Di sebuah jalan besar pukul 12 dini hari, terdengar suara gemuruh motor-motor yang dijalankan dengan menaik-turunkan gas. Ya, mereka seperti tergila-gila merasakan euforia. Sementara di kanan kiri jalan, pemuda-pemudi yang lain meneriakan terompet-terompet mereka dengan perasaan riang dan bangga. Ledakan petasan pun tidak mau kalah mendominasi maraknya perayaan pada malam tersebut. Ini adalah bagian pembuka refleksi akhir tahun untuk pemuda.

Refleksi Akhir Tahun untuk Pemuda

Di tempat-tempat tertentu terkadang terdapat banyak pesta-pesta dan konser yang selalu setia menemani para pemuda pemudi hingga pukul 12 malam bahkan bisa lebih. Sebagian nongkrong di sana bersama kekasih atau teman-teman mereka untuk menghabiskan malam tahun baru.

Makan-makan, merokok, bahkan minum minuman keras dan mengonsumsi narkoba. Sesekali mereka menjahili teman perempuan atau pasangan lawan jenis mereka dengan menggoda atau merayu. Hingga meleleh dan terkapar di ranjang sambil berteriak dan tertawa dengan gembira. Mereka larut dalam kemabukan. Dan merasakan kegembiraan semu yang berakhir pada kesengsaraan jangka panjang.

Kebanyakan dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa. Sebagian lagi sudah bekerja. Tapi yang perlu digarisbawahi, mereka semua adalah pemuda. Ada apa dengan mereka? Mengapa mereka melakukan demikian? Kenapa mereka begitu riangnya merayakan hal tersebut? Padahal perbuatan-perbuatan tersebut berpotensi membawa ke dalam sumur dosa yang terkutuk.

Pergantian Tahun Seharusnya

Demikianlah fitnah akhir tahun yang mungkin menguji kaum muslimin, terutama para pemuda Islam yang terkena jeratnya. Banyak yang rela turun ke jalan-jalan, rela berdesakan di konser, rela memeras waktu mereka dengan hal yang tidak bermanfaat justru malah mendatangkan keburukan, dan rela melawan rasa kantuk mereka demi menunggu jarum panjang mengarah ke angka 12!

Lebih jauh lagi dapat melalaikan mereka dari salat subuh! Bukankah hal itu mencoreng kehormatan mereka sebagai remaja Islam?

Ya syabab (wahai pemuda), pernahkah engkau menghabiskan setiap malammu dengan salat malam? Pernahkah engkau merenungi apa yang terjadi pada dirimu di tahun ini? Dan apa yang kau pikirkan tentang perayaan tahun baru?

Sangat disayangkan, beberapa dari kita berpikir pendek tentang perayaan tahun baru. Kita berpikir bahwasannya tahun baru harus dirayakan dengan super meriah. Padahal pemikiran itu adalah pemikiran yang sangat pendek tanpa pertimbangan. Hakikatnya kita harus mengkaji ulang apa yang telah kita lalui ditahun tersebut agar di tahun selanjutnya kita semakin lebih baik, bukan malah sebaliknya.

Sudahkah Masa Muda Kita Bermanfaat?

Sungguh, ya syabab, merayakan tahun baru merupakan bentuk menyia-nyiakan waktu dan harta. Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman:

“Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”

Engkau habiskan dengan apa masa mudamu? Pertanyaan ini adalah salah satu pertanyaan yang akan dilontarkan pada setiap hamba Alloh pada hari kiamat.

Sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa salam:

“Tidak akan bergeser kaki anak adam (manusia) pada hari kiamat nanti dihadapan Rabbnya hingga ia ditanya tentang lima perkara. Umurnya, untuk apa dia habiskan. Masa mudanya, apa yang mereka kerjakan. Hartanya, dari mana ia dapatkan dan apa yang ia perbuat dengannya. Dan ilmunya, sudahkah dia amalkan.”

Sekarang, cobalah untuk merenungi dan memeriksa diri kita masing-masing. Sudahkah kita mengisi masa muda kita dengan hal-hal yang bermanfaat dan mendatangkan ridha Allah? Ataukah kita mengisinya dengan sebaliknya yang malah mendatangkan murka-Nya.

Refleksi Akhir Tahun untuk Pemuda: Masa Muda untuk Mendulang Pahala

Jikalau kita masih menghabiskan untuk bersenang-senang hingga lupa kepada Allah, maka apakah yang kita katakan di hadapannya ketika pertanyaan-pertanyaan dilontarkan? Tidaklah kalian takut akan ancaman Allah bagi para pendosa dan pelaku maksiat sebagaimana yang tercantum di dalam firman-Nya:

“Barang siapa yang mengerjakan kejahatan maka niscaya dia akan diberikan balasan kejahatan itu (pula), dan ia tidak akan mendapatkan perlindungan ataupun penolong selain Allah.”

Oleh karena itu, pergunakanlah masa muda kita untuk kebaikan yang dapat mendulang pahala. Ingatlah! Bahwa setiap perbuatan kita akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Janganlah menyibukkan diri dengan perkara-perkara yang dapat melalaikan kita dari mengingat Allah. Agar kita tidak terus-menerus terjerumus dalam kesia-siaan dan dosa, yang dapat menjerumuskan pada neraka. 

Editor: Ulin
Gambar: EazyTrendz