Sejarah kenabian Nabi Muhammad Saw. mencatat banyak perempuan yang ikut serta dalam dakwah Islam. Seperti istri Rasulullah, Khadijah, yang memiliki peran sentral dalam membantu Nabi Muhammad Saw. untuk menyebarkan agama Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Tidak hanya Khadijah, istri para sahabat rasul pun ikut berperan aktif dalam menyebar luaskan ajaran-ajaran Islam, dari yang sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan bahkan ada yang terjun langsung ke medan perang bersama Rasulullah. Ini menjadi bukti bahwa keterlibatan perempuan dalam kegiatan dakwah Islam mempunyai peran penting dan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Perempuan dan Dakwah Islam

Pertama, peran yang tercatat dalam sejarah adalah keterlibatan perempuan sebagai pemelihara naskah asli Al-Qur’an. Peran ini dilakukan oleh istri Rasulullah bernama Hafsah r.a yang juga adalah anak dari Khalifah Abu Bakar As-Siddiq. Kala itu naskah-naskah asli Al-Qur’an yang telah dicatat dan melalui pengawasan Rasulullah langsung hingga naskah tersebut dipegang oleh Khalifah Abu Bakar semasa hidupnya.

Setelah Khalifah Abu Bakar meninggal dunia, naskah itu di simpan oleh sang putri sekaligus istri Rasulullah, yaitu Hafsah r.a. Hingga Khalifah Usman bin Affan menyurati Hafsah untuk menyerahkan naskah asli Al-Qur’an tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memperbanyak mushaf Al-Qur’an dan disebarkan ke seluruh wilayah Islam pada masa itu.

Kedua, menjadi pemimpin perang. Hal ini dilakukan oleh istri Rasulullah, yaitu Aisyah r.a. memimpin pasukan di Perang Jamal, di mana sejumlah sahabat terkemuka, para ahli Al-Qur’an dan Hadits dari kota suci Mekkah bergabung di bawah komandonya.

Ketiga, pemberi fatwa. Tidak hanya pernah menjadi pemimpin pasukan perang, Aisyah juga pernah memberi fatwa ketika dikalangan sahabat sedang terjadi silang pendapat. Pendapat Aisyah-lah yang dibenarkan serta diterima. Dalam hal rukun Islam sepeti haji, Aisyah pernah mengeluarkan fatwa yang berbeda dengan Abdullah ibn Abbas, dan fatwa Aisyah-lah yang diterima.

Keempat, pasukan perang. Sosok Ummu Ammara r.a. adalah sosok yang membantu banyak hal dalam perjuangan Rasulullah. Tertulis bahwa Ummu Ammara turut berpartisipasi dalam Perang Uhud, Perjanjian Hudaibiyah, Perang Khaibar, Ekspedisi Umrat al-Qadza, dalam Perang Hunain, dan dalam Perang Yamamah pada masa Khalifah Abu Bakar.

Dari empat peran ataupun keterlibatan perempuan dalam dakwah Islam di atas dapat menjadi bukti bahwa perempuan punya andil dalam dakwah Islam, Rasulullah memperbolehkan perempuan dan ibu berkarir. Hal ini menjadi bukti sejarah yang tidak boleh dilupakan dan menjadi pegangan bahwa perempuan punya hak untuk mengurusi urusan kenegaraan.

Jika menilik era sekarang, perempuan boleh saja untuk turut andil dalam urusan negara, boleh saja berpendidikan yang tinggi selama ia bisa menjaga dirinya dan untuk amalan kebaikan.

Editor: Nirwansyah

Gambar: Baladena.ID