Sepertinya kita perlu sepakat, bahwa tidak ada yang lebih menyebalkan dibandingkan pesan WhatsApp yang lama tak kunjung dibalas, padahal, begitu kita cek, dia sedang online. Kadang masih harus ditambah menyebalkannya lagi, yaitu pesan yang sudah terlanjur kadaluarsa, baru dibalas. Bangkeee!

Bagi sebagian orang, memikirkan pesan yang tidak segera dibalas, bisa memicu timbulnya perasaan negatif. Teman saya misalnya, pernah harus begadang semalaman karena berpikir keras memikirkan pesannya yang belum dibalas oleh pacarnya. Prasangka-prasangka negatif yang memenuhi isi kepala, akhirnya  bikin dia jadi susah buat tidur. “Jangankan tidur, bisa bernapas normal saja sudah alhamdulillah.” Kata dia

Saya juga mengalami hal yang sama, meskipun respons saya sedikit berbeda dengan teman saya. Biasanya saya akan menjadi penyair dadakan, yang menulis syair di status WhatsApp. Syair dari hasil menginternalisasi nilai-nilai kegalauan.

Para bucin yang nggak terlalu punya harga diri, sepertinya kita berkumpul. Mari kita akui bersa kalau kita sering berada dalam situasi itu. Dan, kita butuh semacam solusi. Begini, sobat bucinku, sebagai orang yang sama bucinnya, saya juga nggak ingin terus berada dalam situasi itu. Lumayan merugikan soalnya. Makanya, saya mencoba mencari alternatif asumsi yang bisa membikin saya jadi nggak gelisah lagi. Akhirnya saya menemukan 3 alasan positif mengapa pesan WhatsApp kita belum kunjung dibalas meskipun online, dan ini malah sering terbukti secara empiris.

Berikut adalah 3 alasannya:

1. Sedang Membikin Status

Sebetulnya untuk alasan yang pertama ini lumayan jarang terjadi. Makanya saya taruh di urutan pertama. Jarang terjadi karena nggak begitu banyak orang yang berlama-lama ketika membikin status. Tapi, berdasarkan pengalaman saya, yang berteman dengan banyak orang yang doyan menulis—dan harus sempurna banget tulisannya, apalagi kadang panjang—kejadian begini sering banget saya alami. Sering sekali pesan saya akhirnya dibalas setelah status teman saya terbit. 

Nah, jadi, bisa saja kan doi kamu tipe orang yang seperti ini. Yang kalau bikin status kayak lagi bikin cerpen, atau menulis puisi. Itu kalau dia nulisnya langsung di WhatsApp bakal butuh waktu lebih lama. Makanya pesanmu jadi terabaikan dulu.  Tapi kalau bukan, ya, nasib, mungkin doi lebih cocok dengan alasan yang berikutnya.

2. Sedang Fokus Bertelepon

Malam itu menjelang tengah malam, saya bertelepon dengan teman dekat, yang kebetulan kami menemukan tema yang layak diobrolkan dengan sangat serius, fokus dan berlama-lama. Obrolan yang sangat serius itu membikin saya jadi nggak sempat untuk membalas pesan dari gebetan. Yang terjadi adalah gebetan saya meneror dengan pesan “P” berpuluh-puluh kali selama hampir tiga jam dengan interval antar pesan berbeda-beda. Menyedihkan. Saya baru sadar ketika selesai bertelepon ria selama hampir empat jam itu.

Betul juga, status di akun saya memang online, tapi bukan berarti saya sedang stay buat membalas setiap pesan yang masuk. Nah, ini mungkin juga yang sering terjadi pada dia. Alasan mengapa pesan kamu lama dibalasnya. Kita nggak perlu melakukan hal sekonyol gebetan saya tadi. Kita hanya perlu tertawa kalem, dan berpikir positif: palingan dia sedang telepon sama mamahnya.

3. Sedang Ketiduran

Nah, akhirnya sampai pada alasan ketiga, alasan ini adalah yang paling sering dialami orang-orang. Sering kali saya mengalaminya, ketiduran dalam keadaan Hape stay di WhatsApp dengan data masih menyala. Sekalipun layar Hape mati, akun WhatsApp bakal tetap dalam keadaan status online. Saya sendiri pernah mengeceknya langsung. Sampai ada yang bilang ke saya, “Tadi malem ngapain? Online semalaman. Aku mau tidur sampai bangun tidur masih online aja.”

Begitu juga teman-teman saya, sampai seringkali mereka membuat konfirmasi di status bahwa mereka ketiduran dalam keadaan WhatsApp masih online. Tentu saja, itu dilakukan untuk meluruskan kesalahpahaman. Nah, berhubung ini sering sekali kejadian, mungkin juga ini yang dialami sama orang yang sedang kamu tunggu balasannya. Dia ketiduran. Bukan sengaja tidak ingin membalas. Jadi, tidak perlu kamu menunggu pesan WhatsApp dibalas sambil gelisah memikirkan hal-hal negatif, yang itu hanya akan menguras emosi. Mending menulis kirim ke Milenialis.id dapat honor.

Dalam keadaan yang begini banget, kesehatan sangat penting untuk dijaga. Termasuk juga kesehatan mental karena ini juga ada pengaruhnya terhadap kesehatan fisik. Jangan menyiksa diri dengan asumsi-asumsi negatif yang pada akhirnya itu hanya asumsi yang keliru. Kita udah over thinking seharian, galau kepagian, eh, tahunya cuman salah sangka. Mending berpikir positif, supaya mental kita tetap sehat, fisik jadi kuat. Dengan begitu, kamu nggak akan gampang mati, kalau ternyata dia benar-benar mengabaikanmu! WQWQ.

Penyunting: Halimah
Sumber gambar: Tokopedia