat missqueen. Facebook adalah tempat para generasi boomer, sehingga siapa pun yang masih aktif di platform ini dianggap kolot dan jadul. Sedangkan Instagram, tempat berkumpulnya para pengguna yang mau pamer harta kekayaan.
Bagi saya, sih, semua media sosial sama saja. Apa yang diposting, bagaimana caranya berkomentar, menjadi dua dari sekian banyak hal pembeda dalam bermain media sosial. Antara kehidupan nyata dan dunia maya pun seakan menjadi samar. Lantaran saat ini, siapa pun, bisa membuat akun alter.
Terlepas dari sekelumit polemik tersebut, sebetulnya tidak sedikit pula para pengguna yang berpikir bahwa platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, dibuat untuk sekadar mencari hiburan dan melepas penat. Hal ini tidak bisa dipisahkan dari meme atau berbagai jokes media sosial yang tersebar di ketiga platform tersebut.
Daripada ribut-ribut dan berdebat mana platform dan jokes media sosial yang paling asyik, edgy, atau punya pengguna yang cerdas dan sok paling memahami satir, saya lebih tertarik untuk melakukan observasi, platform mana yang punya jokes paling menghibur dan jenis candaan seperti apa yang paling sering digunakan. Mari kita bahas satu per satu.
Dari awal kemunculannya, soal bercandaan, Facebook paling jago dala memproduksi meme secara universal. 9gag adalah salah satu fan page yang memprakarsai dan terbilang besar di Facebook. Selain itu, ada juga komentar dari ragam penggunanya yang sering kali absurd. Ini yang sering kali menambah kelucuan dan membuat kolom komentar di Facebook semakin berwarna.
Selain itu, ada anggapan juga bahwa, Facebook termasuk media sosial dengan “dad jokes” paling ramai karena para pengguna sekaligus peminatnya kebanyakan adalah bapak-bapak atau ibu-ibu.
Anggapan tersebut bisa benar, bisa juga keliru. Sebab, yang ahli mengaplikasikan “dad jokes” bukan hanya para orang tua, kebanyakan anak muda pun ada yang sudah ahli memaparkan “dad jokes”. Tergantung selera dan referensi humor.
Meski banyak postingan di Facebook yang sempat bikin malas karena beberapa penggunanya bisa dengan mudah dan begitu cepat membagikan informasi yang terindikasi hoax dan ribut-ribut soal politik, pada kenyataannya, Facebook masih digemari oleh banyak penggunanya.
Sebagian orang percaya bahwa, para pengguna Twitter itu cerdas. Jago satir, nyindir, dan sejenisnya. Bahkan, sering kali bersinggungan dengan para pengguna Instagram. Konon, pengguna Twitter punya candaan yang hampir selalu nggak dimengerti oleh pengguna Instagram.
Padahal, pengguna Twitter juga ada yang kontennya asal comot dari Instagram. Pada titik yang paling menyebalkan, selalu saja ada pengguna Twitter yang merasa paling satir atau mempelopori suatu candaan dan sejenisnya. Padahal, sebagian penggunanya masih sering ada yang membuat cuitan blunder. Nggak jarang, cuitan blundernya dijadikan konten oleh banyak pengguna lain, sampai akhirnya trending.
Harus diakui juga bahwa, sambung-menyambung lirik di kolom reply pada suatu postingan itu hampir selalu lucu, sih. Minusnya sih paling selalu saja ada pengguna yang sok paling paham tentang dark jokes atau jadi SJW wannabe. Hehehe.
Selain banyak meme yang beredar, platform ini juga menawarkan video singkat dan beragam konten menarik lainnya. Apalagi kekuatan Instagram terletak pada visualnya. Jadi, hanya tinggal menonton sekelebat saja sudah bisa mengundang tawa.
Kiprah Instagram sendiri juga tidak terlepas dari konten lintas platform. Misalnya saja, screenshot dari Twitter dijadikan konten dan diposting kembali untuk mendulang followers. Konten Tiktok juga dicomot untuk menambah viewers pada fitur video di Instagram. Termasuk juga segala komentar dan postingan di Facebook yang jadi bahan lucu-lucuan dan memancing keributan pada kolom komentar.
Comments