Membaca adalah cara yang paling mudah buat kamu yang mau menambah wawasan. Ya, itu sering kali diucapkan oleh guru-guru kita. Bahwa membaca adalah jendela dunia. Di samping itu, ada juga manfaat membaca yang tak terduga.

Apa yang diajarkan guru dulu memang benar belaka. Membaca memang telah menjadi salah satu cara, bahkan bisa dikatakan satu-satunya cara agar kita mengetahui beragam informasi dan pengetahuan. Tanpa membaca, mungkin kita nggak akan tahu, apa yang terjadi di dunia.

Namun, sesungguhnya manfaat membaca bukan sekadar menambah wawasan. Karena toh, menonton juga bisa menambah wawasan. Sekarang eranya digital, jadi untuk sekadar menambah wawasan, membaca masih ketinggalan.

Tahu nggak? Membaca ternyata menyimpan beragam manfaat yang nggak cuma itu saja. Saya sendiri bukan tipikal orang yang suka membaca. Awalnya, lebih tepatnya sebelum kuliah, saya sama sekali nggak suka baca.

Namun, setelah masuk dunia perkuliahan, entah mengapa hasrat membaca saya hidup. Dari situlah saya mulai meneguk sedikit demi sedikit manfaat dari membaca. Akhirnya saya malah justru ketagihan membaca buku.

Membaca dan Belajar dari Pengalaman Orang Lain

Orang bilang guru yang bijak adalah pengalaman. Nah, saya malah mendapat pelajaran yang hebat dari pengalaman-pengalaman orang lain lewat buku-buku mereka yang saya baca. Saya bisa mempelajari bagaimana pengalaman seseorang.

Bisa pengalaman soal cinta, pengalaman belajar di luar negeri, atau bahkan pengalaman sebuah pekerjaan tertentu. Mungkin bagi kamu yang punya pengalaman, menulislah! Tulisan-tulisan tentang pengalamanmu itu bisa bermanfaat loh, buat orang lain.

Misalnya, di luar sana ada orang yang sedang bingung, karena mendapatkan tawaran pekerjaan, sekaligus sebuah beasiswa yang cukup prestisius. Nah, tulisan dari orang yang telah lebih dulu punya pengalaman tersebutlah yang akan jadi pelajaran bagi pembacanya.

Menghindarkan Diri dari Hal-hal Negatif

Dengan membaca kegiatanmu akan teralihkan. Barangkali ketika tengah nganggur, nggak ada kerjaan, tentu pikiran kita akan melayang-layang memikirkan sesuatu yang bisa dilakukan. Bukan nggak mungkin kita akan mengerjakan hal-hal negatif dan nggak penting.

Contoh, ketika sedang kosong alias nggangur, barangkali akan banyak waktu dihabiskan untuk membuka YouTube atau berselancar di linimasa-linimasa media sosial. Nah, daripada cuma bolak-balik cek media sosial, mending alihkan perhatian dengan membaca. Kamu bisa membaca buku di saat-saat luang.

Manfaat Membaca itu Bikin Rileks

Loh sejak kapan membaca itu bikin rileks? Yang ada malah bikin kepala tambah puyeng. Mungkin kamu berpikir begitu. Tapi, cobalah kamu membaca novel. Iya, novel.

Nggak usah novel-novel yang terlalu berat pembahasannya. Kalau kamu mau rileks dengan membaca, ya jangan baca buku-bukunya Tan Malaka, atau Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer. Coba deh, yang kamu baca itu novel-novel romantis.

Hal-hal yang berhubungan dengan romantisme itu bisa bikin rileks, loh. Apapun itu, mau film atau buku. Kalau saya, rileks saat membaca itu bisa saya peroleh ketika membaca novel yang dari awal sudah memukau. Novel-novel yang kalau dibaca baru 1-5 halaman, sudah bikin nagih.

Itulah manfaat lain dari membaca. Membaca memang banyak banget manfaatnya, nggak cuma sekadar nambah wawasan. Justru tiga manfaat yang saya sebutkan di atas yang membuat diri saya betah membaca. Kalau kata Mbak Najwa Shihab, kita cuma butuh satu buku supaya gemar membaca, temukan buku itu, mari jatuh cinta.

Penyunting: Nirwansyah