Bapak saya bukan musisi, tapi beliau sangat suka mendengarkan musik dari berbagai genre dan dari sanalah kemudian bisa mengenal Eddie Van Halen. Sebagai anak yang selama 17 tahun menjadi anak tunggal (adik saya lahir saat usia saya 17 tahun), maka bisa dipastikan Bapak mengenalkan banyak hal pada saya termasuk musik.
Tidak heran bila di usia TK, saya lebih mengenal lagu rock daripada lagu anak-anak, seperti Balonku atau Satu Ditambah Satu. Dari banyak sekali musik yang saya kenal dari Bapak, Van Halen adalah salah satunya.
Baru-baru ini saya berduka sangat dalam mendengar kabar Eddie Van Halen meninggal dunia. Eddie Van Halen adalah orang yang mempopulerkan teknik Two Handed Tapping. Tapping yang dimaksud di sini adalah memencet leher gitar dengan jari. Bukan digenjreng atau dipetik seperti biasanya. Otomatis hal ini jadi sangat memengaruhi hampir seluruh gitaris rock di Amerika, bahkan di seluruh dunia.
Namun, saya tidak ingin kesedihan ini hanya berhenti di air mata, jadi biarlah saya menuliskan beberapa karya Eddie Van Halen yang memperlihatkan keahlian tingkat dewa dan betapa istimewanya seorang Eddie sebagai musisi.
Pertama, Karya Eddie Van Halen “Eruption”
Tidak berlebihan kalau lagu ini kita sebut bersejarah, selain karena lagunya ada di album pertama mereka, saat memainkan lagu inilah pertama kalinya Eddie Van Halen memperkenalkan tekhnik Two Handed Tapping. Dalam waktu kurang lebih satu menit empat puluh dua detik, kita akan terpesona dengan permainan gitar Eddie.
Tekhnik Two Handed Tapping ini dalam waktu singkat langsung memberikan sebuah pakem baru di antara para gitaris band rock, bahwasanya keahlian mereka dalam bergitar belumlah sahih jika tidak menguasai trik tapping ala Eddie.
Eddie pernah membagikan sedikit tips bagi para penggemarnya, Eddie bilang dia selalu memegang leher gitar dengan kedua tangannya selagi menghantam fret gitar (kebalikan dari saat menjentikkan senar dengan tangan terbuka).
Kedua, “Jump”
Lagu ini terdapat di album keenam Van Halen yang berjudul 1984 (MCMLXXXIV). Berbeda dengan Eruption yang sangat menonjolkan keahlian bergitar Eddie, Jump menggunakan instrumen musik yang berbeda.
Jump dibuka dengan intro piano yang iramanya sangat bisa menempel kencang di kepala kita. Uniknya lagi, Jump diberi sentuhan menggunakan syntesizer sebagai instrumen melodi utama yang menjadi fondasi dasar pembentukan lagu, bukan malah memakai gitar seperti biasanya. Eddie Van Halen membuat berbagai efek dari syntesizer yang menghasilkan bunyi persis dengan suara gitar menurut gaya yang biasa dia mainkan.
Lagu yang diprotes oleh penggemar heavy metal, karena dianggap tidak sesuai dengan pakem heavy metal yang sangat guitar-oriented ini, ternyata malah mengantarkan Van Halen ke jenjang baru dalam musik heavy metal lewat sentuhan dari Eddie.
Selain meraih beberapa penghargaan, seperti bertahan di posisi tiga besar tangga musik Amerika Serikat, Kanada, dan Italia, Jump juga dianugerahi penghargaan untuk kategori Best Stage Performance di ajang MTV Awards. Jump juga pernah dipakai oleh klub sepak bola AC Milan untuk membangkitkan semangat para pemainnya.
Ketiga, “Beat It”
Ini bukan lagu yang ditenarkan oleh Van Halen, melainkan Michael Jackson. Ya, tidak banyak yang tahu kalau Eddie Van Halen terlibat dalam proses produksi lagu ini. Nyatanya, Eddie adalah orang yang memainkan porsi gitar solo dan (katanya) bahkan ikut menulis lagunya. Setelah lagu ini sukses luar biasa, Eddie sepertinya tidak mendapat kompensasi dalam bentuk apa pun. Apalagi dengan sikap Eddie yang sering lupa akan hasil karyanya sendiri.
Eddie sama sekali tidak peduli soal kesuksesan yang didapat oleh Michael Jackson dari lagu Beat It. Eddie malah terlihat seperti menganggap kalau lagu itu tak penting, tak acuh pada ketenaran sang penyanyi, dan tak menghiraukan betapa istimewa kontribusinya dalam lagu itu.
“Rasanya lucu mendengar orang-orang membicarakan hal itu,” katanya.
Saya tahu masih banyak karya Eddie Van Halen yang bisa kita apresiasi, tapi tiga lagu tersebut bagi saya cukup mewakili sifat asli seorang Eddie yang profesional dalam bermusik, keahliannya yang luar biasa, dan rendah hatinya yang tidak gila akan kesuksesan.
“Banyak orang berpikir bahwa lagu tanpa bernyanyi bukanlah sebuah lagu. Katakan hal itu pada Beethoven dan dia akan menghajarmu.”
Eddie pernah berkata seperti ini pada sebuah kesempatan, dan rasanya hal ini sangat relate sekali.
Selamat jalan, Eddie Van Halen.
Comments