Sebagai seorang anak, sudah sewajarnya kita ingin membahagiakan orangtua, terutama ibu. Sayangnya, ketika berbicara soal membahagiakan orang tua, banyak dari kita yang terjebak dalam pola pikir materi. Kita merasa bahwa cara membahagiakan orang tua adalah dengan membelikan mereka sesuatu, mengajak jalan-jalan ataupun mentraktir makan. Bahkan rencana yang lebih besar lagi seperti memberangkatkan keduanya ke Mekkah.
Pola pikir materi itulah yang kemudian membuat kita berpikir tentang ‘nanti’ saat berbicara tentang membahagiakan orangtua. Nanti kalau kita sudah kerja, nanti kalau tabungan sudah banyak, dan nanti-nanti yang lainnya.
Sebetulnya, tidak perlu tunggu nanti untuk bisa membahagiakan mereka. Ada kok hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan, yang meskipun terlihat simpel, tapi bisa membahagiakan hati orang tua.
1. Jangan riwa-riwi ketika Emak lagi ngepel
Ini penting. Melewati lantai yang baru saja di pel mungkin adalah hal biasa bagi kalian. Tapi tidak bagi orang yang ngepel. Tindakan riwa-riwi alias bolak-balik saat lantai belum kering, atau bahkan saat proses ngepel masih berjalan, adalah suatu bentuk pengkhianatan yang tidak bisa ditolerir.
Kalau kamu terlalu malas untuk mengambil alih tugas mengepel, paling tidak, minta tolong biar lantai yang masih basah itu nggak diinjak-injak, bisa, dong~
Jadi please, kalau nggak penting-penting sekali, jangan beranjak secuil pun dari tempat kalian. Biarkan lantai kering dulu. Setelah itu kalian mau lewat kek,mau koprol kek, terserah!
2. Pahami bahasa ortu
Wahai generasi penerus bangsa yang ingin membahagiakan orangtua, tolong pahami juga bahasa-bahasa mereka. Contoh, ketika mereka bertanya tentang keberadaan suatu benda, please, jangan langsung dijawab ‘Nggak tahu’. Bukan jawaban seperti itu yang mereka harapkan. Lebih tepatnya, mereka tidak butuh jawaban. Karena yang mereka perlukan adalah kalian beranjak dan ikut membantu mencarikan. Itu.
3. Langsung balas kalau ortu chat
Orangtua kita mungkin bukan orang yang pandai merangkai kata. Bahasa mereka kala mengirimkan chat mungkin cuma itu-itu doang. Kalau bukan bertanya ‘lagi dimana’ ya paling sebuah kalimat ancaman peringatan supaya kalian tidak pulang terlalu malam. Meskipun demikian, balas dong chat mereka. Jangan cuma dibaca doang trus dijawab dalam hati. Masa chat dari ibumu kalah dengan chat-chat mereka yang baru kamu kenal di seujung kuku kehidupanmu?
4. Ambil baju di lemari? jangan ditarik!
Poin keempat ini juga tak kalah penting. Tolong diingat baik-baik, kalau perlu dicatat. Saat kalian ambil pakaian, ambil yang ada di bagian paling atas. Kalaupun mau ambil baju di bagian tengah atau bawah, pastikan ambil yang betul. Itu pakaian yang di atasnya diangkat dulu, jangan asal tarik. Emangnya debt collector? Asal tarik?
Soal menyetrika ini, mengertilah bahwa menyetrika adalah salah satu pekerjaan rumah tangga yang berat. Ada nilai-nilai perjuangan disitu. Sungguh terlalu jika perjuangan itu kemudian dikhianati oleh tingkah kalian yang asal ambil baju hingga membuatnya berantakan.
Jadi, kalau kalian memang sayang dengan orangtua, terutama ibu, jangan nambah-nambahin pekerjaan dengan membuat isi lemari jadi berantakan. Kalau kalian bisa menyetrika sendiri, itu lebih bagus.
5. Tutup rapat wadah kerupuk
Kalian tahu kerupuk? Kerupuk adalah selemah-lemahnya barang di dapur. Nggak bisa kena angin sedikit aja, sudah melempem. Dan apakah kerupuk yang melempem itu masih enak buat dinikmati? Tentu saja tidak, wahai anak Adam.
Sebagai manusia, kita memang tidak bisa melawan kodrat kerupuk sebagai barang yang lemah. Maka yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaganya supaya tetap kriuk, yaitu dengan cara menutup kembali dengan rapat wadah kerupuk. Ayolah, menutup rapat wadah setelah dibuka itu kan perkara gampang. Tapi hal yang gampang seperti itu kok ya masihhhh aja sering diingatkan oleh ibu. Gimana, sih?
Sebetulnya ada banyak hal sederhana lain yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan kedua orang tua. Tapi kalau semuanya ditulis, wah, bisa sampai berlembar-lembar, dong! Intinya, nggak usah nunggu nanti kalau mau membahagiakan orangtua. Lakukan saja sekarang, karena kesempatan untuk membahagiakan mereka tidak akan bisa terulang saat keduanya sudah tidak ada lagi di sisi kita.
Penyunting: Halimah
Sumber gambar: futureready.com
Comments