Saat mengantre untuk menerima pelayanan dari suatu kantor, kerap saya temui orang – orang yang saya kenali ataupun baru kenal di tempat. Saya yang kerap memulai obrolan dengan tujuan agar tidak dibilang orang sombong tapi niat baik saya terkadang disalah artikan oleh lawan bicara saya. Dia malah berbicara ngalor ngidul menceritakan berbagai macam hal yang gak perlu sama sekali untuk saya ketahui.
Mayoritas orang yang suka “mendongeng” ketika saya temui ini menceritakan hal – hal berkaitan dengan kesombongannya seperti kepemilikan harta, kesuksesan anak, prestasi kerja dll. Sebagai tipe orang yang suka “ngipasin” panasnya api kesombongan agar makin membesar, saya cenderung suka bertemu dengan orang – orang seperti ini dengan alasan sebagai berikut :
- Sebagai backsound saat menunggu
Orang sombong ini bukan hanya dari orang yang sudah saya kenal. Bisa saja dari orang – orang yang baru saya temui atau kebetulan dalam momen yang sama dengan saya. Seperti saat naik bus antar kota, menunggu di stasiun kereta, mengantri untuk urus administrasi kependudukan dll.
Daripada bengong sampai bosan saat menunggu, lebih baik mendengarkan bualan – bualan orang sombong yang kebetulan bertemu dalam situasi dan kondisi yang sama. Saya gak perlu terlalu serius menanggapi ceritanya, cukup diiyain aja sambil sekali-kali berucap luar biasa atau keren. Saya menganggap cerita orang sombong yang lagi pamer itu sebagai hiburan seperti backsound yang digunakan menghibur saat di ruang tunggu.
- Untuk Diceritakan Ke Istri
Setiap hari, saya dan istri bercerita berkaitan dengan hal-hal yang kami alami sehari-hari. Mulai dari pekerjaan di kantor, pengalaman-pengalaman unik, atau informasi tentang tempat makan enak yang bisa dijadikan referensi wisata kuliner saat akhir pekan. Agar tidak kehabisan cerita, saya pasti menceritakan setiap pertemuan saya dengan orang lain termasuk orang sombong.
Menurut saya itu adalah hal yang patut saya ceritakan. Tujuan saya cerita agar kami sama-sama ingat untuk tidak berperilaku seperti itu dan sebagai pembelajaran saja. Bukan semata-mata hanya untuk ghibah, eh tapi ada ghibahnya sih sedikit -sedikit hehe.
- Memperbanyak Sedekah
Tuhan menciptakan manusia semata-mata untuk beribadah kepada-Nya. Jadi tugas utama manusia di muka bumi ini ya untuk beribadah. Lalu apa hubungannya beribadah dengan bertemu orang sombong?
Setiap saya mendengar kesombongan-kesombongan dari seseorang. Saya hanya tertawa kecil di dalam hati. Di saat yang bersamaan, saya tersenyum lebar kepada si orang sombong ini. Bukankah senyum merupakan sedekah yang paling mudah?
- Belajar Menjadi Pendengar yang Baik
Pada umumnya, saya rasa sangat sulit mendengar cerita-cerita kesombongan orang lain bagi sebagian besar orang. Apalagi jika kamu seorang yang panasan jika mendengar atau mengetahui pencapaian seseorang. Tapi buat apa sih hal-hal yang orang lain sombongkan ini dibandingkan dengan pencapaian yang telah kita lalui selama ini? Belum tentu si orang sombong ini memiliki garis start yang sama dengan kita atau bahkan apakah cerita orang sombong ini benar ada dan nyata, tidak dilebih-lebihkan.
Cerita orang sombong ini cukup didengarkan tanpa perlu menjadi bahan perbandingan. Hitung-hitung sebagai latihan dasar atau modal awal kita melatih menjadi seorang pendengar yang baik. Nanti saat kamu sudah memiliki ayang, kamu sudah siap menjadi pendengar yang baik ketika mendapatkan cerita dari ayang. Mantul bukan?
- Bisa dijadikan bahan tulisan
Dengan terlalu seringnya saya bertemu dengan orang sombong membuat saya tersadar. Diri saya ini cukup aneh sebab ketika yang lain cenderung untuk menghindari orang sombong atau malas ketemu dengan orang sombong. Saya jujur malah senang apalagi ketika orang sombongnya semakin sombong ketika saya “kipasin” biar cerita sombongnya makin membesar dan meluas.
Sehingga saya berinisiatif untuk menceritakan hal ini dalam bentuk tulisan. Sebagai sarana berbagi cerita kehidupan sehari-hari. Siapa tau cerita saya bisa merubah pandangan kita terhadap orang sombong.
Ada beberapa orang dalam hidup kita yang kita kenal atau hanya ketemu dalam sekali pertemuan untuk dijadikan pelajaran. Ada pula orang yang cocok dan satu frekuensi dengan kita untuk dijadikan suatu jaringan pertemanan. Apapun itu, bila kamu menemui hal-hal lucu dan unik dari pengalaman ketika bertemu orang sombong, silahkan cerita di kolom komentar di bawah ya.
Foto: Pexels
Editor: Saa
Comments