Halo sobat milenialis! Kalian semua pasti sudah tak asing lagi mendengar kalimat Sepeda Nabi Adam yang viral belakangan ini di aplikasi TikTok. Pada video singkat TikTok yang berdurasi kurang lebih 30 detik tersebut terlihat terdapat monumen sepeda besar yang berada di tengah-tengah jalan raya. Nuansanya terlihat seperti sepeda tersebut berada di daerah Timur Tengah.

Bukan hanya monumen sepeda besar tersebut yang menarik perhatian netizen akan tetapi, suara dari rombongan jemaah Indonesia itu pun sangat menarik perhatian netizen lantaran lucu dan unik. Para rombongan yang kagum melihat monumen tersebut pun mengambil video dan mengatakan kalimat yang unik yaitu ”Pelan-pelan pak sopir, pelan-pelan pak sopir. Astaghfirullah sepeda nabi adam”. Dari situ muncullah kalimat sepeda Nabi Adam, kalimat tersebut sontak ramai menjadi perbincangan netizen di berbagai media sosial. Hayoo kalian pasti juga terngiang-ngiang kan dengan kalimat ”pelan-pelan pak sopir” tersebut..

Lantas, apa sih nama monumen yang viral tersebut? Apakah benar itu kendaraan peninggalan Nabi Adam? Daripada bertanya-tanya dan kepikiran terus, yukss langsung saja kita bahas monumen sepeda yang viral di media sosial tersebut!

The Bicycle Jeddah

Jadi guys, nama monumen The Bicycle yang viral itu asinya The Bicycle. Nah, The Bicycle ini terletak di kota Jeddah Arab Saudi, tepatnya di kawasan Al-Darraji Square, Jeddah. The bicycle berlokasi di persimpangan jalan yang sibuk yang dikenal dengan istilah ”Bicycle Roundabout” yang banyak dilalui oleh warga lokal maupun turis dari luar negeri.

Di dekat monumen tersebut juga terdapat flyover panjang yang dikenal sebagai ’Bicycle Bridge’. Dinamai Bicycle Bridge karena letaknya yang dekat dengan The Bicycle dan dengan melewati flyover tersebut maka dapat melihat monumen The Bicycle dengan jelas. The Bicycle tersebut merupakan salah satu monumen atau landmark yang paling terkenal di Jeddah. 

Julio Lafuente

Tokoh terkenal yang merancang dan membuat monumen The Bicycle yaitu Julio Lafuente. Julio Lafuente merupakan seorang arsitek yang berasal dari Madrid, Spanyol. Pada pertengahan tahun 1970 an Julio Lafuente bekerja untuk kota Jeddah di Arab Saudi. Julio Lafuente bekerja guna memperindah kota Jeddah melalui realisasi landmark dan monumen. Dalam realisasinya, Julio Lafuente pun merancang dan membuat monumen The Bicycle dengan tinggi mencapai 15 meter. Dimana ukuran tersebut sangatlah berbeda dengan ukuran sepeda pada umumnya. Material yang digunakan Julio Lafuente untuk membangun The Bicycle yaitu granit putih dan batu hitam. 

Bukan Sepeda Peninggalan Nabi Adam

Siapa nih yang disini masih berpikir bahwa kendaraan roda dua tersebut merupakan kepemilikan peninggalan Nabi Adam? Eitss kalian salah yagesya. Jadi, meskipun julukan Sepeda Nabi Adam tetapi sebenarnya The Bicycle tersebut bukanlah sepeda peninggalan Nabi Adam, melainkan buatan Julio Lafuente.

The Bicycle memang terkenal dengan sebutan sepeda nabi adam di kalangan jamaah haji yang berasal dari Asia Tenggara terutama Indonesia. The Bicycle disebut dengan sebutan tersebut lantaran ukurannya yang sangat besar dan sama seperti besar postur tubuh Nabi Adam sebagai manusia pertama di muka bumi yaitu dengan tinggi mencapai 60 hasta atau setara dengan 30 meter.

Jadi, gianna sobat Milenialis? Dengan penjelasan tentang monumen The Bicycle diatas kalian sudah tahu dan sudah tidak bertanya-tanya lagi kan tentang Sepeda Nabi Adam. Intinya, The Bicycle yang dikenal dengan sebutan sepeda Nabi Adam itu bukanlah peninggalan dari Nabi Adam yagesya.

Sebutan sepeda nabi pertama dibuat dan terkenal di kalangan jamaah haji dari Asia Tenggara terutama Indonesia yang dikarenakan ukuran The Bicycle sangatlah besar. Sebutan tersebutlah yang menjadikan The Bicycle sangat viral belakangan ini di media sosial.