Mungkin ketika mendengar kata “candu”, kerap kali kita mengaitkannya dengan hal-hal yang berbau negatif, sesat, bahkan memiliki dampak yang sangat buruk. Contoh sederhananya – dapat kita temui dari orang-orang yang yang kecanduan merokok – produk yang memiliki efek adiktif bagi penggunanya. Yang ketika dipakai secara terus-menerus, bakal menurunkan kualitas kesehatan, bahkan menyebabkan penyakit untuk penggunanya. Jelas fakta-fakta yang ada di lapangan, menegaskan buruknya sesuatu yang berbau “candu”. 

Akan tetapi percayakah kamu kalau candu tidak selamanya buruk? Ah rupanya bung, kita dapat turn the tables kok; mengubah sesuatu yang candu menjadi perkara yang sangat menyehatkan. Salah satunya adalah “menulis”.

6 Manfaat Menulis Bagi Kesehatan

Pasti tidak sedikit dari kamu yang akan bertanya; lho kok bisa menulis itu menyehatkan? Karena saya bukan dokter atau pakar kesehatan, maka biar tulisan saya ini kredibel dan kalian percaya, saya akan mengutip tulisan berjudul 6 Manfaat Menulis Setiap Hari untuk Kesehatan yang ada di hellosehat.com.

Menurut artikel itu, setidaknya ada 6 manfaat menulis untuk kesehatan. Pertama, menulis mampu membantu memulihkan emosi. Terutama ketika menulis pasca mengalami peristiwa traumatis, luka fisik sang penulis bisa lebih cepat sembuh.

Kedua, mengubah cara berpikir pasien kanker terhadap penyakit mereka. Pernyataan dalam poin kedua artikel ini diperkuat oleh, salah satu artikel ilmiah dalam jurnal The Oncologist (2008). Berdasarkan hasil studi tersebut, tulisan ekspresif dapat mengubah cara pikir dan meningkatkan kualitas hidup kasien kanker.

Ketiga, membuat hidup lebih terorganisir. Sebab secara tidak langsung, sang penulis akan mencari jam produktif dalam menulis, entah itu pagi, siang, atau malam. Setelah terbiasa dengan jam-jam produktif, maka sang penulis terbantu dalam menyusun to do list harian.

Keempat, berdasarkan studi Applied Psychology: Health and well-being, menulis selama 15 menit sebelum tidur, dapat membantu penulisnya tertidur dengan pulas.

Kelima, rutin menulis dapat memperkaya kosakata, yang mana akan mengasah kemampuan berbicara.

Dan terakhir, menulis bisa menurunkan tingkat stress dan meredakan gejala depresi. 

Ternyata banyak sekali kan manfaat menulis untuk kesehatan?

Mulailah Menulis Karena Menyehatkan

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mulai menulis? Nah, kalau ini saya mau bagi tips langsung dari saya sendiri. Belum tentu kredibel sih, tapi siapa tahu kan relevan dan bermanfaat untuk kalian gitu lho. Pokoknya, ambil baik dan buang buruknya aja ya hehe.

Berdasarkan pengalaman saya, hal pertama yang harus dilakukan untuk termotivasi menulis adalah, mencari hal yang membuat diri bahagia ketika menulis. Entah itu untuk wadah curcol lewat tulisan karena susah percaya sama orang lain, ingin terkenal, ingin tulisan dimuat di media, atau alasan-alasan lainnya. Pokoknya, kudu kuatin dulu alasan terbesarmu untuk menulis.

Kedua, biasakanlah menulis setiap hari selama 1 bulan. Buatlah target sehari harus menulis berapa kata. Misal, sehari kamu mematok target menulis minimal 300 kata. Setelah kamu sudah terbiasa menulis selama 1 bulan, bisa nih bulan berikutnya nambah target minimal kata jadi 500 kata. Dan lakukan ini seterusnya, sampai bisa membuat tulisan minimal 700 kata per hari, layaknya artikel pada umumnya hehe.

Terakhir nih kalau udah berani, cobalah kirim tulisanmu ke media massa. Karena dengan mengirim tulisan ke media massa, kamu bisa mengukur kualitas tulisanmu. Apakah sudah sesuai standar redaktur – yang memang memiliki banyak pengalaman menulis – atau tidak. Ketika tulisanmu berhasil diterbitkan, percayalah, itu akan membuatmu kecanduan untuk menulis lagi. Kalaupun kasus terburuknya tulisanmu ditolak, secara gak langsung bikin diri gemes nan gregetan, yang ujung-ujungnya bikin kecanduan menulis.

Yah, pokoknya, setelah kamu melakukan tiga langkah mujarab dari saya ini, nanti kamu akan merasakan bagaimana menyehatkan dan bahagianya jiwamu ketika menulis. Bahkan, kamu akan merasakan bagaimana menulis mampu menghilangkan rasa cemas, khawatir, dan overthinking,yang sering datang di waktu yang tidak tepat (udah kayak lirik lagunya Fatin euy). Makanya, masih ragu dan mencandu untuk menulis?