Semasa kuliah, mendapatkan katering bukanlah hal yang asing lagi bagi saya. Sebab setiap mengikuti kepanitiaan kampus biasanya para panitia yang membantu kelangsungan acara akan diberikan nasi kotak. Sayangnya sampah bungkus makanan akan menggunung sesudahnya. Plastik tempat lauk, styrofoam, atau bahkan sendok plastik merusak lingkungan.

Biasanya nasi kotak akan disajikan menggunakan kertas karton atau styrofoam. Isinya tidak akan jauh-jauh dari nasi (sudah pasti) dan lauknya ayam, sayuran, tahu, tempe, kentang, dan sambal. Ada juga lauk pauk lainnya. Biasanya saya selalu mendapatkan menu tersebut saat mengikuti kegiatan kampus, mendapatkan bungkusan di acara selametan, ataupun mendoakan kerabat yang baru meninggal dunia.

Seperti yang kita tahu kalau nasi kotak biasanya dibeli dari penyedia katering atau jasa boga. Rumah makan sederhana biasanya selalu menyediakan jasa ini dengan harga yang relatif ramah di kantong tergantung menu. 

Ada hal menyebalkan ketika makan nasi kotak. Terkadang bukan karena menunya tidak enak, namun alat makan yang tidak sesuai dengan menu yang didapat. Menunya daging atau lauk yang teksturnya alot, namun sendoknya malah sendok plastik. Ya bagaimana, memotong daging alot kalau pakai sendok plastik. Apalagi kalau sendok plastiknya tipis banget. Yang ada sendoknya malah patah sehingga tidak terpakai alias keberadaannya menjadi sia-sia.

Kalau lauknya masih bisa diajak berkompromi seperti sayur atau lauk yang tidak perlu dipotong ya saya sama sekali tidak masalah. Beda halnya kalau lauknya keras, tapi sendoknya lemas. Kalau tidak terpakai kan sayang juga kalau dibuang karena sendok plastik merusak lingkungan. Namanya juga berbahan plastik yang pastinya akan sulit terurai dan membahayakan lingkungan.

Saya paham betul jika sendok plastiknya diganti dengan sendok berbahan dasar logam akan menambah biaya. Selain itu, belum tentu juga sendoknya akan dipakai kembali sebab biasanya sendok yang tersedia dalam nasi kotak hanya sekali pakai. Kalau penyedia katering menyediakan sendok logam tentunya bakal rugi dong.

Tapi tolong lah untuk para penyedia catering untuk lebih memperhatikan alat makan ketika menyediakan nasi kotak. Daripada menggunakan sendok dan garpu plastik sekali pakai yang belum tentu juga digunakan oleh konsumen, mungkin alangkah lebih baiknya tidak perlu menyertakan sendok dan garpu plastik tersebut untuk menjaga lingkungan sekaligus mengurangi biaya atau pengeluaran. Daripada tidak terpakai atau terbuang sia-sia.

Setidaknya para penyedia katering harus bisa berinovasi untuk memberi kenyamanan bagi para pelanggannya. Sebab saya selalu bingung sendiri kalau sendok yang digunakan sama sekali tidak berfungsi sehingga memilih untuk makan dengan menggunakan tangan. Selain itu, jasa katering dapat berperan menyelamatkan bumi, karena sendok plastik merusak lingkungan.

Selagi menunggu inovasi atau perubahan dari para penyedia catering, saya mempunyai beberapa tips untuk kalian ketika mendapati sendok plastik dalam nasi kotak agar tidak perlu kesusahan untuk memakainya.

Pertama, kalau lauknya daging jangan dipotong dengan sendok. Kelupas-kelupas atau cubit saja sedikit-sedikit si daging dengan bentuk kecil agar mudah untuk dimakan. Jadi, kalian masih tetap bisa makan menggunakan sendok plastik tersebut dengan daging yang sudah dicubit kecil-kecil tadi. Tidak masalah kalau tangan menjadi sedikit kotor atau berminyak. Tinggal bersihkan saja tangannya dengan air, selesai.

Kedua, pakai sendok plastik untuk mengangkat daging lalu makanlah dengan menggigitnya langsung. Cara ini memang agak ribet apalagi kalau dagingnya besar sehingga mudah terjatuh. Cara ini bisa kalian pakai kalau kalian kesulitan memotong daging dengan sendok plastik dan tidak ingin tangan kotor atau terkena minyak.

Ketiga, jangan pakai sendoknya, tapi bawa pulang saja. Cara terakhir adalah dengan tidak memakai sendok atau garpunya. Cara ini cocok untuk kalian yang biasa menikmati makanan dengan tangan. Percayalah, makan dengan tangan kosong akan terasa jauh lebih nikmat. Daripada tidak terpakai atau terbuang, mending bawa saja sendoknya ke rumah atau ke kosan bagi para mahasiswa yang nggak punya stok sendok di kosannya.

Makan nasi kotak dengan sendok plastik memang terkadang terasa menyebalkan apalagi kalau tiba-tiba sendoknya patah. Keberadaannya antara berguna dan tidak berguna, tergantung menu yang disajikan. Maka dari itu, saya memohon kepada para penyedia jasa catering untuk lebih memperhatikan lagi peralatan makan dalam nasi kotak demi kenyamanan pelanggan meski hanya dipakai sekali. Semangat berinovasi! Hehe.

Foto : Liputan6.com

Editor : Saa