Hidup di zaman disrupsi ini, banyak hal menjadi tantangan baru untuk kita. Bagaimana tidak? Mudahnya segala akses membuat kita dengan mudah menerima dan mencerna informasi begitu cepat. Seperti halnya segala sesuatu yang terjadi bisa dengan mudah sampai ada masyarakat luas atau public dalam hanya dalam sepersekian detik. Hal ini tentu menguji mind management manusia, apakah kita tetap bisa berpegang teguh menjadi diri sendiri.

Tanpa disadari terkadang informasi yang kita dengar, kita baca, dan kita lihat begitu mudah kita tangkap dan terburu-buru kita simpulkan, tanpa pikir panjang. Mirisnya, media sosial hari ini membuat milenial cenderung kehilangan jati diri. Kita terbiasa menjadi hamba konten media sosial yang cenderung ikut-ikutan aktivitas orang yang lagi tren, sedang viral, ataupun booming. Saling lempar komentar, menghakimi, menjudge, dan hal itu membuat seseorang mudah sekali terpengaruhi.

Istilah yang sudah tidak asing lagi kita dengar adalah bahwa sekarang dunia itu ada dalam genggaman kita. Saya sangat setuju dengan hal itu, karena dengan sebuah teknologi informasi bernama Smartphone kita bisa dengan mudah mengakses semua hal tanpa terkecuali, lantas? Apakah kita termasuk orang-orang yang selektif dalam mencerna informasi? Atau justru kita mendzolimi pikiran kita dengan memasukan informasi tanpa menyaring dulu?

Urgensi Sebuah Pikiran

Mari kita bahas pelan-pelan, pikiran merupakan hal urgent dalam mempengaruhi kehidupan seseorang, di masa seperti ini apa jadinya jika kita tidak benar-benar berpikir? Sudah pasti kita akan terombang ambing oleh perkembangan zaman, hanya menjadi sebuah objek bukan lagi subjek. 

Ternyata menabur sebuah kebiasaan akan menuai karakter pikiran. Hal-hal baik maupun buruk, pikiran kita akan menerima, memproses, dan meresponnya. Karena itu penting bagi kita untuk berhati-hati dalam memberi makan pikiran, jangan sampai kita hanya ikut-ikutan tanpa mengetahui baik atau buruk, salah atau benar setiap aktivitas yang kita kita lakukan.

Mind Management

Karena itu, penting untuk kita melakukan mind management. Mind management merupakan upaya untuk membantu pikiran menyeleksi dan menyusun informasi yang kita terima. Dan perlu kita ketahui bahwa mind management harus kita lakukan agar kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, bukan hanya ikut sana sini.

Usia milenial memang usia tepat untuk mencari jati diri dan memiliki semangat yang menggebu dalam mencoba hal baru, tapi ingat, kita juga harus bisa menentukan batasan-batasan diri. Memikirkan baik-baik apa yang sekiranya banyak manfaat dan apa yang justru mengandung mudharat. Dan itu bisa kita lakukan kalo pikiran kita sudah terkontrol dan teratur.

Mind management juga akan meminimalisir kita dari hal-hal yang mungkin saja membuat kita down, kurang percaya diri dan tidak produktif setiap hari. 

Tips Mind Management

Ada tiga cara untuk memanagement pikiran. 

Pertama, ambil alih pikiran kita. Komentar dan kebiasaan orang lain yang kita terapkan tanpa disaring harus dihentikan secepat mungkin. Bersikap bodo amat pada suatu yang tidak penting itu menyehatkan. 

Kedua, atur kembali pikiran kita. Sederhananya, memiliki daily to do list akan membantu mengatur apa yang akan kita kerjakan.

Ketiga, isi pikiran dengan ilmu. Pikiran harus ter-update. Kita tidak boleh terus mengulang pikiran lama, yang nantinya perilaku dan kebiasaan kita tidak berubah. Dengan meng-update pikiran, kita akan relevan pada perkembangan zaman.

Yuk mari kita coba! Sebagai kalimat penutup di tulisan ini, saya hanya ingin berpesan bahwa “apa yang kamu pikirkan akan menjelaskan siapa dirimu!”

Foto : Apa.org

Editor : Saa