Terdapat suatu fenomena atau bisa dikatakan semacam kode via lagu setelah fitur Instagram Music dirilis di Indonesia. Secara serentak, Instagram Stories seolah menjadi katalog musik yang menampilkan berbagai judul, potongan lirik dan lagu dari berbagai pengguna yang berbeda preferensi. Walau hadirnya fitur ini menjadikan Instagram Stories tampak monoton, suka atau tidak, fitur ini bukan fenomena baru, utamanya di kalangan muda-mudi.

Kode via Lagu

Membagikan lagu di ruang publik telah terjadi di beberapa era dengan platform berbeda. Terlepas dengan niatan membagikan lagu untuk apa, biasanya hal demikian digunakan untuk mencurahkan perasaan seseorang, baik senang, sedih hingga perasaan terhadap seseorang. Atau di masyarakat populer dengan istilah sebagai “kode”. Ya, musik adalah cara lain untuk mengungkapkan perasaan, selain dengan kata-kata dan tindakan.

Jika kalian besar di era radio, era di mana penyiar radio dipandang sama wah-nya seperti influencer media sosial di masa kini, saya pikir Anda tak asing dengan kegiatan me-request lagu di radio. Request lagu merupakan buah dari ruang interaktif yang diciptakan radio kepada pendengarnya. Melalui ruang ini, pendengar bisa me-request hingga bisa mendekatkan diri dengan penyiar, dan barankali untuk mendekatkan diri dengan gebetan.

Pendengar biasanya me-request lagu melalui telepon dan SMS. Lantas penyiar membacakan titipan pesan dan salam-salam dari si pendengar yang biasanya ditujukan kepada seseorang. Berharap di-notice, pendengar yang me-request lagu biasanya juga mengabari ‘seseorang yang dimaksud’ tersebut untuk turut mendengarkan penyiar yang bakal menyampaikan pesannya. Sebuah masa yang indah. Kala penyiar menjadi kurir perasaan.

Sebenarnya me-request lagu seperti ini masih tersisa di radio hingga sekarang. Namun, beragamnya media ditambah dengan kemudahan yang ada sekarang membuat cara semacam ini banyak ditinggalkan anak muda. Ya, jika kamu juga meninggalkan cara seperti itu, semoga kisahmu layak dikenang.

Era

Lalu bergeser ke era BBM, aplikasi chat yang pernah populer di perangkat BlackBerry dan makin populer setelah pengguna Android dan iOS juga bisa mengakses aplikasi chatting ini pada tahun 2013. Saya pikir, jika kalian pernah melewati masa ini, pasti juga tak asing dengan fitur “now playing” alias memutar lagu dan video untuk tersambung di status BBM.

Bukan hanya tersambung ke status BBM, biasanya seseorang mengaktifkan fitur ini untuk dapat juga tersambung ke “dia”, hehe. Berharap pula dia yang kamu maksud me-notice lagu yang kamu putar sembari scroll-scroll di status BBM dan lagu yang kamu dengar menyelinap di antara status dan DP terbaru pengguna lain.

Pun jika kisahmu tak romantis-romantis amat, saya yakin pengguna di era ini juga tak sedikit yang merasakan pahitnya fitur tersebut. Lebih lagi, jika kamu lupa mematikan fitur “now playing” dan kebetulan kamu sedang memutar video ‘yang enggak-enggak’. Jika iya, semoga orang lain melupakan blundermu. Malu!

Bergeser ke era yang lebih baru, lalu muncul berbagai aplikasi pemutar musik seperti Spotify. Seolah melanjutkan estafet budaya berbagi lagu di ruang publik seperti radio dan BBM, Spotify juga menghadirkan fitur share lagu yang dapat dibagikan di berbagai platform seperti Instagram hingga WhatsApp. Kini, fitur ini bersaing dengan alternatif yang lebih baru, seperti Instagram Music.

Ya, entah di masa depan media apa lagi yang melanjutkan estafet dari yang sudah saya ulas tersebut. Menarik untuk dinantikan. Dan sembari menanti kejutan di masa depan, mari sejenak menikmati Instagram Music, dan mari sejenak bernostalgia untuk mengenang fenomena dan kisah-kisah di masa lalu.

Editor: Nirwansyah

Ilustrasi: AXIS