Orang-orang bilang, tukang bucin drakor macam saya ini tergila-gila drama Korea karena jalan ceritanya yang romantis, dan bikin baper. Ada juga yang berpikir bahwa alasan saya  suka drakor adalah karena aktornya yang ganteng-ganteng. Oh tentu keuletan mereka dalam menebak-nebak alasan memang patut diacungi jempol. Tapi sayang, semua itu salah. 

Perihal standar ganteng, cantik ataupun burik seseorang bagi saya sangat relatif. Nggak semua aktor Korea ganteng dalam standar saya, pun banyak aktor Indonesia yang cakep. Jadi untuk alasan ini sudah sangat tentu salah. Nah, terkait alasan jalan cerita yang bucin, memang benar banyak judul yang mengangkat kisah romansa. Saya akui juga, drakor bisa bikin saya terpukau sekaligus baper. Yaa gimana lagi wong skenario yang dibikin memang keren banget.

Tapi meskipun begitu, sebenarnya alasan itu nggak sepenuhnya benar. Saya menyukai drakor juga karena beberapa di antaranya menyajikan tontonan yang nggak fokus pada cerita romansa laki-laki dan perempuan, tapi tetap saja bikin saya terbawa perasaan. Jadi ini pure karena skenario drama yang nggak ngadi-ngadi dong. Nih buktinya, drakor yang rilis tahun 2020 ini sukses bikin saya baper setengah mampus. 

1. Hospital Playlist 

Menceritakan kehidupan persahabatan lima dokter muda di sebuah rumah sakit, Hospital Playlist terbilang drakor yang alurnya cukup santai. Nggak ada jump scare yang ngeri, tapi kita dibikin sedikit ngerti dengan ilmu kedokteran yang menjadi fokus karir tokohnya. Setidaknya ada pengetahuan tambahan, gitu lah ya.

Drama ini memang nggak 100% terbebas dari kisah romansa, tapi itu justru dijadikan bumbu yang cukup menarik. Alurnya lebih menyoroti persahabatan lima dokter muda tadi. Tentang latar belakang keluarga yang berbeda, status yang beragam, juga pilihan hidupnya masing-masing untuk memilih menikah, menjadi single parent, pacaran dan bahkan melajang selamanya. Yang paling penting, kalian bakal dibikin baper dengan persahabatan mereka selama 20 tahun. 

Banyak playlist lagu yang mereka mainkan dalam drama ini juga, lho. Drama yang diperankan oleh Jo Jung-suk, Yoo Yeon-seok, Jung Kyung-ho, Jeon Mi-do, dan Kim Dae-myung ini kabarnya akan memulai syuting season 2 di tahun ini. Wah, nggak sabar! 

2. My Unfamiliar Family 

Sesuai dengan judulnya, My Unfamiliar Family berfokus pada kehidupan keluarga. Selama ini, keluarga dicitrakan sebagai orang terdekat setiap individu lantaran hubungan darah dan (setidaknya pernah) tinggal satu atap. Namun drama ini justru menyajikan realita yang sebaliknya. Keluarga justru menjadi entitas hubungan yang sangat sulit dipahami dan banyak lingkup yang nggak bisa dijangkau. Bisa dibilang, dari drama ini kita bisa melihat keluarga yang sulit dipahami seperti orang asing, sedangkan ada teman atau rekan kerja (bukan keluarga) yang kenal dan bisa memahami kita melebihi keluarga. 

Drama yang dirilis TVN ini cukup menguras emosi lantaran konflik yang dikemas sangat relate di kalangan masyarakat. Sebut saja pertengkaran kakak beradik yang berimbas pada keputusan untuk keluar dari rumah, perbedaan karakter tiap anak, permasalahan ekonomi yang memaksa anak pertama menjadi tulang punggung keluarga, serta kesalahpahaman antar pasangan suami istri yang juga berdampak pada suasana rumah.

Ketika menonton drama ini, saya jamin kalian bakal mengangguk setuju dengan beberapa part dan dialognya. Selain karena akting Han Ye-ri, Choo Jha-hyun, dan Shin Jae-ha yang terbilang apik, kultur sosial negara Asia ini menjadi nilai tambah sendiri karena memiliki kemiripan dengan Indonesia. Setelah menghabiskan 16 episodenya dengan hati lumayan perih, pada akhirnya kita semakin percaya bahwa keluarga itu rumit tapi semua orang di dalamnya berhak bahagia. 

3. Birthcare Center 

Drama ini mengambil latar di sebuah postnatal care center yaitu pusat kesehatan untuk ibu pasca melahirkan dan juga bayinya agar mendapatkan perawatan dan kelas khusus sebagai bekal merawat bayi kelak. Oh Hyun-jin yang diperankan oleh Uhm Ji-won adalah seorang direktur eksekutif termuda di perusahaannya, berusia 40 tahun dan sangat menyukai pekerjaannya. Saat itu, dia sedang menyesuaikan diri dengan jabatannya yang baru, tapi pada saat yang sama pula, pada usia yang sudah tak cukup muda lagi, dia justru hamil dan melahirkan anak pertamanya. 

Di postnatal center tersebut Hyun-jin mulai memikirkan masa depannya dan anaknya. Polemik menjadi ibu tua yang nggak siap secara mental dalam mengurus anak serta identitasnya sebagai wanita karir menjadi struggle sendiri karena dia harus segera mengambil keputusan. Selain itu, di postnatal care juga berisi ibu dengan berbagai macam permasalahannya. Hal ini menurut saya menjadi poin plus Birthcare Center karena membuat penonton bisa memahami dunia seorang ibu secara luas. 

Dengan genre komedi, Birthcare Center membawa pesan yang serius tapi dengan cara-cara yang mengocok perut juga. Dari total 8 episodenya, kita bakal merasa ketagihan karena ceritanya terbilang cukup singkat. Meskipun begitu, pesan yang disampaikan cukup kompleks. Salah satunya, bahwa kebahagian seorang ibu sama pentingnya dengan anak. 

Kalau saya dibilang budak drakor alias drama Korea, sebenarnya enggak juga. Tapi saya berani mendeklarasikan diri bahwa saya menyukai drakor. Nggak bermaksud membanding-bandingkan, hanya saja saya jauh lebih merasa banyak manfaatnya nonton drakor dibanding sinetron dalam negeri. Ini sih pandangan saya pribadi ya, kalau kalian nggak sepakat monggo aja. Peace, bro.

Demikianlah rekomendasi drama korea yang bisa bikin kalian bawa perasaan meskipun nggak fokus pada kisah romansa. Selain baper, tontonan yang bagus seperti deretan drakor di atas tentunya mampu bikin kita lebih mengerti dan memahami banyak hal. Nonton, skuy! 

Penyunting: Halimah
Sumber gambar: Kompas.com