Apa iya film satu ini menguak isu animal abuse? Simak selengkapnya!

Bagi pecinta film besutan Marvel Cinematic Universe, tentu tidak asing dengan film Guardians of The Galaxy. Film ini bercerita tentang kelompok yang menjaga antariksa atau galaksi. Kelompok penjaga galaksi ini dikomandoi oleh Peter Quill yang memiliki anggota yaitu, Gamora, Nebula, Rocket, Drex, Mantis, Groot dan Rocket. Film Guardians of The Galaxy sudah masuk pada bagian ketiga atau Vol 3, dimana menceritakan kisah hidup Rocket yang memilukan.

Film berawal, dimana Rocket diserang Adam Warlock hingga kritis. Peter Quill dan kawan-kawan harus menyelamatkan nyawa Rocket, agar kembali hidup seperti semula. Perlu diketahui bahwa, Rocket adalah hewan Racoon hasil percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan, bernama High Evolutionary.  Dalam misi menyelamatkan Rocket tersebut, Peter Quill dan kawan kawan harus menghadapi High Evolutionary untuk mendapatkan alat yang bisa menyembuhkan Rocket kembali.

Pada pertengahan film, mulai diceritakan kisah hidup Rocket sebagai binatang percobaan ilmuwan, agar dapat menciptakan makhluk hebat dan pintar. Ditengah percobaan tersebut, Rocket memiliki teman bernama Lyla (Berang-Berang), Teefs (Anjing Laut), dan Floor (Kelinci). Mereka berempat hidup bahagia di dalam kerangkeng besi, yang dibuat oleh High Evolutionary. Nah pada scene inilah, film Guardians of The Galaxy Vol 3 membahas tentang isu Animal Abuse dan Animal Rights. Terjadi kekerasan dan pembunuhan terhadap hewan, sebagai objek penelitian. Oleh karena itu, pada artikel ini saya akan menjabarkan isu Animal Abuse dan Animal Rights dalam film Guardians of The Galaxy Vol 3:

Kekerasan Terhadap Hewan (Animal Abuse)

Sebagai binatang yang diteliti oleh High Evolutionary. Rocket, Lyla, Teefs, dan Floor mendapatkan kekerasan bertubi tubi. Mereka dijadikan alat untuk memuaskan nafsu ilmu pengetahuan dari High Evolutionary. Rocket dan kawan kawan, tidak seperti hewan pada umumnya. Mereka dirombak dan ditanam berbagai besi, layaknya robot. Hal ini menggambarkan kehidupan nyata sekarang, dimana hewan disiksa, dianiaya, serta dijadikan objek tes penelitian.

Kesejahteraan dan Hak Asasi Hewan (Animal Rights)

Sebagai makhluk hidup, hewan juga memiliki haknya untuk dijaga dan dirawat, agar ekosistem bumi berjalan dengan baik. Rocket sebagai satu-satunya hewan percobaan yang masih hidup, berjuang melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh High Evolutionary terhadap teman-temannya yang sudah mati tertembak. Hal ini menggambarkan kenyataan sekarang, dimana banyak manusia yang sadar untuk memperjuangkan hak-hak hewan sebagai makhluk hidup. Para aktivis lingkungan hidup, pecinta hewan, dan NGO konservasi alam terus berjuang, untuk menjaga hewan-hewan agar tidak terancam punah.

Film ini sangat menarik dan menyampaikan pesan kritiknya, agar hewan sebagai entitas makhluk hidup harus dijaga. Layaknya manusia yang memiliki Hak Asasi Manusia atau Human Rights. Hewan juga memiliki Hak Asasi Hewan atau Animal Rights. Sebagai individu yang rasional, tentu menjadi aktivis lingkungan dan pecinta hewan terlihat susah dan rumit. Namun, kita bisa memulai praktik Animal Rights dalam lingkup terkecil, yaitu diri sendiri dan keluarga. Ketika kita memiliki hewan peliharaan di rumah seperti Ayam, Kucing, Anjing, Kelinci, dan hewan lainnya. Sebaiknya kita harus sigap menjaga dan merawatnya. Memberikan makan dan minum yang cukup, serta memberikannya tempat tinggal atau kendang yang layak. Jangan memukul, menendang, atau menindas hewan peliharaan yang kita punya. Serta edukasi keluarga, teman, dan sahabat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melindungi hewan yang dipelihara. Jadikan hewan sebagai teman, bukan sebagai lawan.

Editor: Cika 

Gambar: Google